Pembajakan Hambat Industri Musik Lokal

Bandung, UPIphoto 1

Menelisik lebih jauh ke industri musik kreatif lokal di Bandung, menyenangkan memang. Bandung kini semakin kreatif dengan sistem dan program kerja kreatif yang disediakan Wali Kota Ridwan Kamil. Para musisi lokal seakan-akan terbantu dengan dengan fasilitas yang ada.

Percaya atau tidak, industri musik lokal kini, khususnya di Bandung, telah masuk pada masa kejayaannya. Denga banyaknya program televisi dan radio yang mengangkat para musisi lokal di Bandung, kegiatan promosi lagu kini semakin mudah. Tampak dari bagaimana respons positif dari audiens terhadap musik lokal yang beredar.

Namun, yang jadi permasalahan terbesar yang harus dihadapi sebagian besar musisi lokal di Bandung adalah pembajakan. Hal ini terjadi bukan hanya pada industri musik lokal, namun juga pada industri major.  Pembajakan sebenarnya membantu musisi untuk menyebarkan dan mempromosikan karya album atau mini album berisi enam atau tujuh lagu yang dikenal dengan sebutan EP.

Salah satu yang menarik perhatian adalah dengan dirilisnya album terbaru dari Float Project, “Celebrating Float’s 10thAnniversary” yang dicetak terbatas hanya seribu keping. Album ini dirilis dalam rangka merayakan sepuluh tahun Float berkarya dalam industri musik. Namun sangat disayangkan, belum lama seribu keping beredar di pasaran, oknum tidak bertanggung jawab sudah mulai mengedarkan album “Celebrating Float’s 10thAnniversary” secara online dan ilegal.

Jumlah visit dan jumlah download dari album tersebut di dunia maya pun sudah banyak sekali. Berarti, kini tidak sulit lagi menemukan album Float yang terbatas tersebut. Hal ini sangat disayangkan, karena ke-eksklusifan album tersebut jadi hilang karena oknum tersebut tidak bertanggung jawab.

“Gak menghargai banget ya orang yang download album gratisan di internet tuh. Kasian musisi yang buatnya, buat pake modal besar, tapi kita dengan mudahnya download dan gak bayar,” ujar salah seorang mahasiswi yang diwawancara mengenai bagaimana pembajakan karya di internet.

Para musisi juga mengharapkan pembajakan di Indonesia dihentikan. Web yang menyediakan fasilitas free download album diblok, sehingga mendidik masyarakat juga agar menghargai karya musisi, bukan hanya lokal, tapi major dan internasional. “Membuat album tuh butuh modal yang tidak sedikit, waktu yang tidak sebentar, dan yang paling penting pikiran dan ide yang matang. Masalah biaya dan waktu, boleh lah kita nego, tapi masalah ide dan pikiran, tolong hargai kerja keras kita,” pesan salah seorang musisi lokal Bandung. (Ghina Handayaningtyas, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS UPI)