UPT Poliklinik UPI Gelar Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran

Bandung, UPI

Sebanyak 38 sivitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengikuti Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran. Mereka adalah staf UPT Poliklinik UPI, anggota K3, UKM Menwa, UKM KSR, UKM Pramuka, dan anggota Cleaning Service di lingkungan Poliklinik. Hadir juga 12 orang, tim dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung untuk menjadi fasilitator pelatihan ini. Peserta mendapatkan 2 materi dalam kegiatan ini. Pertama, materi teori tentang api. Kedua, simulasi penanganan kebakaran.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Poliklinik UPI dr. Lucky Angkawijaya Roring, M.Pd, AIFO., saat membacakan laporannya dalam kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran di Gedung UPT Poliklinik UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (4/12/2019). Hadir dalam kesempatan tersebut, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum UPI Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung yang diwakili Kepala UPT Utara, Lembaga Pelatihan Citra Priangan AS. Madini dan tamu undangan lainnya.

Ditegaskan dr. Lucky,”Pentingnya memiliki kesadaran dan kemampuan tanggap darurat kebakaran, menjadi latar belakang diselenggarakannya Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran ini. Kebakaran merupakan sebuah rangkaian peristiwa yang sangat merugikan baik materil maupun imateril, serta bisa menelan korban jiwa. Oleh karena itu diperlukan kesadaran yang baik tentang bagaimana menangani kebakaran di lingkungan kerja kita.”

UPT Poliklinik UPI atau Klinik Pratama UPI sebagai fasilitas kesehatan yang tertuang di dalam Permenkes Nomor 46 tahun 2015, harus menjalani proses akreditasi, ungkapnya. Direncanakan akan dilakukan survey akreditasi di tahun 2020. Salah satu komponen akreditasi adalah melalui Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP). Adapun kegiatan yang menyangkut keselamatan pasien adalah bagaimana Tanggap Darurat Kebakaran bagi pasien maupun pegawai.

“Akreditasi penting untuk menyeragamkan mutu serta sebagai salah satu syarat apabila klinik ingin melakukan kerjasama dengan BPJS sebagai lembaga pembiayaan kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum UPI Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., mengatakan bahwa kesadaran kami akan tanggap darurat kebakaran mulai disadari ketika gedung-gedung di UPI semakin tinggi menjulang, ditambah lagi dengan 6 gedung baru yang sedang dibangun bertahap. Ditegaskannya,”Menanggapi kekhawatiran terjadinya kebakaran, UPT Poliklinik UPI dengan sigap langsung merespon kebutuhan universitas dalam rangka menjaga keselamatan seluruh sivitas akademika UPI dengan menyelenggarakan Pelatihan Tanggap Darurat Kebakaran. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasinya. Kami ucapkan terima kasih.”

Selain masalah kedaruratan kebakaran, ungkapnya, pelatihan ini juga merupakan salah satu unsur penting dalam persyaratan sebuah klinik, karena di dalam penilaian akreditasi, UPT Poliklinik harus melengkapinya dengan sertifikat Tanggap Darurat Kebakaran yang diperolehnya melalui Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).

“Pelatihan ini, selain untuk menjaga keselamatan sivitas akademika UPI, juga menjadi sebuah pengetahuan, keterampilan atau kompetensi yang harus dimiliki dalam rangka menjaga aset-aset negara,” tegasnya.

Hal serupa disampaikan Kepala UPT Wilayah Utara Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung, Asep Sudrajat, yang hadir mewakili Kepala Dinas. Dikatakannya,”Kami sangat mengapresiasi UPI atas penyelenggaraan kegiatan ini, karena sangat membantu kinerja kami. Kegiatan pelatihan tanggap darurat kebakaran dapat menghasilkan kader-kader yang paham tentang pengelolaan kebakaran, sehingga bisa meminimalisir bahkan mencegah terjadinya kebakaran.  Berdasarkan data, sepanjang tahun 2019 telah terjadi 190 kejadian, diharapkan tidak menambah kejadian lagi.” (dodiangga/denynurahmat)