Fakultas Kedokteran UPI Diharapkan Mampu Tangani Masalah Lokal

Bandung, UPI

Tidak lain, Indonesia kurang dokter. Dokter di Indonesia, distribusinya belum sampai. Kami tetap mengharapkan setiap Fakultas Kedokteran yang baru, khususnya UPI, bisa menyelesaikan masalah-masalah lokal, khususnya Jawa Barat, lebih khusus lagi Bandung.

Kita tahu, bahwa olahraga menjadi suatu tools sehingga menjadi suatu alat untuk mem-protect masyarakat sehingga menjadi sehat. Indonesia diabetes, hipertensi, itu tinggi sekali, Bandung juga tinggi, stunting tinggi sekali.

Mana mungkin atlet bisa baik dengan diabetes, bisa baik dengan hipertensi, bisa baik kalau dia stunting. UPI punya komitmen untuk itu. Saya hargai dan insya Allah mohon doa semua bahwa UPI mampu mencapai standar itu dan kita akan memberikan rekomendasi, dan membantu sepenuhnya.

Pernyataan-pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Divisi Pendidikan Konsil Kedokteran Indonesia dr. Mariatul Fadilah, MARS, Ph.D, Sp. KKLP., yang hadir di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) didampingi oleh Ketua Divisi Registrasi KK dr. Ni Nyoman Mahartini, Sp.PK (K), dalam rangka melaksanakan kegiatan Visitasi Penilaian Kelayakan Pendirian Program Studi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Indonesia usai melakukan Diskusi Temuan Visitasi di Ruang Conference lantai 3 Gedung Fakultas Kedokteran UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Sabtu (6/5/2023).

Bahwa masalah di Indonesia ini banyak sekali, dan itu sampai saat ini belum terpecahkan secara komplit. Indonesia mempunyai 93 Fakultas Kedokteran, tetapi ternyata dengan 93 FK tersebut masih banyak masalah-masalah kedokteran, jumlah dokter, distribusi dokter, kesehatan, penyakit, dan derajat kesehatan masyarakat, masih banyak yang belum terselesaikan.

“Makanya kita berharap, setiap provinsi yang mendirikan Fakultas Kedokteran bukan hanya melengkapi untuk jumlah dan distribusi saja, tetapi juga bisa menyelesaikan masalah-masalah lokalnya,” harapnya.

Saya katakan, tegas dr. Mariatul, UPI di Bandung tidak mungkin jika tidak bisa berperan meningkatkan derajat kesehatan untuk masyarakat Bandung. Ini spesifik, orang Aceh berbeda dengan Bandung, orang Papua berbeda dengan Bandung, Jakarta pun berbeda dengan Bandung.

“Mari, Indonesia membutuhkan semua itu dan In sya Allah UPI bisa melakukannya. Begitu ada tekad, Allah akan memberikan semua bantuan untuk kita semua,” tegasnya.

Dikatakan dr. Mariatul, bahwa IKIP ini kini menjadi universitas, kemudian menginginkan membuka Fakultas Kedokteran. “Saya kira sudah baik. ini peran serta untuk Indonesia, dan sudah punya angka plus. UPI tidak start from zero karena minimal technical teaching, UPI sudah mempunyai kemampuan yang lebih,” ungkapnya.

Tetapi tetap, lanjut dr. Mariatul, yang namanya Fakultas Kedokteran itu punya standar, standar itu tidak boleh dikurangi, itu standar minimal.

“Saya lihat untuk UPI, ini khusus untuk UPI, komitmen untuk membuat standar minimal itu besar sekali. Hanya memang karena UPI belum pernah membuat Fakultas Kedokteran, wajar jika kita harus membantu memberikan arahan atau memberikan contoh, dan memberikan segala sesuatunya, sehingga ini menjadi suatu kenyataan bagi Indonesia untuk menambah Fakultas Kedokteran,” ungkapnya. (dodiangga)