Rektor UPI Ungkap Tantangan Guru Profesional

Bandung, UPI

Kita amati betul bahwa dewasa ini perubahan zaman begitu pesat, dinamis dan cepat dengan segala perubahan dan kemajuan teknologi Informasinya. Akses dan kesenjangan teknologi menjadi pusat perhatiannya, karena hal tersebut berdampak terhadap pendidikan.

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., menegaskan hal tersebut dalam sambutannya pada Upacara Pengambilan Sumpah Profesi bagi Lulusan PPG UPI Tahun 2023 yang diikuti 2644 lulusan. Tercatat sebanyak 1849 lulusan mengikutinya secara luring di Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (9/1/2024).

Prof. Solehuddin mengungkaplan fakta di lapangan, bahwa masih didapati guru yang tidak memiliki pengetahuan tentang teknologi Informasi. Kondisi ini diperparah dengan belum meratanya fasilitas teknologi yang memadai di Indonesia, sehingga tidak adanya kemauan dari guru tersebut untuk memanfaatkan dan mengintegrasikan teknologi Informasi dengan pembelajaran.

Di satu sisi, lanjutnya, siswa mendapatkan informasi yang berlebihan secara instan tanpa adanya saringan keamanan, sehingga membuat minat baca dan semangat belajar siswa rendah. Dengan demikian, tantangan pendidikan saat ini menjadi sesuatu yang luar biasa.

“Tantangannya tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi di luar pun terjadi, juga dimana-mana. Tentunya hal tersebut menuntut kita untuk segera beradaptasi dan melakukan penyesuaian-penyesuaian, sehingga sebagai guru profesional dituntut untuk belajar dengan cepat untuk selalu bisa mengadaptasikan diri dengan berbagai perubahan dan tantangan tersebut,” pinta Prof. Solehuddin.

Lakukan perubahan paradigma pembelajaran, katanya lagi, sesuaikan metodenya dengan memanfaatkan teknologi secara efektif dan buat media pembelajaran yang menarik. Pahami karakter siswa dan lakukan kolaborasi antara guru dengan siswa.

Rektor UPI mengucapkan selamat kepada seluruh peserta PPG karena telah selesai melaksanakan seluruh rangkaian program PPG. Predikat guru profesional sudah digengam, kini saatnya tinggal bagaimana mewujudkan dan mengimplementasikan ilmunya di lapangan.

Diungkapkan Rektor UPI,”Ujian formal sudah dilalui dengan diselenggarakannya Upacara Sumpah Profesi Guru di UPI yang diikuti oleh 2644 peserta, berikutnya adalah melaksanakan ujian yang sesungguhnya, yang akan dihadapi nanti setelah kembali ke sekolah. Oleh karena itu, lulus dari UPI hanya sebagai simbol secara formal bahwa anda sudah menjadi guru profesional, tetapi sesungguhnya yang namanya belajar itu tidak pernah ada waktunya.”

Belajar hendaknya setiap saat dan menjadi pembelajar yang cepat, pinta Rektor UPI, sebab kalau tidak, kita akan ketinggalan oleh murid-murid kita. Oleh karena itu, selepas kegiatan ini tidak lantas istirahat, tidak ada waktu untuk beristirahat, tapi justru harus selalu melakukan pengembangan yang berkelanjutan kapanpun dan dimanapun bertugas. Jika malas melakukan pengembangan diri, jika malas melakukan pembelajaran sepanjang hayat, maka bisa dipastikan akan pensiun sebelum waktunya karena mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

“Tentu saja, bagaimanapun juga anda adalah alumni Universitas Pendidikan Indonesia. Saya sebagai Rektor UPI berpesan agar anda selalu menjaga nama baik almamater dimanapun dan dengan siapapun anda bekerja. Jadi, di samping kita berupaya bersungguh-sungguh dengan niat baik yang sungguh-sungguh, dan terus melakukan upaya-upaya pembelajaran sendiri, tentu yang namanya membangun jejaring apakah dengan internal maupun eksternal sekolah itu merupakan sesuatu yang harus tersu dilakukan. Dengan demikian, diharapkan kita menjadi guru yang kompeten, guru yang adaptif dengan berbagai macam perubahan dan tantangan zaman,” harapnya.  (dodiangga)