5 Dosen UPI Terima SK Guru Besar
Bandung, UPI
Sebanyak 5 orang dosen di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), menerima Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen Profesor/Guru Besar. Surat Keputusan tersebut diserahkan langsung oleh Rektor UPI Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., yang didampingi jajaran pimpinan universitas di Ruang Rapat UC lantai 3, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (9/10/2023).
Dosen-dosen yang dimaksud adalah Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd., dosen FPBS, Dr. Yeti Mulyati, M.Pd., dosen FPBS, Dr. Tuti Suartini, M.Pd., dosen FPTK, Dr. Hj. Neti Budiwati, M.Si., dosen FPEB, dan Dr. H. A. Jajang Warya, M.Si., dosen FPEB.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua dan Sekretaris Senat Akademik, Ketua dan Sekretaris Dewan Guru Besar, Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, Dekan FPBS, Dekan FPTK, Dekan FPEB, Kepala Biro Sumber Daya Manusia, dan Kepala Humas.
Rektor UPI Prof. Solehuddin mengatakan bahwa Guru Besar adalah salah satu aset bagi universitas, dimana mereka bisa berkiprah lebih banyak lagi bukan hanya untuk memikirkan diri sendiri, tetapi bagaimana bisa memberikan kontribusi di dalam membina generasi yang lebih muda.
“Di antara sekian tantangan, ada satu tantangan yang cukup berat yang harus dihadapi oleh para Guru Besar, yaitu mengenai kinerja riset. Pada masa sebelumnya, seolah-olah guru besar itu diharamkan untuk mendapatkan anggaran dana penelitian yang ada di UPI, tetapi harus mencarinya di luar UPI. Jadi, maksudnya memang para guru besar tersebut didorong untuk menghadirkan anggaran-anggaran riset dari luar UPI, contohnya dari BRIN atau anggaran yang ada di tataran internasional,” ungkap Rektor.
Saya kira, lanjut Prof. Solehuddin, bila kita mau, apa yang tidak mungkin, dosen-dosen UPI saat ini sudah ada yang bisa melakukannya dan membuktikannya, contohnya seperti Dr. Eng. Beta Paramita, S.T., M.T.
Rektor UPI Prof. Solehuddin menjelaskan bahwa saat dirinya berada University of Tsukuba, Japan, yang bicara itu bukan pejabat menteri atau sejenisnya tetapi para Guru Besarnya, orang-orang yang sangat signifikan dan juga sekaligus untuk mempromosikan perguruan tinggi yang bersangkutan kepada dunia. Perguruan tinggi itu rekognisi karena keberadaan Guru Besarnya. (dodiangga)
No | Nama | Nomor SK | Bidang Keilmuan |
1 | Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd. | 51738/M/07/2023 | Pengajaran Bahasa Indonesia |
2 | Dr. Yeti Mulyati, M.Pd. | 51735/M/07/2023 | Pengajaran Literasi Membaca |
3 | Dr. Tuti Suartini, M.Pd. | 51736/M/07/2023 | Pengembangan Media Pembelajaran Bidang Teknik Elektro |
4 | Dr. Hj. Neti Budiwati, M.Si. | 51737/M/07/2023 | Pendidikan Ekonomi |
5 | Dr. H. A. Jajang Warya, M.Si. | 51739/M/07/2023 | Ekonomi dan Bisnis Islam |
Related Posts
-
VCDLN-TVUPI Hadir di Thessalonki, Greece, Yunani dan tembus Springer
No Comments | Nov 8, 2021
-
Aan Agustan, Best Presenter dalam Ajang ALC 2015 di Malaysia
No Comments | May 13, 2015
-
MWA Lantik Pimpinan dan Anggota Komite Audit UPI
No Comments | Sep 15, 2015
-
UPI KAMPUS PURWAKARTA GELAR SEMINAR ICT 2014
No Comments | Dec 23, 2014