Pimnas Lahirkan Mutu Lulusan yang Berkarakter Baik

Yogyakarta, UPI

Sebanyak 7 perguruan tinggi peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 tahun 2018, menyampaikan usul untuk menjadi  tuan rumah Pimnas ke-32 tahun 2019. Perguruan tinggi yang dimaksud adalah Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Andalas (UNAND), Universitas Riau (UNRI), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Udayana (UNUD) dan Universitas Brawijaya (UB) serta Universitas Negeri Semarang (UNNES). Pernyataan tersebut disampaikan dalam Saresehan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan di Gedung Digital Library Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Jalan Colombo Nomor 1 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (31/8/2018).

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada kesempatan tersebut diwakili oleh Kepala Divisi Pengembangan Prestasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UPI Ani Herjani, S.Sos.,M.Ap. Hadir sebagai narasumber dalam saresehan tersebut, Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., Wakil Rektor III UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Prof. Intan Ahmad yang diwakili oleh Sekretaris Ditjen Prof. Rina Indiastuti, dan Direktur Kemahasiswaan Dr. Didin Wahidin. Adapun materi yang dibahas antara lain penunjukan tuan rumah, materi penyusunan proposal berkualitas dan pembinaan mahasiswa.

“Dalam kegiatan tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai bentuk kesempatan bersama, seperti ada upaya bersama untuk memperbaiki kualitas kemahasiswaan, kegiatan kemahasiswaan harus terancang betul dengan dana yang tidak kecil, tetapi layak, kemudian pengumuman penilaian pemeringkatan akan diumumkan di kelembagaan, serta  menyepakati tuan rumah untuk tahun depan yang mengutamakan kenusantaraan dan kebersamaan,” ujar Kepala Divisi Pengembangan Prestasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UPI Ani Herjani, S.Sos.,M.Ap.

Sementara itu menurut Sekretaris Ditjen Prof. Rina Indiastuti, ujarnya, diperlukan perbaikan kualitas kegiatan kemahasiswaan dengan komitmen anggaran yang baik dan mem-blanded pada kurikukulum, serta memiliki lulusan yang berdaya saing dan berkarakter baik, kemudian mutu pengelolaan kegiatan kemahasiswaan tidak melulu kepada kegiatan kemahasiswaan tetapi masuk pada kurikulum sesuai dengan dunia kerja yang adaptif dengan Revolusi Industry 4.0.

Ditegaskannya,”Untuk melakukan penyesuain kurikulum, tidak hanya berkutat pada kegiatan kemahasiswaan saja, diharapkan untuk kreatif, inovatif dan menjalin kerjasama, hingga kompetisi selanjutnya menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan berkarakter baik. (dodiangga)