Transformasi Limbah Melinjo Menjadi Pupuk Organik Cair: Sinergi Civitas Akademika UPI dan Masyarakat Kuningan dalam Penguatan Pertanian Berkelanjutan

Kabupaten Kuningan, 25 Juni 2025

Civitas akademika Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri (FPTI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sukses melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Karang Tawang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Rabu, 25 Juni 2025. Kegiatan ini menggandeng Kelompok Tani Mujursari sebagai mitra, dan Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa KarangTawang. Pengabdian kepada Masyarakat ini dengan fokus pada pemanfaatan limbah organik lokal untuk mendukung pertanian berkelanjutan.

Kegiatan PkM yang bertajuk “Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Melinjo untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan bagi Kelompok Tani Mujursari” merupakan bentuk kontribusi nyata dunia akademik terhadap permasalahan lingkungan dan pertanian di masyarakat. Program ini bertujuan mengurangi limbah organik, khususnya daun dan kulit melinjo yang selama ini belum termanfaatkan optimal, dengan cara mengolahnya menjadi pupuk organik cair (POC) bernama POCEMON. Kepala Desa KarangTawang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan Bapak Jaja Suharja turut hadir dalam kegiatan pengabdian ini.

Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Yatti Sugiarti, M.P., sebagai ketua kegiatan PkM dan melibatkan Nita Nur Rezkia, S.P., M.Agr., selaku Dosen Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri Universitas Pendidikan Indonesia sebagai pemateri utama. Tim pelaksana juga terdiri dari sejumlah mahasiswa aktif, yaitu Akmal Raditya Raharjo, Andya Ghinaa Zahraa Ependi, Aryo Herdiansah, Lingga Al Ghifari, Muhammad Fakhri Athallah, Nurul Ajlina Yasifa, Najla Ibtihal Mumtaz, dan Rasyid Kemal Ashari. Program ini mendapat dukungan pendanaan dari hibah internal FPTI UPI sebagai bagian dari komitmen institusi dalam mendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sesi pertama kegiatan diisi dengan pemaparan materi oleh Nita Nur Rezkia, M.Agr selaku dosen prodi Pendidikan teknologi agroindustri yang menjelaskan manfaat pengolahan limbah melinjo menjadi pupuk organik cair, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi. Dalam sesi ini, warga diperkenalkan pada konsep dasar pembuatan POC, potensi pemasarannya, serta manfaat jangka panjang bagi produktivitas pertanian lokal. Saat pematerian warga antusias karena terdapat 2 orang warga sebagai pelaku utama dalam bisnis emping. Ibu Imas selaku perwakilan dari PKK Desa KarangTawang bercerita bahwa selama ini limbah melinjo belum dimanfaatkan dengan baik. Hal yang umumnya dilakukan yaitu dengan membuang limbah tanpa mengolahnya. Warga lainnya juga bercerita bahwa limbah melinjo selama ini langsung dibuang ke sawah tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu, sehingga terkadang muncul bau yang kurang sedap.

Perwakilan dari Kelompok Tani Desa Mujursari yaitu Bapak Casnan turut serta menyambut kegiatan dengan antusias dan berharap nantinya bisa terus berinovasi dalam pengembangan produk lokal berbasis melinjo. “Desa KarangTawang terkenal dengan melinjo nya, tapi petani belum seluruhnya mengembangkan produk limbah yang digunakan untuk budidaya tanaman” ujar Casnan. Kegiatan ini juga di hadiri oleh Ketua Gabungan kelompok tani Desa KarangTawang yaitu Bapak Dudi. Beliau menyampaikan untuk kedepannya semoga kelompok tani bisa mengolah limbah pertanian yang salah satunya dari kulit dan daun melinjo yang sudah tua. Hal tersebut guna untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan kebergantungan terhadap pupuk kimia.

Kegiatan selanjutnya yaitu berupa demonstrasi langsung proses pembuatan POCEMON, yang dipandu oleh tim mahasiswa. Dalam sesi workshop ini, peserta diajak mengikuti tahapan demi tahapan mulai dari proses fermentasi, penambahan bahan pendukung, hingga teknik penyimpanan dan penggunaan pupuk. Masyarakat terlihat sangat antusias, banyak yang aktif bertanya, mencatat, bahkan menyatakan keinginannya untuk mempraktikkan pembuatan POCEMON secara mandiri di rumah.

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 20 warga hadir dalam kegiatan ini, terdiri dari anggota Kelompok Tani Mujursari serta ibu-ibu PKK Desa KarangTawang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan. Tingginya antusiasme peserta menjadi indikasi bahwa permasalahan pengelolaan limbah dan kebutuhan akan pupuk alternatif masih sangat relevan dan penting di tengah kondisi pertanian saat ini.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terjadi peningkatan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah rumah tangga dan pertanian menjadi produk yang lebih berguna dan berkelanjutan. Selain itu, diharapkan kegiatan ini menjadi langkah awal kerja sama berkelanjutan antara institusi pendidikan dan masyarakat desa dalam mewujudkan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Civitas akademika Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh warga Desa KarangTawang atas sambutan hangat dan partisipasinya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pimpinan Universitas Pendidikan Indonesia serta Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri atas dukungan dan kepercayaannya dalam mewujudkan program pengabdian ini. (Kontributor)