Rektor UPI Serahkan SK Guru Besar kepada Tatat Hartati
|Bandung, UPI
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., didampingi Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., serta Ketua Senat Akademik UPI Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed., dan Sekretaris Senat, Sekretasis Dewan Guru Besar (DGB) UPI Prof. Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd., yang mewakili Ketua DGB UPI, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Dr. Agus Taufiq, M.Pd., Kepala Biro Kepegawaian UPI Dr. Sahroni, S. Sn., M.Pd., dan jajaran pimpinan lainnya menyerahkan Surat Keputusan Pengangkatan Jabatan Akademik Profesor atau Guru Besar kepada N. Tatat Hartati, M. Ed., Ph.D., di Ruang Rapat Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (26/03/2018).
Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengungkapkan,”Keluarnya SK Guru Besar atas nama Ibu N. Tatat Hartati, M.ed., Ph.D., merupakan suatu anugerah sekaligus sebagai bahan motivasi bagi calon guru besar lainnya. Pencapaian ini tidak bisa diukur dengan materi, karena menyandang nama guru besar sangatlah tidak mudah mendapatkannya, ada campur tangan dari Allah swt pada proses penggurubesarannya.”
N. Tatat Hartati, M. Ed., Ph.D., diangkat dalam jabatan akademik atau fungsional dosen sebagai Profesor atau Guru Besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Ditetapkan melalui SK Nomor 13462/A2.3/KP/2018, sebagai Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Pedagogi Bahasa SD.
Lebih lanjut dikatakan, dalam waktu yang sangat minimalis, berkas pengajuan berkasnya dapat diselesaikan untuk dapat disetujui proses kenaikan pangkatnya. Hidup yang kita jalani tidak bisa diukur secara matematis.
“Menyandang status guru besar adalah berkah sekaligus ujian. Keberhasilan turunnya SK ini merupakan sinergitas antar unit kerja di lingkungan UPI, ini adalah pengajuan yang extraordinary. Hal ini menunjukan bahwa sesuatu yang mustahil dapat diraih dengan sebuah sinergitas dan campur tangan Allah swt. Diraihnya jabatan fungsional ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja yang bersangkutan dan dampaknya posisi universitas meningkat,” jelasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ketua Senat Akademik UPI Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed., menjelaskan bahwa jika kita melihat proses yang dilalui oleh Ibu Tatat sangat luar biasa. Pengajuan kenaikan pangkat menjelang pensiun bukanlah yang pertama, namun ini yang pertama kali yang sukses, karena jika melihat peluang, sangatlah kecil, dan banyak yang menyangsikan.
“Yang harus dilakukan oleh calon guru besar adalah lakukan apa saja yang seharusnya dilakukan serta kawal proses administrasinya. Peserta Sidang Pleno Senat Akademik sangat bersemangat untuk memberikan pandangan terhadap pengusulan Ibu Tatat, semua pihak memberikan dukungan yang besar termasuk menyertakan doa,” ujarnya.
Peristiwa ini memberikan pelajaran dan feedback yang positif terhadap apa yang ditanam, ungkapnya. Memberikan cahaya dalam masa injury time untuk menyebarluaskan pada yang lain ditujukan untuk memberikan motivasi, agar semangat tidak padam, dan inilah yang harus dimiliki generasi muda.
Diungkapkan Sekretasis Dewan Guru Besar (DGB) UPI Prof. Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd., bahwa DGB menyambut baik penyerahan SK Guru Besar ini, dan hal ini sangat diapresiasi karena saat ini kehadirannya dapat melengkapi guru besar yang pensiun. Target kita tetap diangka 125 orang, saat ini tercatat ada 98 orang guru besar aktif, jika ditambah emeritusnya ada 107 orang.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. N. Tatat Hartati, M. Ed., Ph.D., mengatakan bahwa pangkat Guru Besar adalah sebuah kehormatan yang harus direspon dengan bekerja yang memiliki integritas dan mau berkubang dalam lumpur dalam arti sesungguhnya untuk memperoleh kepercayaan stakeholder.
“Dosen adalah seorang scientist, dalam bekerja kita harus total, dan memiliki integritas, juga mau berkubang dalam lumpur, serta membuat jejaring, karena kita tidak bisa hidup tanpa jejaring, baik lokal maupun internasional seperti dengan Danone Group Indonesia, U.S. Agency for International Development atau USAID, Institut Pendidikan Guru, Malaysia, Universiti Sains Malaysia (USM), KITAB, Malaysia, dan yang lainnya,” ungkapnya.
Prof. Tatat menegaskan bahwa penyematan Jabatan Akademik Profesor terhadap dirinya merupakan sebuah anugerah, ini terjadi karena ada sinergi seluruh unit kerja, serta sebuah motivasi dari Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., yang menyatakan bahwa “Lembaga harus membantu”.
“Sesuai SK Nomor 13462/A2.3/KP/2018, saya ditetapkan sebagai Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Pedagogi Bahasa SD, artinya kekhususannya pada bidang Pendidikan Bahasa di primary education. Saat ini tugas utamanya adalah membina calon guru Sekolah Dasar di level S1, S2, dan S3, serta pendidikan prosfesi,” ungkapnya.
Adapun fokus utama saat ini adalah kembali mengajar dan meneliti serta mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti melakukan pengabdian ke daerah terpencil untuk membangun literasi melalui Gerakan Literasi Nasional (GLN), dan melakukan riset terkait pendidikan bahasa kelas rendah dan pendidikan bahasa kelas tinggi, kemudian melakukan pengembangan dan pembelajaran di SD, serta mengapresiasi psikologi linguistik anak. Intinya adalah membina yang muda, tetap konsisten, istiqomah dalam bidang kajian, serta fokus.
Ditegaskannya,”Kita akan melakukan sebuah riset yang menjurus kepada penerapan metode membaca dan menulis untuk SD, membuat media yang inovatif, membuat video streaming untuk penulisan kreatif di SD, serta membuat desain-desain kelas literat yang bukan hanya ditujukan bagi guru saja tapi pada anak didiknya juga, dan saat ini saya melakukan pembinaan terhadap 10 sekolah, salah satunya berkolaborasi dengan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., dalam pengelolaan Sekolah Laboratorium baik di UPI Kampus Bumi Siliwangi maupun UPI Kampus Daerah untuk membangun ekosistem yang literat.”
Sebagai pemilik lisensi reviewer dari UPI dan Kemenristekdikti, saat ini Prof. Tatat disibukkan sebagai peneliti mitra bagi Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah, Sukabumi. Prof. Tatat juga disibukkan dengan aktifitas Gerakan Literasi Sekolash melalui GLN-nya, membuat big book, mini book, dan pop up book. Aktif di USAID Prioritas bidang literasi yang bekerja sama dengan Kemendikbud untuk membangun kelas literasi belajar membaca dan menulis di daerah dan pulau-pulau terpencil seperti di Papua, Lombok, NTB. (dodiangga)