Prodi Seni SPs UPI Gelar Seminar Pendidikan Seni dalam Mengembangkan Karakter Anak

Bandung, UPI

Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia didukung mahasiswa Pascasarjana angkatan 2014 menggelar seminar “Pendidikan Seni dan Aplikasi Pembelajaran Berbasis Kreativitas dalam Pengembangan Karakter Anak Usia Dini”, Senin (7/12/2015), pukul 8.00-15.00 WIB, di Gedung Kebudayaan UPI Jln. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung. Tampil sebagai keynote speaker, Indrawati Lukman, seniman tari Sunda dan pimpinan Studio Tari Indra.

Seminar yang diikuti guru, mahasiswa Jurusan PAUD se-Indonesia, dan mahasiswa pada umumnya ini menampilkan Luna Setiati, M.Ds., (Pakar gambar bercerita dan cara belajar kreatif); Melina Surya Dewi, S.Pd., M.Si., (Vice Rector For Cooperation Affairs Jakarta Institute Of Art; Leli Kurniawati, S.Pd., M.Mus., (Dosen PG PAUD, Universitas Pendidikan Indonesia).

Dikemukakan, seni sebagai objek estetis tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Selain menawarkan unsur keindahan melalui wujudnya, seni juga mempunyai berbagai manfaat secara langsung di dalam setiap proses kehidupan. Dalam ruang lingkup pembelajaran seni untuk anak usia dini, aspek seni tidak dijadikan sebagai tujuan utama, tetapi seni diterapkan sebagai media untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas belajar peserta didik.

Dengan menerapkan konsep pembelajaran seni yang kreatif, inovatif dan tepat, seni dapat membantu perkembangan mental, emosi dan karakter anak. Setiap individu mempunyai karkter yang berbeda dan semuanya dapat terealisasikan melalui sikap di dalam kehidupan sehari-hari. Seni sebagai objek dalam proses pembelajaran mempunyai nilai (pendidikan, budaya, moral) yang dapat membantu dalam pembentukan karakter anak.1-1

Dengan menekankan proses pembelajaran seni yang dibarengi dengan penanaman nilai (pendidikan, budaya dan moral), seni dapat membangun individu (anak) yang memiliki karakter dan kepribadian yang mantap.

Pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial dan fisik. Kreativitas merupakan faktor penting dalam era globalisasi pada saat sekarang ini. Manusia yang memiliki daya kreativitas dapat mengembangkan kemampuannya membantu pemerintah dan masyarkat memajukan kehidupan dan berkebudayaan.

Pembinaan terhadap kreartivitas manusia sebaiknya dilakukan sejak masa anak-anak. Membentuk kondisi lingkungan yang kreatif serta memberikan wadah melakukan berbagai kegiatan kreatif bagi anak sangat membantu dalam perkembangan kreativitasnya. Dalam ruang lingkup anak usia dini, konsep kreativitas harus diintegrasikan dengan kegiatan bermain sebagaiamana ciri khas anak pada umumnya.

Pengadopsian aspek bermain dalam ruang lingkup anak usia dini bertujuan untuk mengaktifkan otak anak, mengintegrasikan fungsi belahan otak kanan dan kiri secara seimbang dan membentuk syaraf, serta mengembangkan pilar syaraf pemahaman yang berguna untuk masa datang. Beradasarkan hal tersebut maka konsep-konsep pembelajaran seni berbasis kreativitas yang dikemas dalam bentuk bermain sangat membantu dalam mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini. (WAS)