Rektor UPI: Meskipun Tantangan Tinggi, Kita Harus Tetap Optimistis

05Bandung, UPI

Bangsa Indonesia akhir-akhir ini sering menyaksikan sejumlah peristiwa dan kejadian yang sangat memprihatinkan. Perkembangan bisnis narkoba yang merajalela, pornografi dan perilaku seks bebas di kalangan remaja, radikalisme dan tindak kekerasan di sejumlah tempat, serta wibawa dan kehormatan guru di mata murid dan orang tuanya yang kian tergerus merupakan beberapa contoh fenomena yang sangat mengkhawatirkan dan meminta perhatian serius dari kita semua.

“Dalam mengahadapi peluang dan tantangan kehidupan yang terbentang ke depan, tidak ada pilihan kecuali menyikapinya dengan semangat dan optimisme tinggi, berpikir dan mengambil langkah positif,  serta terus belajar dan kerja keras dengan senantiasa berdoa memohon taufik dan hidayah kepada Yang Maha Kuasa,” kata Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Furqon, Ph.D. saat mewisuda 2.568 lulusan di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Prosesi wisuda kali ini dibagi dalam empat prosesi. Prosesi pertama dilaksanakan Rabu (24/8/2016) pukul 9.00 WIB meliputi wisudawan UPI Kampus Sumedang, Purwakarta, Tasikmalaya, dan Serang. Sesi kedua dilaksanakan di hari yang sama dimulai pukul 13.00 WIB meliputi wisudawan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB), dan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD).

Prosesi ketiga dilaksanakan Kamis (26/8/2016) dimulai pukul 9.00 WIB meliputi wisudawan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Sekolah Pascasarjana, dan UPI Kampus Cibiru. Sedangkan sesi keempat yang dimulai pukul 13.00 WIB meliputi wisudawan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastera (FPBS), dan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK).Wisuda UPI Gelombang II meliputi lulusan Diploma 3, Sarjana S1, S2, dan doktor S3.06

Menurut Rektor UPI, Indonesia masih perlu menambah wirausahawan muda sekitar 4,5 juta orang lagi dari total sekitar 5 juta orang yang dibutuhkan untuk menjamin pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang memadai.

Dikemukakan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong terjadinya perubahan yang sangat cepat dalam kehidupan dan peradaban manusia. Suatu perubahan yang dahulu memerlukan waktu sekitar 10 tahun, sekarang mungkin dapat terjadi hanya dalam waktu satu tahun. Masyarakat di hampir seluruh penjuru dunia berubah dan bergerak sangat cepat sehingga tantangan masyarakat hari ini boleh jadi tidak sama dengan tantangan yang dihadapi masyarakat sebelumnya.

“Pelaksanaan kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak akhir 2015, dan implementasi kerja sama ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mulai tahun 2020 merupakan perubahan kehidupan yang harus kita jalani. Kedua perjanjian internasional tersebut telah dan akan memunculkan peluang dan sekaligus tantangan baru bagi generasi mendatang,” katanya.

Dikatakan, sebagai lembaga pendidikan tinggi ternama di Indonesia, UPI terus berbenah diri untuk mencapai cita-citanya, yaitu sebagai perguruan tinggi kelas dunia dalam bidang pendidikan (world class university in education). Cita-cita tersebut memang tidak mudah untuk dicapai, namun kebersamaan kita semua dalam merumuskan langkah strategis yang diikuti oleh kerja keras secara sinergis, insya Allah, bahtera UPI akan sampai ke pulau tujuan yang kita cita-citakan.08

Selain itu, UPI juga terus berupaya melakukan perbaikan di berbagai komponen yang diarahkan untuk mendukung peningkatan mutu dan kompetensi ulusannyaagar mampu bersaing dan bekerjasama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun global, kata Prof. Furqon selanjutnya.

Berbagai peristiwa dan kejadian yang sangat memprihatinkan di atas, katanya, juga mendorong UPI untuk memfasilitasi inisiatif pendidikan kedamaian (peace education) dan pedagogi alternatif untuk terus dikembangkan. Dengan konsep ini, UPI mengarahkan pendidikan gurunya untuk menghasilkan guru yang selain memiliki kompetensi yang tinggi dalam penguasaan materi dan pedagogi, juga memiliki jiwa dan pribadi yang damai dan mencintai kedamaian. Mereka diharapkan dapat mengembangkan pendidikan kedamaian yang dilandasi oleh rasa kasih sayang sehingga akan mampu menghasilkan generasi masa depan yang pribadinya damai dan mencintai kedamaian.

“Saya percaya bahwa para alumni yang diwisuda hari ini akan mampu menghadapi tantangan masa depan yang makin terjal dan kompleks serta memanfaatkan peluang yang makin terbuka dengan cara menunjukkan diri sebagai pribadi yang kompeten dalam bidang masing-masing, berintegritas, memiliki motivasi dan semangat kerja yang tinggi, dengan tetap memegang dan menjaga norma dan nilai agama serta budaya yang diwariskan secara turun terumun,” ujar Prof. Furqon.

Dikemukakan, kehidupan yang sangat kompleks dan kompetitif yang didorong oleh perubahan yang sangat pesat tidak bisa dilakoni dengan cara yang biasa-biasa saja. Bangsa Indonesia perlu lari lebih cepat dengan cara yang lebih efisien. Sejalan dengan itu, UPI pun perlu melakukan berbagai perubahan dan perbaikan, termasuk dan utamanya adalah perubahan mindset yang biasa-biasa saja, karena “Tuhan tidak akan mengubah kondisi kehidupan seseorang atau suatu masyarakat sebelum ia atau mereka mengubah diri (mind set)-nya sendiri”. Jangan membenarkan sesuatu karena sudah biasa, tapi harus membiasakan sesuatu yang benar.  (WAS/Deny/Dodi/Andri/Ija)09