Love Story in Harvard

oleh :

Dinn Wahyudin

Gelombang Korea (Korean Wave) atau dalam bahasa Korea disebut Hallyu merupakan istilah yang diberikan guna tersebarnya budaya Pop Korea Selatan secara global ke berbagai belahan dunia. Fenomena ini mempromosikan Bahasa Korea dan kebudayaan Korea ke berbagai negara. Gelombang Korea atau Korean Wave ini meliputi gerakan untuk meningkatkan kesadaran global tentang berbagai aspek kebudayaan Korea Selatan, termasuk film, televisi, K-drama, K-pop, musik pop, bahasa dan makanan Korea. Saat ini Korea Selatan adalah negara yang paling gencar untuk tampil sebagai pengekspor budaya populer di dunia. Ini bentuk lain dari strategi Korea untuk mengembangkan soft power-  kekuatan lunak untuk tampil kuat di pentas dunia. Korea tampaknya negara yang paling gigih mengadopsi pendapat seorang profesor Harvad University Joseph Nye (2005) Soft Power: The means to succes the World.

Bagian tulisan ini akan mengemukakan beberapa film dan serial drama  televisi Korea Selatan yang berlatar kampus atau universitas sebagai setting ceritanya.

Love story in Harvard (LSH). LSH merupakan serial drama yang alur cerita  bergenre roman. Drama ini bertutur   tentang cita cita dan cinta dari seorang mahasiswi asal Korsel yang sekolah di universitas bergengsi di Harvard University Amerika Serikat.Alkisah, Kim Hyun-Woo seorang mahasiswa pintar dan idealis jurusan hukum  di Harvard Law School yang bertemu dengan mahasiswi  cantik dan modist tetapi tomboy -Lee Soo-In, yang sedang belajar di Harvard Medical School. Cinta lokasi (Cinlok) pun bersemi di kampus Harvard yang megah ini. Di sela ragam aktifitas akademik  dan kehidupan kampus yang padat di Harvard, mereka menyempatkan diri untuk ngobrol dan rendevous santai di cafe kampus. Bumbu ceritapun menjadi menjadi memuncak dengan kehadiran mahasiswa cerdas, sama sama dari Korsel, Hong Yung Min. Rivalitas keduanya antara Woo dan Min terjadi tak hanya di ruang kelas. Tetapi juga bersaing dalam meluluhkan hati  kembang kampus gadis calon dokter Lee soo In. Itulah cerita Love story in Harvard yang mengisahkan sisi lain anak muda Korea di perantauan yang dimabuk cinta, tetapi berusaha keras untuk sukses menyelesaikan studinya.

Love Alarm. Drama Love Alarm ini bertutur tentang remaja milenial abad 21 digital natives. Kisahnya bermula dari seorang siswa Korea bau kencur yang kutu buku (bookworm) dan telah berhasil membuat sebuah apliksi cinta. Hebatnya temuan siswa ini, aplikasi yang dikembangkannya mampu mendeteksi lawan jenis yang menyukainya dalam jarak 10 meter. Alarm akan berbunyi ting teng, ting teng manakala ada lawan jenis yang kasmaran dalam pandangan pertama. Katresnan ing kawitan katon. Bumbu cerita bisa diduga. Skandal cinta monyet segitiga anak muda. Kisah kasih antara siswi cantik cerdas Kim Jo Jo dengan Hwan Sun On, siswa periang pandai dan berkarakter, dan siswa asal keluarga kaya tapi agak oon dan telmi , Lee Hye Young.

Aplikasi Love Alarm ini telah merubah cara pandang siswa untuk mengungkapkan rasa cintanya dengan cara elegant dan lebih sopan  dan terhormat. Malahan aplikasi Love Alarm tampil sebagai panduan aplikasi digital bimbingan konseling kaum milenial dalam membangun cinta dan persabatan.

It’s Okay to not be Okay, Film drama Korea It’s Okay to be not Okay, sangat populer di Indonesia tahun 2020. Drama ini menceritakan hubungan asmara yang tak biasa. Unusual love affair relationship. Dua anak muda  menjalin asmara dengan cara tak biasa, tetapi akhirnya mereka bisa saling menyembuhkan luka emosional dan gejolak psikologis masa lalu. Alkisah Moon Gang Tae, seorang pria pekerja kesehatan di rumah sakit universitas yang nyaris tak punya waktu untuk bercinta. Kemudian Ko Moon Young, seorang gadis muda yang tajir melintir sebagai penulis buku anak anak papan atas. Namun ia menderita gangguan kepribadian antisosial dan tidak pernah bercinta. Setelah bertemu. Keduanya saling mengisi. Saling menyembuhkan trauma masa lalu. Keduanya akhirnya happy ending berakhir duduk bersama di pelaminan.

Film Kampus, Film Indonesia populer yang berlatar kampus antara lain film Rudy Habibie (Habibie & Ainun). Film ini berkisah tentang kehidupan perkuliahan Habibie muda di Universitas Rheinisch Westfalische Techniche Hochshule (RWTH) Aanchen Jerman. Jauh sebelum Rudy muda bertemu kembali dengan Ainun yang kemudian menjadi istrinya. Di sana ia bertemu dan jatuh cinta pada gadis Ilona, mahasiswi cantik asal Polandia. Rudy juga tak hanya mempelajari konstruksi pesawat terbang, tetapi  ia juga mengenal arti dan makna penting pertemanan dan persahabatan. Ia juga bertemu dengan Lim Keng Kie mahasiswi Indonesia beretnis Tionghoa. Rudi juga berkawan dengan Ayu mahasiswi cah ayu gadis ningrat berdarah biru keturunan keraton Solo. Bilur bilur cinta segitiga juga dirasakan Rudy saat Ayu menaruh hati padanya.

Contoh lainnya, film drama percintaan berlatar kampus juga pernah box office melalui film bertajuk Cintaku di Kampus Biru. (1976). Film ini bertutur tentang Anton, mahasiswa Antropologi yang tampan, don yuan, ceria dan berotak encer. Pada awal cerita, Anton bertemu dengan Erika mahasiswi cantik  yang sedang belajar di study carrel perpustakaan universitas. Kencan awal pun sering dilakukan. Pada saat yang sama Anton sang aktifis mahasiswa don yuan cap dua anting mendekati Marini.

Nah lho ketahuan. Anton juga punya masalah dengan dosennya, ibu Yusnita, dosen cantik setengah baya namun masih lajang. Bumbu cinta segitiga pun bergulir. Alur cerita menjadi tambah seru, oleh hiruk pikuk politik kampus. Saat ini, dalam konteks MBKM di Perguruan Tinggi,  hal apa yang bisa dilakukan, dari fenomena perkembangan film dan serial drama berlatar belakang kampus, dilihat dari orang kampus sendiri?.

Bagi UPI misalnya, mudah-mudahan hal ini menjadi pemicu agar universitas mampu melahirkan karya inovatif film dan drama serial yang berbobot berlatar kehidupan kampus. Saat ini, secara formal, universitas sudah  membuka program studi yang fokus pada Perfilman dan Drama atau Sendratari. Unit pogram yang mengurusi pembinaan minat dan bakat mahasiswapun sudah disiapkan. Direktorat Inovasi yang bisa menyalurkan bakat minat dosen dan mahasiswa, bisa menjadi katalisator melalui berbagai program kerjasama dengan dunia usaha dan dunia Industri. Program Kedaireka Kemdikbud melalui program Matching Fund, bisa dijadikan opsi mitra kerja di bidang film dan drama. Atau PT. UPI EDUN tampil dengan meluncurkan program kolosal film kampus bermutu. Semoga.