Bahaswara PKM-VGK: Mengungkap Proses Kreatif dibalik Video Gagasan Konstruktif Aplikasi Bahaswara

Bandung – Setiap inovasi yang berhasil memerlukan kerja keras, kreativitas, dan dedikasi. Proyek PKM-VGK “Bahaswara” dari Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu contoh nyata tentang bagaimana tim mahasiswa menjalani serangkaian tahap penting dalam pembuatan Video Gagasan Konstruktif aplikasi inovatif untuk pelestarian bahasa daerah.

Proses pembuatan Video Gagasan “Bahaswara” dimulai dari tahap praproduksi, di mana tim merinci naskah dan storyboard, serta mengembangkan ide cerita dengan sangat detail. Hal ini merupakan langkah kunci dalam memastikan bahwa pesan pelestarian bahasa daerah dapat disampaikan secara efektif. Pada tahap ini juga, tim merumuskan ide cerita tentang bagaimana aplikasi “Bahaswara” dapat menjadi solusi yang efektif dalam melestarikan bahasa daerah di era modernisasi.

Tahap produksi merupakan tahap selanjutnya, di mana tim mulai melakukan proses pengambilan video berdasarkan naskah dan skenario yang telah dibuat. Proses shooting melibatkan pemotretan di lokasi-lokasi yang relevan dengan pesan yang ingin disampaikan dalam proyek ini. Proses ini memerlukan kerja sama tim yang solid, pengaturan cermat, dan kesabaran dalam mencapai hasil yang diinginkan. Selama tahap ini, tim juga merancang dan memproduksi berbagai elemen tambahan, seperti aset maskot bahaswara, video dengan teks, logo aplikasi, dan animasi yang diperlukan untuk memperkuat pesan proyek “Bahaswara.”

Tahap pascaproduksi adalah saat di mana semua elemen yang telah diambil selama produksi mulai disatukan. Tim “Bahaswara” melakukan proses penyuntingan untuk memastikan video tersebut memiliki transisi yang mulus, pemangkasan yang tepat, dan tambahan efek visual yang memperkuat pesan. Proses compositing juga penting dalam menggabungkan semua elemen video ke dalam satu media utuh. Selain itu, tahap pascaproduksi mencakup penyuntingan pewarnaan pada video (color grading) dan pengeditan audio (mixing audio) untuk menciptakan pengalaman audiovisual yang konsisten dan kuat.

Setelah melewati tahap praproduksi, produksi, dan pascaproduksi, “Bahaswara” berhasil menyelesaikan video gagasan konstruktif sementara yang telah diunggah di kanal YouTube Bahaswara. Video dengan judul “Bahaswara: Inovasi Ruang Komunikasi Digital Mempertemukan Individu dengan Ketertarikan Bahasa yang Sama untuk Meningkatkan Eksistensi Bahasa Daerah di Era Modernisasi” ini merupakan sebuah perwujudan nyata dari ide cerita yang berfokus pada pencegahan kepunahan bahasa daerah.”https://www.youtube.com/watch?v=Yidb7euk-kA&t=8s

(Niken Vintang Erdwiyana)