Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS dan Prodi IPSE FPMIPA Raih Akreditasi Internasional

Bandung, UPI

Departemen Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) dan Program Studi International Program on Science Education Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPSE FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil memperoleh akreditasi internasional dari lembaga akreditasi internasional yang berbasis di Inggris, yaitu Accreditation Service for International Colleges, Schools and Universities (ASIC).

Hal tersebut terungkap saat Kadep Pendidikan Bahasa Perancis FPBS dan KaProdi IPSE FPMIPA didampingi pimpinan fakultasnya masing-masing menyerahkan secara resmi sertifikat akreditasi internasional tersebut kepada Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., di Ruang Rapat Partere, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Jumat (26/1/2018).

Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., menjelaskan,”Akreditasi memang sangat dibutuhkan, dan bermitra menjadi penting sehingga universitas mendorong prodi tersertifikat sertifikat internasional untuk melebarkan jaringan, tentunya pekerjaan rumahnya banyak. Tugas pimpinan adalah mendengarkan dan menindaklanjuti serta memfasilitasi kepentingan departemen atau prodi.

Berkaitan dengan MoU, ujarnya, signing ada di universitas, namun inisiasinya dari unit kerja masing-masing. Sebuah kerja sama lahir dan berangkat dari bawah, karena prodi sudah jelas kompetensinya. Konsepnya sekarang adalah bottoms up bukan top down.

“Universitas terus mendorong kemajuan departemen atau prodi, modelnya bottoms up, ini menjadi lebih bermakna, nanti universitas Cost Sharing, ini akan menjadi pengakuan yang membanggakan. Oleh karena itu prodi dan fakultas harus lebih aktif,” harapnya.

Diungkapkannya, bahwa saat ini universitas juga sedang mengembangkan quality assurance for teacher education melalui Lembaga sertifikasi bernama Association of Southeast Asian Teacher Education Network (AsTEN). Intinya kita sedang mengupayakan untuk mengembangkan standarisasi guru di tingkat ASEAN. Prestasi tidak bisa disembunyikan, adanya perhatian dari luar menjadikan kita sebagai rujukan, salah satu manfaatnya adalah sebagai bahan promosi.

“Langkah selanjutnya, apa yang bisa dikreasikan oleh departemen atau prodi, silahkan kembangkan. Jika program tepat sasaran maka biaya tinggi akan terlihat murah, tetap jalin komunikasi dengan seluruh pihak yang terlibat,” tegasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Dekan FPBS Prof. Dr. Syihabuddin, M.Pd., mengatakan,”Sebelumnya, kedua program studi tersebut telah mempersiapkan akreditasi internasional ini sejak pertengahan tahun 2016. Kemudian, setelah melalui masa persiapan yang cukup singkat, pada Februari 2017 kedua lembaga tersebut divisitasi oleh lembaga akreditasi internasional yang berbasis di Inggris, yaitu Accreditation Service for International Colleges, Schools and Universities (ASIC) untuk dilakukan penilaian selama 3 hari.”

Setelah melalui serangkaian penilaian, ungkapnya, beberapa bulan setelahnya keduanya dinyatakan terakreditasi dengan predikat “Premier University”. Predikat ini menandakan bahwa kedua lembaga tersebut telah memenuhi 6 kriteria mutu yang disyaratkan oleh ASIC, diantaranya adalah Premises and Health & Safety, Management and Staff Resources, Learning and Teaching; Course Delivery, Quality Assurance and Enhancement, Student Welfare, dan Marketing and Recruitment.

“Sertifikat akreditasi tersebut berlaku sampai dengan tahun 2021, fisiknya baru diterima oleh keduanya pada Desember 2017. Langkah berikutnya, pertama kami menginginkan adanya replikasi ke prodi lain, dan kedua bahwa kita memperoleh rekognisi dari universitas lain, mereka melakukan studi banding untuk belajar, dengan demikian banyaknya kunjungan tersebut mengindikasikan sebuah pengakuan,” jelasnya.

Hal tersebut ditegaskan kembali oleh KaDep Pendidikan Bahasa Perancis FPBS  Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd., dikatakannya bahwa keberhasilan ini adalah kepercayaan pimpinan, karena telah ditunjuk oleh UPI untuk mempersiapkan akreditasi internasional sejak pertengahan tahun 2016. Kami upayakan secara maksimal dan akhirnya kita mendapatkan predikat premium atau Premier University. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, dan diharapkan hasil ini dapat dipertahankan kualitasnnya.

“Diharapkan, kami mendapatkan dukungan untuk melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi lain khususnya dengan luar negeri. Akreditasi ini sudah mendapatkan rekognisi dari perguruan tinggi lain, ditandai dengan adanya kunjungan dari Universitas Airlangga (Unair) dan Sistem Penjaminan Mutu Politeknik Negeri Bandung (SPM Polban), berdasarkan hal tersebut, perbaikan-perbaikan kami lakukan setiap saat,” ujarnya. (dodiangga)