Model Scaffolding Writing Ubah Perilaku Siswa

Yogyakarta, UPI

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan judul Model Scaffolding Writing berbasis Diari Terbimbing untuk meningkatkan Pemgetahuan Moral Pancasila sebagai Keterampilan Berkehidupan Abad 21 menjadi andalan tim PKM Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH) yang dikomandoi Yana Nuryana, Riva Ayuningtyas, dan Rokhmatun Nabillah yang dibimbing oleh Asep Dahliyana, S.Pd.,M.Pd., untuk berkompetisi dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 tahun 2018 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jalan Colombo Nomor 1 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (31/8/2018).

Menurut Asep Dahliyana, S.Pd.,M.Pd.,”Awal mula pemilihan judul tersebut bermula dari kesedihan melihat perkembangan kehidupan remaja saat ini, dimana anak sekolah dasar sudah melakukan hal di luar nalar. Seperti berpacaran yang melibatkan 3 orang sehingga terjadi perkelahian, melalukan tawuran dengan menggunakan senjata tajam, bahkan terdapat pristiwa dimana anak SD menghamili anak SMP. Hal tersebut membawa kepiluan bagi dunia pendidikan, sehingga perlu dicarikan solusinya bagaimana memberi pengetahuan dasar tentang nilai-nilai Pancasila kepada siswa sekolah dasar agar perilakunya tidak beringas seperti yang terjadi.”

Dari hasil penelitiannya, lanjutnya, siswa di sekolah dasar yang mengikuti model scaffolding writing melalui diari terbimbing menunjukkan hal yang positif dengan mulai terkikisnya perilaku-perilaku negatif seperti tidak mau berkelompok selain kelompok yang biasa, mengikuti upacara dengan tidak khidmat, berkelahi, dan tidak saling peduli.

“Kedisiplinan dan kesiapan mental tim menjadi kunci keberhasilan dalam sesi presentasi. Oleh karena itu, apabila tim tidak serius dalam menguasai materi dan berlatih berbicara di depan umum, tim akan merasa minder terlebih saat proses tanya jawan dengan dewan juri,” katanya.

Secara keseluruhan, tegasnya,  tim sudah melakukan hal yang optimal dalam mempersiapkan sesi presentasi, tetapi banyaknya agenda yang dilakukan sebelum sesi tersebut yang sangat menguras waktu, tenaga, dan pikiran, sehingga kita harus bercermin dari perguruan tinggi lain dalam mampersiapkan semuanya, agar anggota tim hanya konsentrasi saat presentasi poster dan presentasi laporan akhir saja. (dodiangga)