Putri H Nafisah Sukses Menjadi None Buku DKI Jakarta

1-1Jakarta, UPI

Sorak dan teriak haru bergemuruh ketika Djarot Saiful Hidayat menyebut nama Putri Hikmatin Nafisah, mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi UPI 2014, sebagai None Buku Provinsi DKI tahun 2015. Penonton dan pendukung yang hadir merasakan bangga mengingat perjuangan Putri dalam meraih gelar tersebut. Seleksi di tingkat Kota Jakarta Utara hingga terpilih menjadi None Buku Jakarta Utara, tugas resensi buku fiksi dan non-fiksi, menulis esay, karantina di tingkat provinsi selama dua minggu, persiapan kesenian, hingga tahap grand final. Tak ayal, Hakim, ayah Putri meneteskan air mata saat putrinya berhasil mengaalahkan tiga puluh none grand finalis pesaingnya.

Selempang dan jubah None Buku Jakarta disematkan Djarot, Wagub DKI Jakarta, di malam Grand Final Abang None Buku Tingkat Provinsi DKI Jakarta, di Gedung Sasono Langen Budaya Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (19/11/2015). Putri yang terlihat memesona saat menari, memikat juga cerdas saat menjawab pertanyaan dari Dewan Juri. Ia tampil unggul dalam seluruh sesi di Grand Final. Misalnya, Putri memaparkan dalam berkomunikasi dengan masyarakat Jakarta yang multikultural, ia akan melihat latar belakangnya, barulah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya membaca buku.

“Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Sungguh, Tuhan Maha Mendengar. Tuhan mendengar doaku, mendapatkan selempang hitam,” tutur Putri penuh haru menjelaskan perasaannya.

Puspa, sahabatnya, bercerita bahwa saat masa karantina, Putri sering menelefon tentang sengitnya persaingan di tingkat provinsi, bahkan ia sempat ingin menangis. “Ia cemas, takut mengecewakan kebaikan keluarganya yang sudah mendukung banyak. Ayahnya yang sering jemput hingga larut malam, Mamahnya yang menyediakan banyak keperluan, dan lainnya.”

Kini, mimpi itu telah terwujud, dan Putri berhasil membuat banyak orang bangga. Hadiah pun banyak didapatkan, piala bergilir, piala tetap, uang tunai sebesar lima juta rupiah, voucher belanja buku di Gramedia sebesar tiga juta rupiah, dan voucher ke tempat wisata dan tempat makan di Jakarta.1-2

Kebahagiaan dan kebanggan menjadi None Buku DKI Jakarta, mesti diiringi dengan mental yang harus siap dalam mengemban amanah menjadi None Buku selama setahun kedepan. Djarot, dalam sesi wawancara menantang Abang dan None terpilih untuk menjadi inspirasi masyarakat Jakarta agar meningkatkan minat dalam membaca buku konvensional, maupun digital, yaitu I-Jakarta yang baru diluncurkan beberapa pekan sebelumnya.

“Kita lihat saja nanti, kontribusi mereka (Abang dan None buku terpilih) bagi masyarakat. Pemerintah akan mengusahakan agar duta itu berfungsi maksimal. Misalnya, datang ke sekolah yang sering tawuran. Kan daripada mereka tawuran lebih baik baca buku,” jelasnya penuh harap.

Ketika ditanya, Putri pun menyanggupi tantangan dari Djarot. Meskipun ia berkuliah di UPI yang berlokasi di Bandung, bersama Abang terpilih, Jufin To, ia akan bekerja maksimal dan profesional menjadi duta buku untuk meningkatkan literasi masyarakat DKI Jakarta. “Pengabdian dapat dilakukan dari manapun. Bandung-Jakarta lagian cuma ditempuh dua jam,” jelasnya.

Dr. Ridwan Effendi, M.Ed, selaku ketua Departemen Ilmu Komunikasi turut menyampaikan rasa bangganya. Begitupun rekan-rekannya di Departemen Ilmu Komunikasi, banyak yang mengucapkan selamat baik via sosial media, atau secara langsung. Seluruh pihak mengharapkan Putri dapat mengemban amanah None Buku DKI Jakarta setahun kedepan dengan sukses. Sehingga, nama UPI semakin dikenal memiliki mahasiswa yang berprestasi. (Muhammad Fasha Rouf, mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi UPI)