UPI Diharapkan Tetap Adakan PPL di Singapura

Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia diharapkan terus berkontribusi mengirimkan mahasiswa perkuliahan praktik lapangan (PPL) di KBRI Singapura. UPI telah dua termin mengirimkan mahasiswa PPL di KBRI Singapura. Termin l mahasiswa Pendidikan Seni Musik FPBS ditahun ajaran 2012/2013 dan termin ll mahasiswa FPMIPA ditahun ajaran 2013/2014.

Demikian penjelasan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Dr. Andri Hadi, SH., LLM., saat memberikan kuliah umum dihadapan Rektor UPI, para dosen serta mahasiswa, Senin, (13/10/2014), di Auditorium Lt. 5, Sekolah Pascasarjana (SPs UPI), Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Penyelenggaran Kuliah Umum ini terkait dengan kegiatan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Universitas Pendidikan Indonesia dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia, Singapura tentang Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan, pukul 08.45 – 10.00 WIB, di Ruang Rapat Gedung Partere, Kampus UPI Bumi Siliwangi.

Dubes LBBP mengatakan,”MoU ini sangat berguna bagi sekolah disana, ini semua atas inisiasi Pak Rektor. Ini unik, program ini sudah berjalan sebelum adanya MoU, biasanya kebalikannya. Alhamdulillah ini sangat berguna untuk terus berkembang karena kita mempunyai sekolah yang strategis bagi kemajuan bangsa Indonesia, kita memiliki Pendidikan Luar Sekolah, juga memiliki sarana belajar bagi pekerja Indonesia (domestic workers) di hari minggu, Universitas Terbuka juga ada. Pelajarannya meliputi misi kebudayaan”.

Saya yang akan jadi salesnya untuk meluaskan MoU ke Kedutaan lainnya, alasannya karena kita sangat terbantu dengan kehadiran para guru dari UPI yang bersertifikasi, ujarnya.

“Kehadiran Mahasiswa PPL UPI sangat membantu dalam proses belajar mengajar di Sekolah Indonesia Singapura (SIS), selain itu mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan Rumah Budaya Indonesia, serta kegiatan lainnya di KBRI, oleh karena itu KBRI Singapura berharap kerjasama ini berlanjut dan bermanfaat pula bagi UPI”, ujar Dubes.

 

KBRI merupakan rumah bagi mahasiswa Indonesia, mereka tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Singapura, saat ini terdapat 24.000 pelajar di Singapura dalam berbagai tingkatan, untuk SIS sendiri memiliki jumlah siswa total 140 siswa dengan jumlah guru sebanyak 15 orang. Guru dan siswa aktif dalam berbagai event di KBRI untuk mempromosikan budaya Indonesia.

Dikatakan,”KBRI Singapura juga menyelenggarakan Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja (P3K) dan Program Dwi Mingguan (PDM) sejak tahun 2005. P3K PDM disebut juga “Sekolah Minggu” diselenggarakan di SIS yang diperuntukan bagi PLRT, rata-rata program berjalan selama 4 bulan atau 16 kali tatap muka, setiap semester terdaftar sekitar 1000 peserta. PLRT di Singapura wajib diberi libur satu hari dalam seminggu. Program kursus ini menjadi model bagi KBRI lainnya, dan mahasiswa UPI ikut terlibat didalamnya”.

P3K menyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan (PAKET) B dan C, Universitas Terbuka, Komputer, bahasa Inggris, Menjahit, Salon dan Tata Rambut, sementara untuk PDM menyelenggarakan kegiatan Olah raga, Kesenian, Pembinaan Rohani, Bahasa Mandarin serta Konseling di setiap minggunya.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UPI Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., mengatakan,”MoU ini dilandasi oleh suatu kebutuhan bersama. Bagi UPI ini merupakan sebuah format awal untuk melakukan MoU terkait hal yang sama dengan KBRI lainnya di seluruh dunia. UPI ingin belajar dari bentuk kerjasama ini. UPI berada dalam konektifitas yang tinggi untuk berinteraksi dengan dunia lain, membangun kesadaran dan kompetensi bagi seluruh civitas. UPI siap memberikan apapun yang diperlukan oleh KBRI”.

UPI yang diwakili oleh Rektor Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., melakukan penandatanganan MoU disaksikan oleh anggota Komisi X DPR RI yang juga anggota Majelis Wali Amanat UPI Popong Otje Djundjunan, Para Wakil Rektor, Para Dekan Fakultas, Direktur SPs, Direktur Direktorat Akademik, Kadiv P2JK, Ka Humas, dan Ka OIER, sementara delegasi KBRI Singapura dihadiri oleh Dubes LBBP Dr. Andri hadi, SH., LLM., Minister Counselor Fungsi Penerangan Sosial Budaya Simon D.I. Soekarno, Atase Imigrasi Mochamad Hayat Henri, Atase pendidikan Prof. Dr. Ismunandar, dan staf Fungsi Penerangan Sosial Budaya Muhamad Alamsyah. (Dodiangga)