Program Kampus Mengajar Perintis (KMP) di Lingkar Selatan Waduk Jatigede

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan program Kampus Mengajar Perintis (KMP) sebagai salah satu bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). Program KMP ini dilaksanakan selama 2,5 bulan, mulai dari hari Senin (12/10/20) sampai dengan hari Rabu (18/12/20). Program KMP ini diikuti oleh beberapa Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Tak terkecuali Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Ada 107 mahasiswa UPI yang mengikuti program KMP dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Program KMP ini memiliki tujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar (SD) yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu para Guru dan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Target sasaran dari program KMP ini adalah SD-SD yang ada di Indonesia yang memiliki akreditasi maksimal B. Salah satunya adalah SDN Buahngariung 1 yang terletak di Dusun Kampungbaru, Desa Wado, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Ada tiga mahasiswa dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI yang bertugas di SDN Buahngariung 1, yaitu Dini Gilang Sari, Amalinda Pratiwi Rostiyahadi, dan Nadia Anindita Azyani. Adapun Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang mendampingi mereka ialah Dr. Yulianeta, M.Pd. dan Wawan Gunawan, M.Ed., Ph.D. Ketiga mahasiswa tersebut harus menempuh jarak sejauh kurang lebih 57 KM untuk melaksanakan program KMP yang berlokasi di kawasan lingkar selatan Waduk Jatigede tersebut.

Sebelum mengikuti program KMP ini, para mahasiswa harus melewati beberapa tahap seleksi, mulai dari seleksi di tingkat Perguruan Tinggi hingga seleksi di tingkat LPDP. Setelah lolos seleksi, para mahasiswa mengikuti pembekalan selama lima hari, dari hari Senin (05/10/20) sampai hari Jumat (10/10/20) dengan cara tatap maya melalui aplikasi Zoom Meeting. Selain itu, para mahasiswa juga diberi surat tugas dari Perguruan Tinggi dan Ditjen Belmawa untuk diberikan kepada pihak Dinas Pendidikan di tempat mereka bertugas. Seperti halnya yang dilakukan oleh Dini dan kawan-kawan, mereka berkunjung ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang untuk melaporkan diri dan menyerahkan surat tugas dari PT dan Ditjen Belmawa kepada Bapak Yayan Andrian, S.Pd. Setelah itu, barulah para mahasiswa menjalankan tugasnya untuk membantu para Guru dan Kepala sekolah dalam proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19.