2 Program Studi di SPs UPI Divisitasi Tim Asesor BAN-PT

Bandung, UPI

Sebanyak 2 Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melakukan visitasi ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), masing-masing diantaranya melakukan asesmen lapangan ke Program Studi Pendidikan Sejarah dan ke Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang SPs UPI. Tim asesor diterima oleh pimpinan universitas di Ruang Rapat Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (9/3/2017).

Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengatakan,”Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Tim Asesor BAN-PT ke UPI untuk melakukan asesmen, karena ini merupakan berkah bagi UPI. Kita tahu bahwa proses akreditasi dimaksudkan untuk meningkatkan proses layanan akademik, dan penjaminan mutu adalah suatu keniscayaan. Hidup jangan mengaku-ngaku, sekarang bukan lagi zamannya pengakuan tapi pembuktian dengan sertifikat.”

Peningkatan layanan perlu dilakukan kepada seluruh stakeholder, ujarnya. Peningkatan layanan tersebut tidak akan berakhir sampai kapanpun karena tantangannya semakin berat, upaya untuk melakukan penyesuaian.

“Perlu dilakukan optimalisasi, sehingga proses lebih terjamin. Kesadaran unit-unit kerja di UPI terhadap penjaminan mutu sudah tumbuh, dan sudah menjadi kesadaran, serta menjadi energi bagi penataan di universitas. Lebih dari 95% unit kerja di UPI sudah tersertifikasi iso, serta sudah migrasi dari 9001:2008 ke 9001:2015, kemudian yang sudah terakreditasi A didorong untuk melakukan akreditasi internasional,” tegasnya.

Kehadiran para asesor merupakan pengingat untuk meningkatkan kualitas layanan akademik, ujarnya. Penyampaian masukan dari para asesor secara sinergis dapat membantu meningkatkan kualitas. Universitas bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk mencari lembaga internasional yang berkompeten dalam melakukan akreditasinya.

Salah satu Tim Asesor BAN-PT yaitu Dr. Abdurakhman, M.Hum., didampingi Drs. Nasution, M.Hum, M.ed., Ph.D., mengatakan,”Kami mewakili Tim Asesor BAN-PT, menginformasikan bahwa dengan sistem yang baru, kami dapat bergerak lebih cepat, walaupun masih ada kendala yaitu masih menyesuaikan kondisi di lapangan termasuk koordinasi dengan validator dari pusat.”

Pertanyaan mendalam dilakukan bukan untuk menjustifikasi, katanya, dilakukan hanya untuk validasi dan kredibel untuk menampilkan yang sesungguhnya, serta sesungguhnya kami saling memberikan informasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik ke depan. Sesuaikan data di borang dengan data di Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO), nanti ada kesempatan untuk memperbaiki. (dodianga)