Mahasiswa Sains Informasi Geografi UPI Buat Peta Persebaran Covid-19 Berbasis WebGIS

Bandung, UPI

Corona Virus Disease (Covid-19) merupakan virus jenis baru yang pertama kali ditemukan pada tubuh manusia di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada tahun 2019 lalu. Namun, hingga saat ini perkembangannya begitu luar biasa hingga sampai Indonesia. Di Indonesia saja hingga saat ini sudah tercatat lebih dari 1.200 kasus dengan lebih dari 120 orang meninggal dunia. Ini berarti memiliki tingkat kematian sekitar 10%. Salah satu penyebab dari masifnya penyebaran virus ini adalah kontak fisik dari satu orang terinfeksi ke orang lainnya. Dari permasalahan ini akhirnya pemerintah memberlakukan physical distancing dan bahkan sebagian di antara pemimpin daerah memberlakukan karantina wilayah. Kebijakan ini adalah upaya menghentikan penyebaran virus ini.

Selain upaya di atas, beberapa lembaga juga menyusun peta persebaran Covid-19. Peta persebaran juga dibuat oleh para mahasiswa Sains Informasi Geografis (SaIG), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Peta persebaran ini dibuat berbasis WebGIS dengan dukungan ESRI. WebGIS merupakan aplikasi Geographic Information System (GIS) yang dapat dijangkau secara daring melalui internet. Pada konfigurasi WebGIS ada peladen (server) yang bertugas menjadi MapServer yang memproses permintaan peta dari pengguna/client dan kemudian mengirimkannya kembali ke client. Dalam hal ini client tidak perlu mempunyai perangkat lunak GIS. Cukup dengan menggunakan peramban (browser) seperti Internet Explorer, Edge, Mozilla Firefox, Safari atau Google Chrome untuk mengakses informasi GIS yang ada di server. Hal ini memungkinkan untuk menjangkau banyak pengguna.

Peta persebaran Covid-19 buatan SaIG ini disusun oleh beberapa mahasiswa SaIG angkatan 2018, di antaranya: Iqbal Eko Noviandi (@iqbaal.eko), Muhammad Arrafi (@mhmmdarrafi), dan Agil A. Fahrezy (@agilfahrezy11). Saat ini WebGIS tersebut dapat diakses melalui tautan http://bit.ly/PETAUPICOVID19. “Data persebaran yang didapatkan tingkat akurasinya bervariasi, khusus Jawa Barat tingkat akurasi persebarannya berada di level kecamatan, untuk Jawa Tengah  dan DKI Jakarta, Banten, dan Lampung memiliki tingkat akurasi persebaran pada level kabupaten/kota. Hal tersebut disebabkan perbedaan sumber data per wilayah yang tersedia di internet. Selain itu, data persebaran virus ini tidak dapat divisualisasikan secara akurat karena semua prediksi memiliki persentase akurasi pada realita yang bervariasi tergantung model yang dirancang”. Para penyusun peta persebaran ini tetap mengingatkan agar selalu waspada.

Selain menyusun peta persebaran tersebut, mereka pun menyusun formulir yang akan memperlihatkan posisi dan kondisi kita terkait lokasi penyebaran wabah Covid-19. Data ini dapat digunakan juga untuk mengetahui tingkat kerentanan serta persentase Sivitas Akademika UPI yang berada dalam kategori aman, waspada, dan bahaya terkait lokasi penyebaran wabah Covid-19 di Jawa Barat dalam bentuk WebGIS. Untuk dapat mengakses formulir tersebut Anda dapat mengaksesnya melalui http://bit.ly/UPICOVID19. Seluruh data akan terus diperbaharui melalui akun Instagram Sains Informasi Geografi di @saigupi. Untuk informasi narahabung dapat dikontak melalui nomor 0853-1529-1929. Semoga dengan adanya inovasi ini, kita semua, khususnya Sivitas Akademika UPI yang berada di Jawa Barat dapat semakin waspada untuk menghadapi pandemi ini. (JN)