D.J. ARIE, PELOPOR SEKOLAH BROADCASTING DI BANDUNG

1

Bandung, UPI

Tidak sulit mencari sekolah broadcasting di Bandung, salah satunya adalah “D.J. Arie broadcasting school”. D.J. Arie berdiri sejak tahun 2003, di bawah kepemilikan Arie Ardianto yang lebih dikenal dengan sebutan “Dj Arie”. Pada awalnya, membangun broadcasting school bagi Arie dimaksudkan untuk mewadahi masyarakat atau remaja yang memiliki keinginan besar terjun ke dunia broadcasting. Namun setelah berjalan sekitar empat tahun, sekolahnya terlibat dalam pengajara public speaking (keterampilan berbicara di depan umum).

“Modal nekat saja. Dengan modal pas-pasan dibantu dengan sound system ala kadarnya. Dibantu dengan modal pinjem sedikit dari orang tua,” kata Arie di Bandung belum lama ini.

Bagi Arie, kemampuan berkomunikasi pada saat ini sudah menjadi kebutuhan hidup untuk setiap orang.. Komunikasi tidaklah mudah karena di dalam berkomunikasi harus membuat orang tersanjung dan terpengaruh.  Komunikasi yang sempurna pasti dibutuhkan untuk setiap orang agar menambah kepercayaan diri dalam hidupnya dan membantu setiap orang untuk mendapat pekerjaan atau bisa menjadi kebanggan perusahaan.

Diungkapkan, sangat banyak tantangan yang dihadapi membangun sekolah broadcasting ini. Salah satunya adalah harus mengikuti kalender akademik mahasiswa dan anak sekolah. Jika sekolah atau kuliah sedang padat atau sibuk, maka sekolah nonformal kosong. Namun ketika sekolah dan kampus tidak sibuk, maka sekolah broadcasting sangat padat. Karena, sekolah broadcasting ini adalah sekolah yang mendukung pendidikan formal. Peluang membuat sekolah ini sangat besar karena orang tertarik dengan broadcasting sangat banyak. Dengan masuk sekolah broadcasting, para siswa berharap lebih cepat mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginan.

Metode yang dipakai dalam sekolah ini adalah bagaimana membuat siswa riang, berisik, interaktif, dan efektif sehingga tercipta ide, kata-kata dalam otak agar lancar berkomunikasi. Kurikulum praktiknya pun modern, memacu untuk belajar berbicara menggunakan topik yang benar dengan menggunakan alat siaran modern dari awal hingga akhir pertemuan. Para mentornya yang muda dan sarat pengalaman didatangkan dari seluruh radio favorit yang digemari anak muda di Bandung dan Jakarta.

Arie juga aktif terjun menjadi mentor di kelas. Satu kelas di D.J. Arie School ini maksimal berisi 20 siswa. Setiap peserta terkontrol langsung oleh mentornya. Lama belajar selama tiga bulan, semua waktunya 100% digunakan untuk praktik. Ruangan kelas didesain seperti ruang siaran dengan sistem komputerisasi. Sampai saat ini D.J. Arie School telah meluluskan 100 angkatan dan 1.400 orang di antaranya telah berhasil bekerja di berbagai stasiun radio di seluruh Indonesia. (Yasmine Zalfira Mutiara, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)