Orang Tua, Cermin Bagi Anak

Bandung, UPI

Ketika kita menginginkan anak seperti apa yang kita inginkan, maka orang tua yang harus menjadi contohnya, lakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Demikian ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan Konseling dan Bimbingan Karir Dr. Anne Hafina A., M.Pd., saat memberikan pandangannya dalam kegiatan Workshop Internet Cerdas Kreatif dan Produktif dengan tema “Internet dan Media Sosial Bagi Orang Tua (Digital Parenting)” dalam rangkaian kegiatan Festival Literasi Digital (FIRAL) hasil kerja sama antara Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Auditorium LPPM UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu – Kamis (7 – 8/3/2018).

Dr. Ane mengungkapkan tentang peran kultur keluarga dalam pendidikan, dikatakannya,”Nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga akan berdampak pada bagaimana anak belajar, mereka boleh salah untuk mencari yang benar, kemudian bagaimana anak tumbuh, dan bagaimana mereka berfungsi di masyarakat.”

Pendidikan yaitu dengan sengaja menanam, memelihara, memperbaiki untuk meninggikan nilainya, harganya, dan derajatnya. Sementara itu, orang tua menyiapkan suplai yang bagus untuk anaknya. Memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada anak dengan tanggung jawab.

“Berbicaralah dengan anak tentang pengalamannya di sekolah, karena pada dasarnya mereka butuh berbicara, butuh diperhatikan, milikilah kedekatan dalam bercerita. Bagaimana kita memperhatikan apa yang dipikirkan oleh anak walaupun hal itu tidak disadari oleh anak. Ibarat seorang petani yang merawat tanamannya. Boleh salah, tetapi yang salah itu dimakani sebagai proses untuk mencari yang benar,” jelasnya.

Kedua orang tua memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan anak, lanjutnya. Tidak berpusat pada Ibu, namun pada ayah juga.

Diharapkannya,”Apa yang dikatakan oleh orang tua dalam bentuk nasehat, itu merupakan obat, walaupun pahit tapi harus diminum. Diperlukan kecerdasan dalam memilih pendekatan terhadap anak.” (dodiangga)