“Bandung Isola Media Art” Sajikan Video Mapping TRILOKA

Bandung, UPI

Tantangan abad 21 memasuki era industri 4.0 masyarakat di hadapkan kepada perubahan gaya dan pola hidup yang sangat cepat. Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap berbagai perubahan tersebut. Menghadapai era 4.0 diperlukan keterampilan bukan saja keterampilan penguasaan dan pengoperasian mesin dengan teknologi digital tetapi juga keterampilan personal (soft skill) seperti: Cognitive Flexibility, Negotiation, Service Orientation, Judgment and decision making, Emotion  Intelligence, Coordinating with other, People management, Creativity, Critical Thinking, Complex problem Solving.

Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pedidikan Indonesia (UPI) sebagai salah satu institusi yang memiliki visi dn misi mengembangkan pendidikan seni di Tanah air melalui calon guru dan praktisi seni yang dihasilkannya berkewajiban untuk turut serta secara aktif dalam penyiapan sumber daya manusia menghadapi era industri 4.0. Karakteristik Pendidikan seni sangat mendukung pencapaian 10 kompetensi yang dipersyaratkan di era industri 4.0 dan tidak hanya pada aspek kreativitas tetapi mendukung pencapaian hampir keseluruhan aspek keterampilan tersebut.

Era industri 4.0 dengan keunggulan pada penguasaan teknologi digital turut berpengaruh juga dalam perkembangan bentuk seni (seni rupa) dengan hadirnya berbagai kreativitas karya seni media baru, yaitu karya-karya seni yang menggunakan rekayasa teknologi digital dalam perwujudan gagasannya. Atas dasar itulah FPSD UPI bermaksud menyelenggarakan Bandung Isola Media Art (BIsMArt), Jumat (30/11/2018), sebagai wadah untuk menampilkan bentuk-bentuk seni media baru. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh FPSD UPI khususnya dalam pengembangan seni dan desain di tanah air mendukung dan menyongsong era industri 4.0.

“Kegiatan ini dimaksudkan agar para mahasiswa Indonesia dapat mengemban visi menjadi Mahasiswa Indonesia yang cerdas, kreatif, kompetitif dan humanis menyongsong era industri 4.0.” Demikian ungkap Dekan FPSD UPI Dr. Zakarias S Soetedja, M.Sn. Lebih lanjut ditegaskan bahwa dalam kegiatan ini akan mempertunjukkan bentuk-bentuk gagasan kreatif seni media dan karya-karya kreatif berbasis multi media pada masyarakat.

Panitia berharap, penyelenggaran BisMart #1 ini dapat meningkatkan kegiatan kreatif dan apresiatif di perguruan tinggi melalui minat, bakat dan kemampuan para mahasiswa, khususnya dalam bidang seni media.  Serta meningkatkan dan mengembangan wawasan apresiasi seni media di masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa seni dan desain untuk memperkaya seni budaya bangsa Indonesia yang dapat memperkuat daya saing bangsa.

 

VIDEO MAPPING

Pagelaran Video Mapping akan menjadi sajian utama dalam kegiatan BisMArt #1 kali ini. UVISUAL, selaku team produksi dari visual mapping yang garapannya diberi judul “Isola Gama: TRILOKA” ini mengambil gedung bersejarah Villa Isola atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Gedung Bumi Siliwangi sebagai objek visual mapping-nya. UVISUAL merupakan salah satu komunitas visual dari Bandung, Indonesia yang lahir sejak 24 Oktober 2014 di Universitas Pendidikan Indonesia yang berkecimpung di bidang video mapping, visual jockey, dan multimedia. UVISUAL sendiri mulai dikenal ketika membuat kejutan dengan menggelar seni pertunjukan video mapping ISOLA Gama pada gelaran Djamoe #5, Latar belakang setiap anggota yang merupakan mahasiswa atau lulusan pendidikan seni rupa menjadikan nilai lebih dalam komunitas multimedia ini karena menggabungkan perkembangan teknologi dan juga kepekaan terhadap nilai seni di dalam setiap karyanya.

Sampai saat ini, uvisual memiliki studio yang aktif dan memiliki banyak anggota untuk terus meniliti dan mengembangkan media dengan perkembangan zaman, dengen menamakan studionya UVISUAL STUDIO.

 Sinopsis “Isola Gama: TRILOKA”

Buana panca tengah, di alam inilah kita hidup, disinilah kita lahir dan tumbuh, berdampingan dengan makhluk hidup lainnya. Hidup berdampingan dengan penuh keserasian dan keselarasan. Disinilah kehidupan berlangsung. Hidup manusia di alam ini bergantung pada alamnya, dan alam pun bergantung kepada manusia akan kelestariannya. Ketika kita hidup di buana panca tengah ini dengan menjaga keserasian dan keselarasan dengan alam sekitar serta berbuat kebaikan dan kebajikan, maka alam pun akan menjaga kelangsungan hidup kita dengan berkahnya yang kita nikmati setiap saat. Dan ketika waktunya tiba, akan kembali ke tempat yang indah. Tetapi apabila manusia serakah dalam hidupnya, tidak bisa menjaga alam, dan selalu berbuat jahat maka manusia pun akan celaka. Dan pada saat maut menjemput, dia akan mendapati dirinya masuk kedalam tempat yang mengerikan.

Buana larang, adalah tempat bagi mereka yang selama hidupnya berbuat jahat, serakah, dan melanggar aturan-aturan kehidupan. Buana larang begitu sunyi, sepi, dan menyeramkan. Disinilah tempat bagi ruh yang tersesat dalam kegelapan, tempat para mahkluk yang menyeramkan, tempat manusia yang jahat diberikan balasan atas perbuatannya semasa hidup. Kegelapan, kesunyian dan kengerian menyelimuti tempat ini. Makhluk-mahkluk menyeramkan menjadi penghuni alam ini.

Buana nyungcung, alam ini adalah alam yang didambakan menjadi tempat berpulangnya manusai setelah mati. Berpulang kembali kepada penciptanya, di tempat yang indah dan menyenangkan. Disinilah sang pencipta berada, bersama para hyang dan dewa dewi. Tempat keabadian, kedamaian dan kebahagian. Inilah hadiah bagi mereka yang hidup dengan penuh kebaikan. Tempat bagi mereka yang semasa hidupnya mampu mengendalikan nafsunya serta selalu berbuat kebaikan terhadap sesama maupun alam tempat hidupnya. (Andri Yunardi)