Cegah Kekerasan Seksual pada Anak, Tim Kajian Psikologi Klinis dan Sosial Prodi Psikologi FIP UPI Gelar TOT bagi Guru SD se-Kabupaten Kuningan

Kuningan, UPI

Sebanyak 120 guru SD yang mewakili 32 Kecamatan se-Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengikuti training of trainer (TOT) mengenai cara melatih anak untuk berperilaku asertif sebagai upaya mencegah kekerasan seksual pada anak.

Menurut Ketua Tim Muhammad Ariez Musthofa, M.Si., peserta diberikan materi pelatihan seperti pengenalan mengenai kekerasan seksual pada anak dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekerasan seksual, pengetahuan mengenai perilaku asertif dan pengaplikasiannya dalam komunikasi asertif sehari-hari bagi anak, serta di akhiri dengan simulasi cara-cara berperilaku asertif yang dapat diajarkan kepada anak saat menghadapi pelaku kekerasan seksual.

Materi pelatihan dengan topik Kekerasan Seksual pada Anak disampaikan oleh Dr. Sri Maslihah, M.Psi., Psikolog. Lalu dilanjutkan dengan materi tentang Asertifitas oleh Sitti Chotidjah, M.A., Psikolog dan materi Pelatihan Komunikasi Asertif disampaikan oleh Eka Fauziyya Zulnida, M.Psi., Psikolog.

Kegiatan P2M lanjutan dilaksanakan secara daring dengan didampingi oleh Gemala Nurendah, M.A. dan Selfiyani Lestari M.Si sebagai fasilitator.

Kegiatan ini merupakan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dengan tema Assertive Communication Skill sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak.

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., didampingi Wakil Bupati Kabupaten Kuningan, Muhammad Ridho Suganda, S.H., M.Si., dan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Si., hadir dan membuka secara resmi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini di Gor Ewangga, Gg. Muhammad Ali, Kabupaten Kuningan, Rabu (2/8/2023).

Maraknya kasus kekerasan seksual pada anak yang berkembang di masyarakat tentunya memberikan keresahan bagi keluarga, terutama bagi orang tua yang memiliki anak berusia dini. Pelatihan yang dilakukan oleh Tim Kajian Psikologi Klinis dan Sosial Prodi Psikologi ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah kekerasan seksual pada anak dengan cara membekali guru SD dalam membentuk benteng pertahanan diri bagi muridnya agar dapat berperilaku asertif dalam menghadapi pelaku kekerasan seksual.

Diharapkannya, dalam pelatihan ini, guru dapat mengajarkan kepada muridnya cara-cara berperilaku asertif dalam situasi-situasi berisiko, ataupun dapat melatih sesama teman sejawat dan orang tua terkait perilaku asertif tersebut. (edit/dodiangga)