UPI Gelar Lesson Learned Tata Kelola dan Strategi menuju World Class University

Bandung, UPI

World Class University (WCU) ini adalah jalan panjang, kalau UPI ingin masuk ke the world’s top 500 universities harus dari sejak awal menyadari bahwa ini perjalanan marathon bukan sprinter, harus dilewati dengan penuh kesabaran, penuh keseriusan dengan usaha yang tidak kecil, effort investment-nya sangat besar, tapi harus punya keyakinan bahwa UPI bisa, menurut saya UPI bisa melakukannya, yang dibutuhkan adalah tekad yang besar dan niat disertai dengan usaha dan berani melakukan terobosan-terobosan.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, M.S.EE, Ph.D., yang hadir menjadi narasumber dalam kegiatan “Lesson Learned Tata Kelola dan Strategi menuju World Class University” di Auditorium Gd. FPEB Lt. 6 Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (26/9/2023).

Namun sebelumnya, ujar Prof. Hermawan, UPI harus cross check kelemahannya dimana. UPI tidak perlu berkecil hati, karena kemampuan riset berkualitas kita yang masih rendah, merata semuanya di seluruh Indonesia. Tapi, itu merupakan perjuangan jangka panjang, termasuk membentuk kultur riset.

Diperlukan alokasi anggaran untuk mengaktifkan para dosen yang mau menyediakan waktunya untuk serius menangani kegiatan riset. Riset yang tentunya menghasilkan hasil yang berobot. Berbobot itu ukurannya hasil riset yang bisa dipublikasikan di jurnal yang bergengsi. Hasil riset ini, cepat atau lambat tentunya akan membawa dampak.

“Jadi jangan berkecil hati jika dampaknya belum terlihat. Kok, investasi yang besar belum memberikan hasil. Sebenarnya bisa mempublikasikannya saja adalah sebuah hasil. Kalaupun dampaknya baru bisa dirasakan dalam jangka yang panjang, ya harus diterima bahwa realitasnya di dunia ya seperti itu. Hasil riset itu tidak bisa seketika dipakai,” ungkap Prof. Hermawan.

Jangan tergoda untuk mencabut dukungannya karena dianggap tidak memiliki dampak. Apapun selalu bisa, yang namanya deep research  dan deep science pasti akan memberikan dampak walau dalam jangka panjang. Ditegaskannya,”Jadi memang tetap harus ada alokasi anggaran yang diberikan agar para dosen bersedia meluangkan waktu atau mendisiplinkan diri untuk menyediakan waktu di setiap pekan beberapa jam, karena istilahnya waktunya sudah dibeli oleh institusi.”

Para dosen wajib secara rutin melakukan pertemuan-pertemuan yang sifatnya akademis. Artinya dalam setiap pertemuan tersebut dibahas hasil-hasil riset atau temuan orang lain yang masuk dalam jurnal berkualitas. Itu yang harus masuk dalam bahasan. Kemudian, adapun materi-materi yang masuk dalam bahasan adalah draft tulisan ataupun materi tulisan agar ada bahasan bersama.

Diharapkan Prof. Hermawan, bahwa harus ada tim yang ditunjuk oleh Rektor, yang tugasnya memperhatikan data-data matriks kriteria WCU. Berdasarkan data-data tersebut, diambillah keputusan yang pas. Jangan malu-malu untuk bekerjasama dengan yang sudah berjalan terlebih dahulu, tidak harus ke luar negeri.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Riset, Usaha dan Kerja sama UPI Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A., menjelaskan bahwa tentunya kita ingin  menjadi universitas yang direkognisi, baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional. Oleh karena itu, kita tentu harus berupaya untuk menuju universitas yang berkelas dunia. World Class University (WCU) adalah universitas berkelas dunia, itu artinya sebuah universitas yang menjadi sangat baik di level internasional dan untuk itu berarti kita harus mempunyai semuanya, termasuk komitmen dari dosen, tendik, mahasiswa serta seluruh sivitas akademika UPI untuk mendorong UPI menjadi universitas yang dihargai dan direkognisi di tingkat nasional maupun di tingkat internasional.

“Ada beberapa persyaratan yang sudah kita penuhi, walaupun di beberapa indikator masih lemah, tapi kita sudah mulai masuk di ranking 1200-an, itu artinya sudah mulai terkena radar, masuk dalam ranking dunia. Saat ini. tinggal bagaimana kita tingkatkan semua aspek indikatornya tersebut, sehingga ke depan akan jauh lebih meningkat lagi rankingnya,” ungkapnya.

Dalam 3 tahun terakhir ini, lanjut Prof. Bunyamin, kita sudah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi persyaratan menjadi World Class University, salah satunya, tentang reputasi akademik para dosen UPI. Pimpinan universitas terus mendorong publikasinya.     (dodiangga/foto:jatmika)