Mahasiswa Manajemen Resort & Leisure UPI Dorong Kesetaraan Hak Berwisata Bagi Teman Tuli

Bandung, UPI

Kebutuhan wisatawan difabel bukan hanya sekedar fasilitas fisik saja, tapi juga familiarisasi dalam proses berkomunikasi. Komunikasi menjadi hal yang esensial agar pengalaman berwisata yang dirasakan menjadi tidak terlupakan. Pernyataan tersebut disampaikan Dosen Manajemen Resort & Leisure (MRL) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Ghoitsa Rohmah Nurazizah, M.Si., saat melakukan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) Rekreasi Bersama Teman Tuli di Cikole Jayagiri Resort, Bandung, Minggu (29/09/2019).

Lebih lanjut dijelaskan,”Rekreasi Bersama Teman Tuli dilakukan atas kesadaran bahwa wisata adalah hak semua orang, tidak terkecuali bagi wisatawan dengan keterbatasan pendengaran. Akses berwisata saat ini dirasakan masih belum ramah untuk kaum difabel. Padahal kaum difabel, yang jumlahnya hampir mencapai 15% dari populasi dunia, memiliki hak yang sama untuk berwisata. Hal ini sesuai dengan pasal 7 Global Code Ethic of Tourism (GCET) yang dirilis oleh UNWTO, yang salah satu isinya menekankan pada dorongan pertumbuhan kegiatan wisata untuk para penderita cacat.”

Tentunya, tegasnya, Teman Tuli yang memiliki keterbatasan pendengaran akan lebih nyaman jika disambut dan berkomunikasi dengan pengelola wisata menggunakan Bahasa Isyarat yang mereka pahami. Diharapkan, dengan kegiatan P2M ini, semakin banyak fasilitator wisata yang mampu berkomunikasi secara luwes menggunakan Bahasa Isyarat dan bisa menyebarkan awareness ini dalam dunia industri.

“Kegiatan ini dilaksanakan half-day tour, diawali senam ceria dan unjuk bakat dari para peserta. Mereka menampilkan jaipong, pantomime, bahkan melenggak-lenggok berjalan di catwalk. Kemudian melakukan permainan berkelompok, dengan misi menyelesaikan 5 buah permaian yang meng-eksplore kreativitas, kebersamaan, dan fisik dari seluruh peserta. Kegiatan diakhiri dengan pembagian kenang-kenangan serta bernyanyi bersama menyanyikan lagu Di Sini Senang. Semua aktifitas dilakukan menggunakan Bahasa Isyarat,” ungkapnya.

Kegiatan P2M ini diikuti 150 orang peserta. Ini merupakan tindak lanjut dari program pelatihan Bahasa Isyarat bagi 71 orang fasilitator wisata selama satu bulan di Kampus UPI. Mahasiswa MRL UPI saat ini tengah fokus dalam mempelajari pengembangan dan pengelolaan destinasi wisata. (ghoitsarohmah nurazizah/dodiangga)