Para Lulusan Dapat Menjadi Obor, Pembawa Terang Bagi Rakyat Indonesia

Bandung, UPI

Peran dunia akademisi sebagai pencentak dan penyedia sumber daya manusia yang handal dan terampil adalah suatu anugerah sekaligus amanah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk bersama-sama membangun kehidupan bangsa dan negara Indonesia yang lebih baik pada masa kini dan masa yang akan datang.

“Saya menaruh harapan yang besar kepada civitas akademika UPI untuk terus meningkatkan kualitas perannya dalam mengembangkan amanah tridharma perguran tinggi dan menyiapkan manusia-manusia yang berilmu, berintegrasi, bermoral dan berbudaya” kata Ketua MPR RI, Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M., saat menyampaikan orasi ilmiah pada acara Upacara Wisuda Gelombang III Tahun 2016 Universitas Pendidikan Indonesia, Rabu (14/12/2016) di Gedung Gymnasium, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Menurut Zulkifli Hasan, para lulusan sebagai kelompok masyarakat yang terdidik, terampil dan idealis yang memiliki kekuatan secara intelektual dan moral karena itu dituntut untuk berperan aktif memajukan kesejahteraan ekonomi kerakyatan, pendidikan dan kesehatan serta mempelopori gerakan pembaharuan dari sistem sosial politik, ekonomi dan budaya yang menindas, menghisap dan korup menuju pada masyarakat yang bebas, terbuka, bermartabat, berpemerintahan yang demokratis, bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Kekuatan mahasiswa telah terbukti dalam perannya dalam gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia, mahasiswa mempelopori gerakan revolusi pembebasan bangsa Indonesia keluar dari penjajahan dan menghantarkan rakyat Indonesia pada pintu kemerdekaan.

“Mereka berperan aktif menggali nasionalisme, menganyam persatuan dan mengkonsolidasikan semua elemen rakyat yang berbeda budaya dan keyakinan dengan satu semangat Indonesia Merdeka,  mereka jugalah yang mempelopori dan memimpin gerakan reformasi dan demokrasi tahun 1998”, ujarnya.

Semangat dan kekuatan intelektual yang dimiliki mahasiswa telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun dan memajukan bangsa dan negara. Oleh karena itu, para lulusan diharapkan dapat menjadi obor, pembawa terang bagi rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa kini dan masa yang akan datang.

“Kini kita dihadapi beragam permasalahan yang mengancam kehidupan bangsa dan bernegara, seperti, masalah terorisme dan faham radikalisme yang dapat meneror kita dan mengancam perdamaian dan keharmonisan kita, masalah peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang, korupsi, kolusi dan nepotisme yang mengakar di tubuh lembaga politik dan birokrasi, kekerasan sentimen kepercayaan dan entitas serta pelanggaran HAM”, tambah Zulkifli Hasan.

Dikatakan, selain masalah tadi, ada pula masalah lunturnya nilai-nilai kebangsaan, intoleransi, kekerasan terhadap kaum minoritas, anak dan perempuan, ketidakadilan dalam implementasi hukum, keretakan budaya bangsa dengan hadirnya budaya impor dan kerusakan moral bagi generasi muda.

Penyelesaian semua masalah dan tantangan itu, tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tetapi juga menjadi tanggungjawab kita semua. Oleh karena itu, para akademisi dan mahasiswa berperan aktif memberikan gagasan kritis, solusi dan rekomendasi yang konkrit atas permasalahan bangsa, baik dalam bidang sosial politik, ekonomi dan budaya.

Bentuk tanggungjawab lain adalah memasyarakatkan dan mengimplementasikan Pancasila, menjaga dan merawat persatuan dan keberagaman, membangun solidaritas tanpa batas antar sesama manusia.

“Untuk meningkatkan pemahaman serta penjiwaan dari rasa nasionalisme seluruh komponen bangsa, MPR diberikank tugas untuk memasyarakatkan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni pendalaman dan penjiwaan terhadap nilai-nilai Pancasila, peningkatan kesadaran dan pemahaman terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengukuhan akan paham NKRI, serta perwujudan terhadap semangat niali-nilai Bhinneka Tunggal Ika”, kata Zulkifli Hasan.

Semangat dan upaya untuk membumikan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara harus terus digalakan oleh setiap warga negara, terutama melalui lembaga pendidikan.

Ia berharap Universitas Pendidikan Indonesia berperan aktif dalam hal ini, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dan rekomenasi tentang tantangan kebangsaan sebagai upaya kita bersama dalam merawat dan membangun negara Indonesia. (WAS/Deny Nurahmat/Dodi Angga/Andri Yunardi/Riza Ibrahim)