Laboratorium School

Suara canda siswa di halaman sekolah itu sudah lebih setahun sirna. Tak ada tawa. Tak ada aktifitas. Hening. Sepi. Taman sekolah kosong. Ruangan kelaspun terkunci rapat. Secara periodik, di ruang guru, tampak para guru melakukan pembelajaran secara daring. 

Itulah suasana Sekolah Laboratorium atau Laboratorium School UPI semenjak pandemik covid 19 menimpa hampir di seluruh pelosok dunia. Sebanyak 3590 siswa Lab school UPI, selama dua semester ini seperti mengikuti kakak kelas nya para mahasiswa, mereka tak bisa melaksanakan proses pembelajaran secara tatap muka (PTM). Mereka belajar secara online atau daring.  

Secara global, UNESCO (2020) menyebutkan bahwa sekitar 1,25 milyar siswa di 140 negara, dalam setahun terakhir ini melaksanakan pembelajaran secara daring. Termasuk di dalamnya sekitar 68 juta siswa di Tanah air. Tak semua universitas  penyelenggara pendidikan guru di Indonesia, memiliki labschool. Bersyukur UPI, selain melengkapi layanan pendidikan reguler akademik (S1,S2,S3), profesi, dan vokasi. UPI juga menyiapkan layanan labschool untuk jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA.

Saat ini ada 14 satuan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, dan SMA Labschool yang tersebar di kampus utama UPI dan  di  5 UPI kampus di Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Serang. Keberadaan labschool UPI dikelola oleh Badan Penyelenggara Sekolah (BP). Berdasarkan Peraturan MWA no 102 ayat 5 disebutkan bahwa Sekolah Laboratorium sebagai unsur penjunjang akademik. Visinya: Sekolah Laboratorium UPI menjadi sekolah yang terdepan dalam  inovasi pembelajaran dan layanan pendidikan di Asia Tenggara tahun 2025.

Teaching School

Ibarat fakultas kedokteran di suatu universitas yang membuka rumah sakit. Rumkit tersebut diberi peran sebagai teaching hospital atau rumah sakit pendidikan. Yaitu selain berperan memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat, juga berperan sebagai wahana pendidikan untuk para calon dokter dan tenaga medis dalam melaksanakan Tridharma PT. Demikian juga labschool UPI. Kehadiran labschool ini memiliki peran penting sebagai teaching school. Sekolah tempat para calon guru dan dosen melaksanakan Tridharma.

Melalui labschool dan sekolah mitra, pengalaman practice and practice para calon guru bisa lebih diasah. Mereka bisa menimba pengalaman belajar secara lebih nyata melalui praktik  dan pengamatan tentang kultur akademik dan praktik profesional secara nyata di labschool atau sekolah mitra.

Hal lain, melalui  keberadaan labschool, program earlier exposure atau pemajanan awal tentang profesi guru bisa lebih awal diberikan. Para calon guru bisa sejak dini mengetahui dan melakukan observasi langsung tentang dunia persekolahan dan sistem pembelajaraan dengan segala dinamika dan kultur sekolah yang mewarnainya.

Perspektif global

Di berbagai negara, sekolah laboratorium pada jenjang lembaga pendidikan tinggi (high education) banyak dikembangkan.  Pada awalnya, John Dewey (1894) memperkenalkan konsep experimental education untuk diterapkan pada Laboratory School dalam manajemen langsung University of Chicago. Model sekolah ini kemudian diadopsi oleh banyak universitas di Amerika Serikat yang juga menyelenggarakan pendidikan guru. Di Lembah Silicon US, salah satu kiblat inovasi teknologi, didirikan Khan Lab School Silicon Valley California yang berafiliasi dengan Khan Academy. Juga Laboratory School Minnesota dikembangkan dalam manajemen University of Minnesota, dan kini menjadi sekolah rujukan    yang bergensi. Demikan juga University Laboratory  High School di Urbana Illinois. Dalam pengelolaannya, dipercayakan pada manajemen  University of Illinois di Urbana Illinois.

Demikian juga di beberapa negara di Eropa. Misalnya, Ecole Montessori billingue . Suatu sekolah  bergengsi yang dikembangkan dengan label Lab school Paris.  Di Jerman, dikenal dengan Laborschule sekolah dasar dan sekolah menengah.  Sekolah lab ini dikembangkan sebagai laboratorium pendidikan antara lain didirikan di kota Bielefield.

Pada kawasan ASEAN, antara lain di Filipina, dikenal dengan nama  University of Santo Thomas education High School yang dikelola langsung oleh University of Santo Thomas  College of Education Manila. Di Vietnam, sekolah lab dikembangkan dengan nama TVU Laboratory School. Sekolah ini merupakan sekolah laboratorium rujukan nasional dalam manajemen langsung Tra Vin University Vietnam.

Di Thailand, sekolah laboratorium  lazim disebut Demontration school. Di kota Bangkok misalnya, dikenal dengan nama Chulalongkorn  University Demontration  School. Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah demontrasi ini berafiliasi dan dibina langsung oleh  College of Education  Chulalongkorn University. Demonstation school CU ini berkembang menjadi sekolah kebanggaan nasional. Sekolah berkelas, yang dibanggakan masyarakat.     

Tampak, peran universitas pembina sangat intensif. Banyak program dan inovasi pembelajaran lahir dari riset yang dilakukan para dosen dan bekerja sama dengan para guru. Kolaborasi dosen dan guru sekolah lab tertata dengan  baik. Banyak dosen yang idek-liher bekerja sepanjang waktu di sekolah lab. Mereka membimbing dan melakukan riset secara kolaboratif dengan guru.

Saat ini, perkembangan sekolah laboratorium UPI, menunjukkan kemajuan yang patut dibanggakan. Perlu pengkajian payung hukum lebih daria, agar kehadiran labschool UPI   sebagai teaching school bisa berperan secara lebih optimal. Lab school adalah living laboratorioum bagi para dosen dan mahasiswa calon guru. Perlu ada afirmasi kebijakan  dan afirmasi program dari Universitas dan fakultas, agar dosen dan mahasiswa bisa idek_liher di sekolah lab untuk melaksanakan tri dharma.

Ayo pacu labschool UPI ke arah perannya sebagai teaching school (Dinn Wahyudin)