Perpustakaan UPI selenggarakan Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal Bereputasi dan Penulisan Buku ber-ISBN

Bila engkau ingin mengenal dunia, maka membacalah, tapi bila engkau ingin dikenal dunia, maka menulislah, karena orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Kutipan indah yang dinyatakan oleh Pramudya Ananta Toer ini merupakan kutipan yang paling tepat untuk memotivasi para penulis mula agar selalu bersemangat untuk mulai menulis.

Pustakawan sebagai sebuah profesi yang berkecimpung dalam dunia pengetahuan dan informasi, tentunya juga tidak terlepas dari dunia kepenulisan. Bahkan sebenarnya, menulis merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi seorang pustakawan, dimana bila pustakawan tersebut adalah seorang aparatur sipil negara, tulisan yang dibuatnya bisa digunakan untuk salah syarat kenaikan pangkat. Tentunya, ada tulisan yang bisa diterima untuk kenaikan pangkat dan ada juga yang tidak. Menulis buku harian tentunya tidak termasuk tulisan yang qualified. Akan tetapi, artikel ilmiah dan buku yang diterbitkan tentunya masuk ke dalam persyaratan tersebut.

Perpustakaan UPI menyelenggarakan pelatihan dengan tajuk Pelatihan Penulisan Artikel Bereputasi dan Buku Ber -ISBN untuk Pustakawan dan Pengelola Perpustakaan pada hari Jum’at (09/07/2021). Tujuan kegiatan ini agar pustakawan dan pengelola perpustakaan bisa menulis tulisan berupa artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal bereputasi ataupun tulisan yang dibukukan yang disertai dengan ISBN. Kegiatan Pelatihan diikuti oleh Pustakawan UPI  Kampus Bumi Siliwangi dan seluruh pustakawan di Perpustakaan Kampus Daerah. Adapun narasumber pada kegiatan ini adalah Dra. Retno Sayekti, MLIS, dari UIN Sumatera Utara. Sedangkan untuk materi penulisan buku ber-ISBN, Yadi Mulyadi, S.Pd., M.Pd., dari UPI Press.

Pada sesi pertama, yaitu penulisan artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal bereputasi, Dra. Retno Sayekti, MLIS, membagi pengalamannya dalam menulis di berbagai jurnal bereputasi. Tips yang penting dari beliau yang pertama adalah pahami format penulisan yang disyaratkan oleh penyelenggara jurnal, sehingga tulisan kita bisa sesuai dengan format yang mereka inginkan. Jurnal terindeks scopus yang berbahasa Inggris, sangat penting untuk melakukan proofreading. Selain itu, jangan patah semangat bila ada koreksi dari editor. Segeralah lakukan editing pada tulisan kita dan segera pula kirimkan kembali, karena ada komentar atau koreksi dari editor atau reviewer artinya artikel kita ada harapan untuk dimuat. Dan bila ditolak oleh satu jurnal, jangan patah arang, segera cari jurnal lain yang bersedia menerima tulisan kita.

Pada sesi kedua, Yadi Mulyadi, S.Pd., M.Pd., membagikan cara penulisan buku beserta beberapa format buku. Selain itu, beliau juga membagikan informasi mengenai kriteria buku yang diterbitkan oleh UPI Press, dan prosedur yang harus ditempuh bila ingin menerbitkan bukunya melalui UPI Press. Pada akhir sesi, Yadi dengan murah hati menyatakan akan membantu sekuat tenaga bagi para pustakawan yang akan menerbitkan bukunya, baik dari segi fomat penulisan, editing, perolehan ISBN, maupun penerbitannya itu sendiri. Dan gayung bersambut,, Kepala Perpustakaan UPI Dr. Riche Chynthia Johan, M.Si menyatakan, bahwa Perpustakaan UPI memang sudah berencana ingin menerbitkan buku, dengan target akhir tahun sudah selesai.

Menulis memang bukanlah hal yang mudah, karena memerlukan pengetahuan yang luas baik dari sisi subyek yang akan ditulis maupun dari segi kemampuan berbahasa. Selain itu, menjadi penulis membutuhkan mental yang kuat agar tidak patah arang ditengah jalan. Seorang Kuntowijoyo pernah mengatakan bahwa syarat menjadi penulis ada tiga, yaitu menulis, menulis dan menulis. Jadi, angkatlah pena anda, bukalah laptop anda, dan mulailah menulis. Perpustakaan UPI 2021, Bangkit Bersinergi.  (Dian Arya/Editor Herli Bachtiar Perpustakaan UPI)