Menjadi Wisudawan Terbaik Program Doktor (S3) UPI, Ari Putra Sukses Menjadi Dosen Berprestasi dengan Meneliti Model Parenting Education Responsif Gender

Ari Putra yang merupakan mahasiswa asal kelahiran Bengkulu 4 Oktober 1991 telah berhasil menyelesaikan pendidikannya dalam waktu 2,5 Tahun dan menjadi lulusan terbaik dengan IPK 4,00 Cumlaude pada program Doktor (S3) serta mengikuti wisuda Universitas Pendidikan Indonesia pada Kamis, 20 Juni 2024.  Wisuda Universitas Pendidikan Indonesia diikuti oleh 2128 peserta yang berasal dari jenjang Sarjana (S1) sebanyak 1811 peserta, 253 peserta pada jenjang Magister (S2) dan 53 peserta pada jenjang Doktor (S3).  

Sebagai dosen berprestasi di Universitas Bengkulu, Ari Putra berhasil menyelesaikan pendidikanya dengan gemilang di usia muda. Ia menempuh pendidikan pada jenjang Sarjana pada Program Studi Luar Sekolah di Universitas Bengkulu dengan IPK 3,95 Cumlaude Tahun 2014, menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia dengan IPK 3,96 Cumlaude pada Tahun 2019 serta menyelesaikan Program Doktor pada Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia dengan IPK 4,00 Cumlaude Tahun 2024. 

Selama berkarir menjadi dosen, Ari Putra memiliki sejumlah pengalaman dan mengemban berbagai tugas diantaranya menjadi Koordinator Gugus Kendali Mutu, Program Studi Pendidikan Nonformal, FKIP Universitas Bengkulu, Sekertaris Pusat Studi Gender dan Keluarga, Koordinator Program Studi Pendidikan Nonformal, FKIP Universitas Bengkulu, Asesor BAN PAUD dan Dasar Menengah Kemendikbudristek serta Tim Penyusunan Panduan Perlindungan Anak Dari Tindak Kekerasan di Satuan PAUD Direktorat PAUD Kemendikbudristek, 

Ia berhasil menyelesaikan pendidikan program doktor dengan mengangkat judul penelitian disertasi ‘’Model Parenting Education Responsif Gender Untuk Meningkatkan Pemahaman Pengasuhan Anak : Studi Pada Satuan Pendidikan Nonformal Kabupaten Bengkulu Tengah’. Penelitian dilakukan di Satuan Pendidikan Nonformal yang ada di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu seperti Satuan PAUD dan Sanggar Kegiatan Belajar.

Penelitian yang dikerjakanya selama studi membahas pemodelan pembelajaran bagi orang tua melalui model parenting education responsif gender untuk meningkatkan pemahaman pengasuhan anak. Menurutnya, orangtua diberikan pengalaman belajar untuk memberikan pengasuhan terbaik kepada anak berdasarkan nilai-nilai kesetaraan gender. 

Ari Putra melihat dan mengamati sejumlah isu-isu gender yang terjadi di dalam aktivitas pengasuhan anak khususnya pada keluarga yang memiliki anak usia 0-6 tahun. Model yang dikembangkanya hadir untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 5 tentang Kesetaraan Gender dan sebagai bentuk investasi dalam mendukung tumbuh kembang anak.

Ari Putra  menjelaskan bahwa melalui model pengetahuan dan keterampilan pengasuhan orang tua yang responsif gender dapat mewujudkan inklsufitas dan mengkonstruksi fondasi yang kuat untuk perkembangan anak secara keseluruhan sehigga kesejahteraan dan potensi anak dapat dimaksimalkan.  

Pada kajian penelitiannya, Ari Putra berhasil mengembangkan model parenting education responsif gender menggunakan prinsip pendampingan andragogi yang dilakukan secara intensif kepada orangtua. Penelitian yang dilakukan terus dikembangkan oleh Ari Putra sebagai bentuk perwujudan pembentukan kajian pembelajaran yang bagi orang dewasa yang inklusif dan berkesetaraan.

Melalui sejumlah prestasi yang diraihnya, Ari Putra berbagi tips sukses dan penting dalam belajar untuk berkolaborasi dan menjaga komunikasi dengan pembimbing baik dosen wali dan promotor. Selain itu, fokus dan konsisten mengkaji riset mulai dari perkuliahan awal masuk perkuliahan dapat membantu dalam menyelesaikn disertasi. Tidak hanya itu, Ari Putra berpesan agar memiliki komitmen dalam menyelesaikan pendidikan.

Ari Putra menyampaikan terima kasih kepada orangtua, keluarga, sahabat, dan institusi menjadi motivasi yang paling utama dalam menyelesaikan pendidikan. ‘’Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan dan dukungan dari kedua orangtua yang  begitu semangat memberikan izin dalam menjalan dan menyelesaikan studi doktor di Program Studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia serta juga untuk Orangtua yang bukan dari kalangan akademisi mampu mengantarkan ananda hingga selesai’’ujarnya. 

Menurutnya, proses pembelajaran dalam kehidupan yang sebenarnya terjadi adalah ketika kita menyadari bahwa setiap hari membawa kesempatan untuk seseorang terus berkembang. Seorang pembelajar sepanjang hayat sejatinya mampu menerima setiap tantangan dengan tangan terbuka dan menghargai setiap pencapaian, sekecil apapun.