Project Cool Roofs Tangerang, Kolaborasi UPI dengan Pemerintah Kota Tangerang
|Tangerang, UPI
Tujuan dari Pelatihan Teknis ini adalah untuk memasyarakatkan Project Coolroofs Tangerang kepada warga dan pemangku kepentingan Kota Tangerang dan memberikan penjelasan teknis aplikasi inovasi coolroofs. Kegiatan ini memanfaatkan dana boost award yang diperoleh Unlversitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Kota Tangerang sebagai finalis pada kompetisi Million Coolroofs Challenge. Demikian pernyataan yang disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang H. Maryono AP, M.Si., dalam sambutannya di kegiatan Implementasi Project Cool Roofs Tangerang (Driving Climate Action to Combat Urban Heat Island with Cool Roofs Tangerang) di PT. Mayora Indah Tbk Jalan Telesonic Jatake, Kota Tangerang, Banten, Rabu (23/10/2019).
Lebih lanjut diungkapkan,”Berkolaborasi dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai mitra lokal dan University of Florida sebagai mitra di tingkat internasional telah menghasilkan kerjasama yang bersifat science to develop policy melalui keikutsertaan dalam kompetisi million coolroofs challenge. Kompetisi yang diikuti sejak Mei 2019, bertujuan untuk mendorong tercapainya suhu lingkungan yang nyaman bagi penduduk Kota Tangerang. Pemakaian air conditioner yang selama ini dianggap sebagai solusi cepat untuk mendapatkan suhu lingkungan yang nyaman ternyata membawa berbagai dampak negatif terhadap lingkungan dan juga terhadap kesehatan manusia penggunanya.”
Untuk diketahui, katanya, salah satu hak azasi manusia adalah memperoleh kualitas lingkungan yang baik, yang mampu mendorong tercapainya kesehatan fisik dan mental juga produktivitas yang optimal. Kualitas iklim mikro menjadi penting karena hal ini menjadi salah satu penentu terpenuhi tidaknya hak azasi manusia tersebut. Perkembangan di perkotaan yang demikian pesat, terus menerus menurunkan kualitas iklim mikro. Aktivitas perkotaan yang tinggi, volume kendaraan dan lalu lintas yang makin padat, juga berkurangnya ruang terbuka akibat semakin naiknya kepadatan bangunan, menjadi penyebab makin meningkatnya suhu di perkotaan.
“Dengan demikian, kegiatan Project Coolroofs Tangerang dilakukan sebagai langkah awal implementasi teknologi coolroofs di kota Tangerang dengan target implementasi inovasi coolroof sebesar 1.000.000 m² hingga akhir Desember 2020. Untuk langkah awal pelaksanaan Project Coolroofs Tangerang diselenggarakan di 3 (tiga) lokasi yang berbeda, pertama di PT. Mayora Indah tbk (Jatake 1), kedua di SD Negeri 01 Pabuaran Tumpeng, dan ketiga di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang. Pertimbangannya adalah populasi yang merasakan manfaat dari coolroof, kerentanan kesehatan penghuni bangunan terhadap kualltas iklim mikro, dan keterwakilan bangunan yang menggunakan air conditioner dan yang tidak menggunakan air conditioner,” ungkapnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kasie Penegakan Hukum Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Dr. Mesi Shinta dewi, ST., MT., mengatakan bahwa UPI dalam pandangan Pemerintah Kota Tangerang merupakan sebuah universitas yang memiliki sifat progresif. Jika biasanya kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah itu lebih pada pemanfaatan tenaga ahli oleh pemda. Namun, apa yang dilakukan akademisi UPI terhadap Pemkot Tangerang berbeda. Keduanya berkolaborasi dalam mencari dana dari luar untuk kemudian dimanfaatkan dalam pembangunan Kota Tangerang. UPI sangat kami apresiasi karena mampu menggandeng mitra dari luar negeri, ini langkah yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota Tangerang.
Hal serupa disampaikan Plant Manager PT. Mayora Indah Deni Sunardi, dikatakannya,”Kami tertarik untuk mengikuti program Project Coolroofs Tangerang karena sejalan dengan program perusahaan, salah satunya Program Proper Hijau, yaitu menurunkan pemakaian energy, untuk masalah lingkungan, kita sangat peduli. Apa yang dilakukan oleh UPI sangat bagus, kita sudah melakukannya dengan penggunaan solar cell. Jika Project Coolroofs Tangerang maka akan kita implementasikan di seluruh plant. Kolaborasi yang dilakukan antara akademisi, pemerintah daerah dan industry sangat bagus dan diperlukan, ini bisa dijadikan sebagai sarana belajar. Kita akan lihat impactnya, jika bagus maka akan disebarkan ke tempat lain. (dodiangga)