UPI Harus Tambah 300 Artikel Terpublikasi Terindeks Scopus
|Tenaga edukatif Universitas Pendidikan Indonesia mengikuti training of trainers (ToT) atau pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk publikasi internasional , Jumat s.d. Minggu (28 sd. 30/8/ 2015), di Hotel Sabda Alam, Jl. Raya Cipanas Garut. ToT dimaksudkan untuk membentuk pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk publikasi internasional di lingkungan UPI; Melakukan penyamaan persepsi terhadap materi pelatihan; Dan untuk menyiapkan materi ajar baku pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk publikasi internasional.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan dan Usaha Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A. menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan konsekuensi ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2014 tentang Statuta UPI sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBh). Salah satunya, terdapat sejumlah kriteria kinerja yang harus dipenuhi UPI untuk mempertahankan status tersebut. Selain kriteria dari tata kelola, afirmasi masyarakat miskin/tertinggal, dan prestasi mahasiswa, kriteria akademik dan mutu merupakan kriteria utama dalam status ini.
“Dalam kriteria akademik dan mutu, UPI dituntut masuk Sembilan besar di Indonesia dalam produktivitas publikasi internasional dan jumlah paten per dosen, memiliki akreditasi institusi A, lebih dari 80% program studi terakreditasi A, dan memiliki program studi yang terakreditasi internasional,” ujar Prof. Dr. Didi Sukyadi.
Diungkapkan, dalam publikasi internasional, UPI jauh berada di bawah sembilan institusi lainnya dengan hanya memiliki 149 artikel terpublikasi internasional yang terindeks Scopus (berada pada peringkat 31 dalam skala nasional). Padahal terdapat 469 judul penelitian yang mendapatkan pendanaan kompetitif nasional. Dengan kata lain, pencapaian dan potensi UPI dalam melaksanakan penelitian yang kompetitif belum dibarengi dengan pencapaian dalam bidang publikasi, yang seharusnya berjalan seiring.
Untuk memenuhi kriteria yang disyaratkan bagi PTNBh, UPI menargetkan untuk menambah 300 artikel yang terpublikasi dalam jurnal internasional terindeks Scopus pada tahun 2015 s.d. 2016. Program UPI ini harus didukung dan diwujudkan melalui langkah nyata. Peningkatan produktivitas dosen harus menjadi prioritas utama dalam program akademik UPI.
Ditegaskan, terdapat korelasi positif antara produktivitas publikasi karya ilmiah internasional dengan reputasi perguruan tinggi (PT). Kemampuan menerbitkan karya ilmiah di forum internasional meningkatkan kepercayaan masyarakat akan mutu PT sehingga prestasi akademik yang berhasil diraih PT akan meningkat. Dapatlah dimengerti jika sejak lama seluruh universitas di Cina dan Jepang membanting kemudi dan menggalakkan ilmuwannya untuk berkarya hanya dalam bahasa Inggris, dan terbukti upaya ilmuwan Cina dan Jepang tersebut telah mendominasi sumbangan publikasi ilmiah yang diterbitkan di Eropa dan Amerika.
Karya publikasi internasional dosen, kata Prof. Didi Sukyadi, memberikan dampak yang luas sebagai upaya meregistrasi kecendikiaannya, memiliki fungsi sebagai media diseminasi kepakaran kepada khalayak yang lebih luas, serta pengarsipan atas semua temuan hasil kegiatan kecendikiaan ilmuan yang dimuatnya. Dengan melakukan publikasi internasional, berarti kita telah ikut serta berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Publikasi internasional juga memberikan peluang luas untuk ajang promosi dan networking dan tentunya meningkatkan reputasi universitas.
Prof. Didi Sukyadi, menambahkan, ToT pelatih penulisan artikel ilmiah untuk publikasi internasional serta pelatihan penulisan dan publikasi internasional bagi seluruh peneliti UPI yang diusulkan dalam program ini sebagai wujud implementasi model pembinaan dosen dalam meningkatkan keterampilan publikasi internasional. Kegiatan ini senantiasa menjadi kegiatan rutin dan akan dijadikan program prioritas UPI untuk terus memacu para dosen meningkatkan produktivitas publikasi ilmiahnya. (WAS)