Profil Dosen Yang Professional dan Istimewa

Para dosen Universitas Pendidikan Indonesia sebagai peserta kegiatan pelatihan peningkatan keterampilan dasar teknik intruksional (PEKERTI), sangat antusias menyimak berbagai materi yang dibahas terkait dengan profil dosen yang professional dan istimewa pada hari kedua yang diselenggarakan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan Indonesia melalui Biro Sumber Daya Manusia di Gedung auditorium FPEB Lantai 6 (8/6/2022).

Pada pelaksanaan hari kedua kegiatan PEKERTI membahas empat materi penting yang harus diinternalisasi oleh dosen yang professional dan memiliki kepribadian istimewa yang terkait dengan dosen yang mampu merumusan capaian pembelajaran, dosen mampu mengembangakan Soft Skills, dosen yang mampu mengembangkan desain pembelajaran : prinsip, konsep, pengembangan, serta dosen yang memiliki kepribadian yang istimewa.

Materi pertama yang dibahas terkait dengan perumusan capaian pembelajaran yang disampaikan oleh Dr. Dadang Sukirman, M.Pd yang merupakan Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Dr. Dadang Sukirman, M.Pd menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.

Selanjutnya  Dr. Dadang Sukirman, M.Pd menyampaikan bahwa anatomi kurikulum berisi tentang goal, content, method/media, evaluation. Sedangkan untuk perangkat kurikulum prodi, kurikulum prodi, RPS, bahan ajar, pembelajaran, evaluasi.  Dr. Dadang Sukirman, M.Pd membahas bahwa Program studi sebagai unit akademik, harus memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi pada tingkat prodi.

Dr. Dadang Sukirman, M.Pd, menjelaskan bahwa profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan merupakan bagian dalam komponen perumusan capaian lulusan yang harus dirumuskan. Profil lulusan ini merupakan peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya. Menurutnya, Profil dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan pemerintah dan dunia usaha maupun industri, serta kebutuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan untuk capaian pembelajaran Lulusan (CPL) sebagai kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Menurutnya Capaian Pembelajaran Lulusan  yang harus dirumuskan mencakup tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahun, dam keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan Capaian Pembelajaran lulusan (CPL).

Materi kedua yang dibahas terkait dengan Implementasi Soft Skills dalam Pembelajaran yang disampaikan oleh Eded Tarmedi, MA yang merupakan Dosen Program Studi Pendidikan Bisnis Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Menurutnya, setiap dosen harus memiliki soft skill. Soft skills  ini sebagai atribut pribadi yang memungkinkan kita untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain. Keterampilan menjadi tugas penting dosen dalam meningkatkan interaksi pribadi kita dan mengarah pada kinerja dan kepuasan kerja yang lebih besar.

Eded Tarmedi, MA menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran dikelas, setidaknya dosen harus memahami  dan mampu mengaplikasikan Soft skills Soft skills   melalui Communication, Listening, Showing Empathy, Networking, Self-confidence, serta Giving and receiving feedback. Menurutnya Perangkat Soft skills yang dibutuhkan oleh dosen yaitu berkomunikasi lisan dan tertulis, memproyeksikan diri dalam bidang keilmuan/ profesional yang dipilih, membuat perencanaan dalam bidang keilmuan/ profesional yang dipilih, membuat keputusan strategis, menumbuhkembangkan kepemimpinan dan sikap yang beretika; dan  menjadi problem solver yang berjiwa Socio Entrepreneurial.

Materi ketiga yang dibahas terkait dengan desain pembelajaran : prinsip, konsep, pengembangan yang disampaikan Prof. Dr. Sapriya, M.Ed yang merupakan dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) FPIPS. Prof. Dr. Sapriya, M.Ed menjelaskan Langkah yang harus dilakukan sebelum mendesain pembelajaran, tujuan dan sistem pendidikan nasional, konsep dan prinsip desain pembelajara, serta bagaimana pengembangan desain pembelajara. Menurutnya, para dosen mengembangkan desain pembelajaran dilakukan dengan memahami tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan tinggi serta kurikulum perguruan tinggi dan kebijakan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).

Prof. Dr. Sapriya, M.Ed juga mengungkapkan tentang perkembangan peserta didik abad 21: generasi ā€œzā€ indonesia (lahir 1995-an) yang memiliki karakteristik menyukai kebebasan dalam belajar, suka belajar hal-hal baru yang praktis, nyaman dgn jaringan, internet, suka degan gambar, images, ikon simbol daripada teks, rentang perhatian pendek, interaksi dengan media, smartphone, tv, laptop, desktop, ipod., membangun, eksistensi di mediasosial

Menurutnya, dosen harus berupaya memahami kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri dosen, memiliki perhatian/ketertarikan dosen, harapan dan sikap dosen terhadap pengembangan dan inovasi, kurikulum, gaya mengajar dosen, evaluasi diri dosen. Prof. Dr. Sapriya, M.Ed lebih lanjut mengungapkan tentang tren global 2045 yang terdiri dari lima dari sepuluh megratren yang paling berpengaruh: demografi, urbanisasi, perdagangan internasional, kemunculan kelas menengah di emerging market economies (EMEs) di kawasan Asia dan Amerika Latin, Persaingan sumber daya alam (SDA) dan geostrategis.

Materi keempat yang dibahas terkait dengan pengembangan pribadi dosen yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Syihabuddin, M.Pd yang merupakan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Bahasa dan Sastra yang sekaligus Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Prof. Dr. H. Syihabuddin, M.Pd Menjelaskan bahwa kepribadian merujuk pada perbedaan individu dalam berpikir, merasa, dan berperilaku.

Menurutnya, bahwa studi tentang kepribadian berfokus pada perbedaan individu dalam karakteristik kepribadian dan bagaimana bagian-bagian kepribadian itu bersatu sebagai keseluruhan. Psikologi kepribadian mengkaji interaksi pikiran, emosi, keyakinan, sifat, dan perilaku dari perspektif individu, pasangan, dan  kelompok. Kepribadian berkembang untuk memenuhi tiga kebutuhan dasar: kebutuhan untuk memprediksi dunia: kebutuhan untuk membangun kompetensi dan  bertindak; dan kebutuhan untuk diterima dari orang lain. Kebutuhan baru muncul dari kombinasi tiga kebutuhan dasar.

Prof. Dr. H. Syihabuddin, M.Pd menjelaskan ciri kepribadian yang melekat pada diri dosen yaitu kepribadian bersifat umum tentang pikiran, perbuatan, dan perasaan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Kepribadian bersifat khas yang membedakannya dari orang lain. Prof. Dr. H. Syihabuddin, M.Pd menekankan tentang kepribadian dosen yang istimewa yang rendah hati memberi tahu,dosen yang baik memberikan penjelasan, dosen istimewa memberikan argumentasi,  dosen mulia menginspirasi. Menurutnya, dosen yang mulia tidak hanya fokus pada penyampaian pengetahuan kepada para mahasiswa, tetapi dia menyusun peta jalan yang akan digunakan mereka untuk mendidik dirinya sendiri sepanjang hayat. Dosen terbaik mengajar mahasiswa dari lubuk hatinya, bukan hanya dari buku serta memiliki apa yang dapat diberikan, yang memiliki kelebihan, dan yang memiliki kepedulian (Humas UPI)