Fenomena ChatGPT dalam Perencanaan Pembelajaran di Perguruan Tinggi

Kuala Lumpur, UPI

Hari ketiga dalam Annual Conference UNESCO ada pengalaman yang cukup menarik mengenai program aplikasi gratis ChatGPT untuk merancang Lesson Plann di Universitas. Penyajian dibawakan oleh Penyaji Jonathan JS Kovilpillai dari Kuala Lumpur tepatnya dari Asia Pacific University. Sajian ini sangat menarik untuk dimanfaatkan okeh para pendidik yang harus berpikiran positif terhadap kehadiran ChatGPT melalui akses ke laman website https://www.perplexity.ai/search/1c39b26a-2eaa-48ab-833e-06055538ea55?s=u . Laman ini memberikan sajian fasilitas tentang bagaimana kebutuhan seorang Dosen dalam menyiapkan pembelajaran di perguruan tinggi, sebagai contoh dalam mata kuliah Teknologi Pendidikan, sebagaimana dalam sajian disamping ini.

Pada sajian di laman perplexity ini  terlihat bahwa ChatGPT yang siap membantu para dosen untuk menelaah kesesuaian dari tampilan informasi tentang sebuah Lesson Plann yang disiapkan oleh ChatGPT. Artinya bahwa sebagai Dosen atau Guru musalnya bukan berarti hanya pasif perannya Ketika dibantu ChatGPT, namun lebih aktif termotivasi untuk melakukan analisis apakah benar atau tidak apakah sesuai dengan Kurikulum yang berlaku pada universitas masing-masing. Jika belum sesuai maka kehadiran ChatGPT ini hanya memberikan peran sebagai Assisted dalam kontek Teknologi Pendidikan. Demikian pula bahwa sumber belajar yang dibutuhkan tetap para pendidik sendiri yang harus menyiapkan dna menyesuaikan. Dengan demikian pandang saja bahwa kehadiran AI dalam bentuk ChatGPT untuk pembelajaran ini sebagai Asisten persiapan pembelajaran yang menuntut kita untuk melakukan Utilization dan mengembangkan bahan ajar yang diminta dan sesuai dengan tuntutan kompetensi masing-masing lesson plan-nya.

Dengan demikian selamat dating di era AI Utilization yang dapat menjadi mitra dalam pernacangan dan pengembangan program pembelajaran yang lebih komprehensif. Mengapa demikian, karena dalam system kerja AI ini Ketika kita mengetikan kata kalimat dan huruf yang ktia cari maka “kalimat searching” yang kita tuliskan secara otomatis juga disimpan dan direkam oleh ChatGPT untuk menjadi sebuah testimony artificial intelligence sendiri. Dengan demikian dalam system akan terus bertambah teknologi input yang berasal dari para pengguna untuk dijadikan dasar oleh Machin Learning-nya AI yang terus bekerja setiap detiknya.

Demikian informasi hari ketiga dari Annual Conference Orbicom-Unesco yang dilaksanakan di Miri Malaysia, hal ini sangat menarik bagi para praktisi dan innovator untuk lebih cerdas lagi dalam memanfatakan kehadiran teknolopgi-teknologi baru. (DD, Medio-Unesco, 9 Juni 2023).