Menwa UPI Bersama Pusdikkum Gelar Latihan Kepemimpinan Bela Negara

1Bandung, UPI

Resimen Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia menjalin kerja sama dengan Pusat Pendidikan Hukum (Pusdikkum) Kodiklat TNI AD. Sebanyak kurang lebih 70 orang aktivis dan pimpinan organisasi kemahasiswaan UPI dan kampus daerah mengikuti Latihan Kepemimpinan Bela Negara dan Disiplin Mahasiswa se-ormawa UPI Angkatan Pertama Tahun 2016 Sabtu-Minggu (30-31/7/2016) di Pusdikkum Kodiklat TNI AD.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si. saat membuka acara tersebut menyatakan bahwa pelatihan bela negara ini menguji mental, fisik, serta kepribadian sebagai kader bela negara yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas, memiliki disiplin yang tinggi, serta memiliki sikap sebagai pemimpin yang andal. Dengan demikian diharapkan, peserta pelatihan mempunyai ikatan jiwa korsa yang kuat dan semangat pengabdian serta rasa percaya diri sehingga mampu melaksanakan setiap kegiatan kemahasiswaan secara optimal.2

Di samping itu, Dr. Syahidin, M.Pd. selaku inspektur upacara penutupan pelatihan menyampaikan bahwa dengan berakhirnya pelatihan bela negara ini, bukan berarti telah selesai beban berat yang harus para peserta hadapi. Namun, selesainya pelatihan ini merupakan langkah awal untuk menghadapi tugas dan tanggung jawab yang lebih berat lagi. Tak lupa pula ia menyampaikan ucapan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pembina dan pelatih atas terselenggaranya pelatihan ini.

Latihan Kepemimpinan, Bela Negara dan Disiplin Mahasiswa se-ormawa UPI pada hakikatnya diselenggarakan guna membentuk sikap cinta terhadap tanah air. Selain itu, pemimpin harus memiliki wawasan yang luas, artinya bukan hanya bagi dirinya sendiri saja namun dapat membimbing anggotanya agar mendapatkan pengetahuan serta pemikiran yang luas guna menyiapkan kader-kader pimpinan berikutnya. Sehingga pada akhirnya seluruh mahasiswa yang berada dalam tiap ormawa baik pimpinan maupun anggotanya mampu berfikir kreatif dalam mengembangkan unit kegiatan yang diikuti oleh para mahasiswa secara optimal.3

Komandan Menwa Batalyon XI/UPI, Urai Ramadhani mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Furqon, Ph.D. atas dukungannya sehingga kegiatan pelatihan ini dapat terselenggara dengan baik. Tak lupa pula kepada seluruh pimpinan maupun anggota ormawa UPI yang telah mengikuti pelatihan ini, selamat menjadi kader generasi muda pelurus bangsa.

“Perlu diperhatikan oleh seluruh mahasiswa, bahwa ini bukanlah pendoktrinan kepada mahasiswa untuk menjadi militerisasi, namun pelatihan ini memberikan gambaran kepada mahasiswa bagaimana caranya agar memiliki kedisiplinan tinggi untuk menghadapi tugas dan tanggung jawab yang lebih berat kedepannya, baik itu di lingkup ormawa, perkuliahan, masyarakat maupun lingkup lain yang lebih luas lagi,” kata Urai Ramadhani.

Selain itu, mengapa pelatihan ini lebih dikhususkan bagipimpinan ormawa? “Setiap pimpinan mesti dibekali kiat dalam mempengaruhi orang yang dipimpinnya. Seni kepemimpinan ini harus dibentuk dalam diri tiap pimpinan yang berada di lingkungan UPI baik di kampus pusat maupun kampus daerah. Besar harapannya agar UPI dapat mewadahi pelatihan seperti ini agar lebih terorganisir lagi kedepannya,” kata Urai.4

Pelatihan bela negara ini bukan sekadar formalitas, namun sangat penting bagi seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa UPI yang memiliki ciri khas sebagai pelopor pendidikan, di mana mereka harus menguasai wawasan kebangsaan. Selain itu, bela negara itu bukan hanya dilakukan dengan memegang senjata, tapi juga diajarkan bagaimana cara membela negara sebagai mahasiswa melalui ilmu pengetahuan yang dimiliki.

“Saya merasa kurang puas. Karena mendapatkan pelatihan yang luar biasa ini hanya dalam dua hari satu malam. Banyak sekali yang masih ingin saya ketahui tentang ilmu kepemimpinan. Setiap kegiatan yang dilakukan selama pelatihan ini penuh makna dan memiliki esensi yang jelas. Rasa ingin membela bangsa dan negara itu mulai tumbuh dan semakin meningkat setiap detiknya,” kata salah satu peserta Latihan Kepemimpinan, Bela Negara dan Disiplin Mahasiswa se-ormawa UPI Angkatan Pertama Tahun 2016.

Melalui pelatihan bela negara ini, diharapkan rasa cinta terhadap negara, kampus, ormawa dan juga terhadap diri sendiri terus menerus tumbuh dan berkembang. Para aktivis yang selama ini sibuk mengurus organisasi masing-masing, tanpa menyadari apakah sudah menjadi seorang pemimpin yang ideal, seolah disadarkan dan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi. (‘Azmi/Kaurmin Yon XI/UPI)