Pasar Seni ITB, Mengenalkan Insan Kreatif kepada Masyarakat

Bandung, UPI1

Pasar Seni Institut Teknologi Bandung merupakan acara rutin Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (FSRD – ITB) yang memiliki tujuan memasyarakatkan seni rupa kepada khalayak melalui pertemuan antara insan kreatif dari segala macam latar belakang dengan masyarakat. Acara ini rutin digelar sejak tahun 1972 oleh FSRD-ITB yang terinspirasi dari Art Fair di New York.

Pada tahun 2010, Pasar Seni ITB sukses menghadirkan kurang lebih 200 stand produk dan 70 stand makanan yang menawarkan keberagaman dan keunikan Nusantara. Menghadirkan karya para seniman Indonesia dari berbagai generasi, mengundang delegasi dari universitas, institut, sekolah desain dan seni Indonesia, serta komunitas yang unik dan menarik.

Pada tahun ini, Pasar Seni ITB mengangkat tema yaitu “Antara Aku”. Acara yang diselenggarakan pada 23 November 2014 ini telah mengadakan banyak acara pra-event, seperti orasi budaya, konferensi pers, dan Moola Mantra yang merupakan puncak acara pra-event. Kali ini, Pasar Seni ITB juga menyuguhkan berbagai macam fasilitas yang dapat dinikmati ketika event berlangsung, seperti fun walk, fun bike, wahana dan lainnya.

Salah satu wahana yang disediakan Pasar Seni ITB 2014 adalah Kotak Kontak. “Maksud hati mengusir sepi, malah diobok-obok begini. Untung bertemu kau di sini, anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Wahana di mana pengunjung akan masuk ke kotak sendirian lalu begitu keluar sudah punya teman baru. Mengapa bisa begitu? Periksa sendiri dengan datang langsung,” jawab admin pada salah satu pertanyaan yang ada di akun jejaring sosial Pasar Seni ITB 2014.

Tidak mau kalah seru dengan Pasar Seni ITB 2010, Pasar Seni ITB 2014 ini menghadirkan 155 stand produk, 114 stand makanan, lebih dari 50 seniman dan 5 galeri. Pasar Seni ITB juga menguasai dunia maya dengan aplikasinya yang bernama “Mata-Mata”, aplikasi ini dapat di-download dari App store atau Google Play. Marka apapun ketika berada di Pasar Seni ITB karena dengan aplikasi “Mata-Mata” pengunjung dapat melihat benda maya yang tersembunyi di dunia nyata. (Nikke Insyira, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)