Tantangan Pustakawan: Peningkatan Kompetensi sebagai Pengelola Media Sosial dan Content Creator

Bandung, UPI

Kuliah Umum Program Praktisi Mengajar yang dilaksanakan oleh Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia telah memasuki seri ketiga. Kegiatan ini sukses digelar pada Jum’at, 17 November 2023 melalui media zoom meeting dengan mengusung tema mengenai kompetensi TIK pustakawan dengan tajuk Peningkatan Kompetensi Pustakawan Sebagai Pengelola Media Sosial dan Content Creator’. Tema ini diusung dengan mempertimbangkan relevansi tugas pustakawan di era serba digital, sehingga diharapkan adanya kegiatan kuliah umum ini bisa dijadikan sebagai jembatan untuk memfasilitasi pustakawan dalam meningkatkan kompetensinya terutama sebagai pengelola sosial media perpustakaan. Narasumber seri ketiga ini  merupakan seorang pustakawan sekaligus pengelola sosial media  yang bertugas di Open Library – Telkom University, sehingga informasi yang disampaikan bersumber langsung dari ahlinya.

Kegiatan dibuka oleh Muhammad Wega Lazuardi selaku pembawa acara pada pukul 15.30 WIB dan dilanjutkan dengan sesi pematerian yang dipandu oleh Ayu Nur Fitriani sebagai moderator, keduanya  merupakan mahasiswa semester 7 Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi FIP  UPI. Adapun sambutan kegiatan disampiakan oleh Dosen Mata Kuliah Kajian Keilmuan Perpustakaan dan Informasi yakni Angga Hadiapurwa, M.I.Kom. Beliau menyampaikan bahwa, “Pengelolaan sosial media menjadi kompetensi yang penting, terutama di era serba digital seperti saat ini. Sehingga seorang pustakawan diharapkan memiliki kemampuan yang mendukung pekerjaannya, salah satunya menjadi pengelola sosial media perpustakaan dan content creator

Kuliah umum seri ketiga ini menghadirkan Gilang Islam Triadi Putra, S.S.I. sebagai pemateri. Beliau merupakan alumni Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi FIP UPI yang saat ini bekerja di Open Library Telkom University sebagai pustakawan dan pengelola media sosial. Selama bekerja sebagai pustakawan Gilang mendapat banyak prestasi, salah satunya didapatkan tahun ini, Gilang bersama tim pustakawan dari Open Library Telkom University berhasil meraih juara 1 dalam kompetensi nasional Academic Library Innovation Award (ALIA) tingkat nasional.

Pada saat menyampaikan materi, Gilang menjelaskan poin-poin penting terkait pengelolaan sosial media perpustakaan hingga kompetensi yang perlu dimiliki pustakawan untuk mendukung pekerjaannya sebagai content creator di lingkup ilmu perpustakaan. Beliau mengungkapkan bahwa penggunaan sosial media memiliki dampak signifikan bagi perpustakaan serta membantu peningkatan penyebaran informasi. Lebih jauh lagi beliau menjelaskan bahwa sosial media perpustakaan dapat dijadikan sebagai media dalam menciptakan literasi digital serta membuat branding atau citra dari perpustakaan tersebut. “Adanya sosial media justru sangat berdampak positif bagi perpustakaan, selain memudahkan penyebaran informasi juga bisa dijadikan sebagai media peningkatan literasi digital melalui konten yang disajikan. Semakin banyak konten positif dan menarik didalamnya, akan semakin meningkatkan branding atau citra yang positif bagi perpustakaan tersebut” tutur Gilang.

Selain pembahasan mengenai keuntungan penggunaan sosial media, Gilang juga mengemukakan tips dan trik membuat konten edukatif dan kreatif, hingga kompetensi yang harus dimiliki pustakawan sebagai content creator. “Membuat konten sosial media yang relevan itu perlu memperhatikan beberapa hal. Saya punya beberapa tips dan trik agar teman-teman mampu membuat konten edukatif dan kreatif, mulailah dengan membuat riset trend terbaru yang ada di media sosial lalu lanjutkan dengan menentukan tema apa yang kira-kira relevan dengan trend tersebut. Kalau sudah ditentukan mulai buat storyboard dan timeline pembuatan kontennya, jangan lupa untuk buat durasi konten se-efisien mungkin. Jika sudah selesai gunakan redaksi bahasa yang menarik serta rutinlah melakukan evaluasi dari konten yang sudah dibuat agar mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk konten selanjutnya” tambah Gilang.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang mendapat antusiasme tinggi dari peserta. Tema yang relevan serta penyampaian materi yang berlangsung menarik, berhasil menggugah rasa penasaran peserta untuk bertanya. Pada sesi diskusi gelaran seri ketiga Kuliah Umum Program Praktisi Mengajar ini berlangsung sangat interaktif. Pada sesi ini, Gilang menuturkan bahwa yang terpenting dalam menjadi pengelola sosial media perpustakaan adalah kepercayaan diri pustakawan dan kemauan besar untuk terus mengeksplor dan mencoba hal baru. “Pokoknya yang terpenting itu ada niat kuat, rajin dan berkeinginan besar untuk eksplor hal-hal baru. Dan yang tidak kalah penting itu rasa percaya diri, sebagai pengelola sosial media juga content creator pustakawan tentu harus percaya diri dulu untuk membuat dan membagikan konten-konten edukatif dan kreatif seputar perpustakaan” pungkas Gilang.

Kuliah umum seri ketiga ini memberikan wawasan dan pemahaman baru bagi peserta mengenai kompetensi tambahan yang perlu dimiliki oleh seorang pustakawan di era digital. Pematerian yang padat dan jelas serta besarnya antusiasme peserta dalam bertanya turut mewarnai pelaksanaan seri ketiga Kuliah Umum Program Praktisi Mengajar bersama Gilang Islam Triadi Putra, S.S.I. Kegiatan kuliah umum seri ketiga ini diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada narasumber, dan dilanjutkan dengan penutupan oleh pembawa acara. Semoga dengan diselenggarakannnya Program Praktisi Mengajar mengenai keilmuan perpustakaan dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensi bagi para mahasiswa, khususnya para mahasiswa Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi FIP UPI. (Kontributor: Ayu Nur Fitriani dan Hafsah Nugraha, Editor: Angga Hadiapurwa)