Workshop GCED: Bukan Sekadar Program, Tapi Pembentukan Kultur Sekolah

Global Citizenship Education Cooperation Center (GCC) Indonesia yang didirikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di bawah naungan Asia-Pacific Centre of Education for International Understanding (APCEIU) UNESCO kembali menggelar Workshop Global Citizenship Education (GCED), kegiatan digelar di Hotel Kinaya Braga, Bandung (16/4). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan UPI dalam memperkuat peran pendidikan untuk membangun perdamaian dunia dan menanamkan nilai-nilai kewargaan global kepada peserta didik.

Workshop menghadirkan berbagai pemangku kepentingan pendidikan yang membahas pentingnya integrasi nilai-nilai global citizenship ke dalam pembelajaran sekolah. Melalui sesi interaktif dan diskusi kelompok, para peserta diajak memahami bagaimana pendidikan dapat menjadi fondasi utama terciptanya masyarakat damai dan sejahtera.

Rektor UPI, Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA., menegaskan bahwa pendidikan memiliki posisi strategis dalam menciptakan perdamaian dunia. “Perdamaian itu adalah syarat mutlak untuk menciptakan kemajuan dan kesejahteraan dunia,” ujarnya sembari mengapresiasi inisiatif sivitas UPI dalam menggerakkan gerakan pendidikan global demi terwujudnya harmoni sosial.

Selain transfer pengetahuan, pembentukan karakter siswa agar lebih sadar akan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis juga menjadi perhatian utama workshop ini. “Karakter itu tidak hanya knowing… tapi juga mencakup aspek emosi dan behavior,” tambah Prof. Solehuddin mengenai pentingnya pengembangan karakter secara utuh melalui pendidikan.

Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si., selaku Direktur GCC Indonesia turut menjelaskan bahwa program GECD telah dilaksanakan sebelumnya di Cirebon pada tahun lalu dengan hasil positif bagi penguatan budaya sekolah berbasis kewargaan global. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut mendorong perluasan jangkauan program ke berbagai daerah lain:

“Setelah Cirebon tahun lalu, Bandung saat ini, selanjutnya kami akan melaksanakan kegiatan serupa di Jogja dan Pontianak dalam waktu dekat—bekerjasama dengan kampus-kampus serta sekolah-sekolah setempat.”

Lebih lanjut ia menekankan perlunya transformasi budaya sekolah agar tidak sekadar berorientasi pada pencapaian akademik semata tetapi juga membangun kompetensi global siswa:

“Nilai-nilai kewarganegaraan global seperti keterhubungan antarbangsa dan keberagaman harus menjadi bagian dari pelajaran maupun budaya sekolah.”

Kegiatan ini mendorong implementasi hasil diskusi ke dalam program-program nyata baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas. Dengan demikian, workshop GECD tak hanya berhenti sebagai forum diskusi namun mampu memberikan kontribusi signifikan bagi terwujudnya sistem pendidikan Indonesia yang lebih inklusif serta berorientasi pada pembangunan masyarakat dunia yang berkelanjutan.