Semua Berawal Dari Mimpi: Laely Farokhah & Aditya Rahman Terima Beasiswa LPDP

Serang, UPI

Siang hari yang begitu cerah. Kesejukan hadir di lingkungan sekitar Masjid Lukmanul Hakim begitu terasa Jumat (18/9/2015). Jamaah shalat Jumat khusyuk bermuwajahah dengan Sang Khalik. Seusai pelaksanaan shalat Jumat, lingkungan Masjid masih ramai dengan aktivitas mahasiswa yang mengikuti acara sharing bersama alumni UPI Kampus Serang, Laely Farokhah dan Aditya Rahman penerimabeasiswa LPDP. Tujuannya untuk mengetahui tips melanjutkan studi dengan beasiswa.

Acara dimulai dengan pengenalan beasiswa LPDP yang disampaikan oleh Laely Farokhah. LPDP adalah Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan yang mengeluarkan beasiswa pendidikan untuk program S2 dan S3. Lembaga ini memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang sedang menyusun tesis dan disertasi.

Setelah menjelaskan mengenai LPDP secara singkat, Laely juga menceritakan pengalamannya ketika berjuang mendapatkan beasiswa LPDP. Berawal dari visi yang sama di antara Laely dan Aditya, mereka memutuskan untuk berkerja sama mencari informasi beasiswa S2, mulai dari mengikuti seminar beasiswa S2, konsultasi dengan dosen, serta secara aktif memanfaatkan media sosial. Akhirnya mereka tertarik dengan program beasiswa LPDP.1-1

Segala upaya dikerahkan untuk bisa lolos mendapatkan beasiswa tersebut. Di sela rutinitas semester akhir yang begitu padat, menyusun skripsi, PPL dan perkuliahan yang masih berjalan, mereka menyempatkan juga mengikuti les bahasa Inggris. Usaha yang mereka lakukan ternyata membuahkan hasil, sehingga mampu mendapatkan beasiswa LPDP. “Bermimpilah dan hiduplah bersama dengan mimpi kalian,” ujar Aditya Rahman

Menurutnya, ketika seseorang bermimpi mendapatkan sesuatu, maka orang tersebut harus hidup dengan berbagai aktivitas yang dapat menunjang mimpi tersebut. Aditya yang sedang mempersiapkan melanjutkan S2 di New Zealand, memperkenalkan cara untuk mempelajari TOEFL dan memberikan referensi agar dapat mempelajarinya secara mandiri. Dia juga memberikan tips memperbanyak kosa kata bahasa Inggris dengan membaca artikel bahasa Inggris minimal satu kali sehari.

Interaksi dengan peserta sharing semakin seru, peserta menanyakan tips untuk menghadapi tes wawancara, usaha agar skor TOEFL tinggi, sampai bagaimana mereka memperkuat ruhiyah. Ada juga sesi simulasi, di mana peserta dibagi menjadi dua kelompok untuk tes wawancara dengan Adit dan Laely. Tujuannya agar peserta lebih leluasa mengetahui beberapa pertanyaan yang sering muncul.

Laely dan Aditya senantisa ingin memberikan manfaat bagi orang lain. Salah satunya dengan adanya acara ini. Mereka juga memberikan motivasi kepada peserta agar semangat dalam belajar, berusaha dan memperkuat potensi untuk menggapai semua mimpi, serta selalu mengedepankan restu dan doa orang tua. Kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas tak luput dari amanat mereka berdua dalam mewujudkan sebuah mimpi. Akhirnya mahasiswa pulang dengan semangat yang baru. (Pengurus MCC/RYD)