Prof. Dr. H. Mohamad Surya Meninggal Dunia

Bandung, UPI

Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Rektor UPI, Prof. Dr. H.R. Asep Kadarohman, M.Si beserta segenap civitas akademika UPI turut berduka atas wafatnya Prof. Dr. H. Mohamad Surya (Guru Besar UPI/Ketua Dewan Pembina PB  PGRI), Prof. Dr. H. Mohamad Surya meninggal pada hari ini Selasa, 13 November 2018 pukul 20.30 di Rumah Sakit Advent, Bandung. Jenazah disemayamkan di rumah duka Jln. Kapten Abdul Hamid No.58 Panorama, Bandung. Almarhum akan dishalatkan di Masjid Al Furqon Kampus UPI pada hari Rabu, 14 November pukul 09.00 WIB dan jenazah akan dimakamkan di pemakaman umum Secapa, Panorama Bandung.

Prof. Dr. H. Mohamad Surya lahir tanggal 8 September 1941 di desa Citangtu Kuningan, anak pertama sembilan bersaudara dari pasangan S. Sastrasantana dan S. Minah. Almarhum meninggalkan seorang istri Dra. Hj. Siti Suminah Surya M.Pd., dan lima orang anak serta dua belas cucu, dan satu cicit.

Riwayat pendidikan Prof. Dr. H. Mohamad Surya diawali dengan Sekolah Rakyat (Sekarang Sekolah Dasar) di Desa Citangtu Kuningan, dilanjutkan ke SGB hinggá tamat tahun 1958, kemudian melanjutkan ke SGA untuk memperoleh ijazah SGA tahun 1962. Pendidikan tingkat tinggi diawali dengan sarjana muda tahun 1965, kemudian sarjana tahun 1968, hingga mencapai Doktor tahun 1979. Pendidikan di luar negeri diperoleh di Filipina tahun 1976, melalui program pelatihan dalam bidang inovasi pendidikan selama tiga bulan, kemudian program Refreshing tahun 1987/1988 selama enam bulan di Ohio State University, Amerika Serikat dalam bidang konseling, dan program Internship tahun 1989 selama tiga bulan di Indiana University, Amerika Serikat dalam bidang Teknologi Pendidikan.

Semasa hidupnya, almarhum pernah juga menduduki beberapa jabatan yang diawali sebagai Guru SD Tanggal 1 Nopember 1958 dan berlangsung terus sebagai guru tanpa putus selama lima puluh sembilan tahun hinggá saat ini sebagai guru besar di berbagai perguruan tinggi, dan Direktur Pogram Pasca Sarjana Institut Pendidikan Indonesia Garut. Pengalaman mengajar diperkaya sebagai pengajar di sejumlah lembaga pendidikan dan latihan di berbagai instansi baik pemerintah maupun non-pemerintah.

Di luar jabatan sebagai Guru/Dosen juga memiliki pengalaman yang cukup luas dan bermakna di berbagai aktivitas organisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan baik anggota maupun pengurus di tingkat provinsi, nasional, dan internasional. Diantaranya menjadi aktivis di PGRI sejak tahun 1958 hingga menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar PGRI selama dua periode (1998 – 2008). Di dunia politik pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan sebagai anggota DPD-RI mewakili Provinsi Jawa Barat (2004-2014). Latar Belakang keahliannya dan kiprahnya dalam berbagai organisasi profesi, memiliki pengalaman dan wawasan yang luas di tingkat nasional dan internasional melalui berbagai aktivitas konferensi, seminar, pelatihan, studi, dsb.

Sebagai guru besar, almahum pun telah menghasilkan karya ilmiah sebagai produk keahliannya, telah banyak dihasilkan berupa puluhan buku dan ratusan karya tulis berupa makalah untuk seminar atau pelatihan dan tulisan yang dimuat dalam media. Tak hanya itu, penghargaan pun kerap almarhum peroleh, seperti Satya Lancana Dwidya Sistha, dari Menhankam RI (1989 dan 1990); Karya Bhakti Satya, dari Rektor IKIP Bandung (1991), Satya Lancana Karya Satya 30 tahun dari Presiden RI (1997), Karya Bhakti Satya dari Rektor UPI Bandung (2003), Medali Juang 45 dari DHN-45 (2004), Dharma Karya Kencana, dari Presiden RI (2006); Honorary Police (Polisi Kehormatan) dari Kapolwil Priangan (2009), dan Dwidya Dharma Kencana dari PB PGRI (2012). (DD/DN)