Gelar Workshop Semiotik Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI Undang Profesor dari New Bulgarian University

BANDUNG – Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) baru-baru ini menggelar workshop semiotik yang berhasil menarik perhatian banyak peserta. Acara ini dihadiri lebih dari 80 peserta dan diselenggarakan dengan metode hybrid, yakni luring di Ruang Rapat Fakultas FPBS UPI dan daring melalui platform Zoom Meeting.

Sebagai pembawa acara, Yostiani Noor Asmi Harini, M.Hum., Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia UPI, dengan sigap memandu jalannya acara. Sementara itu, Budi Hermawan, M.P.C., Dosen Bahasa dan Sastra Inggris UPI, tampil sebagai moderator. Salah satu momen yang paling dinanti adalah pemaparan dari Prof. Kristian Bankov dari New Bulgarian University.

Prof. Bankov dalam pemaparannya menyuguhkan materi mendalam mengenai semiotik, dimulai dari sejarah berbagai pakar semiotik dunia, ruang lingkup semiotik, hingga tren penelitian terbaru yang berhubungan dengan semiotik dan era digital. Ia juga menekankan pemahaman tiga konsep dasar semiotik: icon, index, dan symbol. Menurut Bankov, “Icon adalah representasi yang memiliki kemiripan fisik dengan objek yang diperkenalkannya. Index berfungsi sebagai petunjuk yang menunjukkan hubungan sebab akibat, sedangkan symbol memiliki makna yang dibentuk berdasarkan konvensi dan kesepakatan sosial.”

Prof. Dr. Yulianeta, M.Pd., selaku Wakil Dekan I FPBS, mengapresiasi kegiatan ini dengan mengatakan, “Workshop semiotik ini bukan hanya menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi juga membangun jembatan pemahaman antara teori dan penerapannya di dunia nyata. Terutama di era digital saat ini, semiotik memiliki peran penting dalam membaca simbol-simbol dalam teks.” Ia juga mengajak agar kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama antar universitas salah satunya melalui riset bersama.

Acara ini diharapkan tidak hanya menambah wawasan peserta tentang semiotik, tetapi juga mendorong kolaborasi dan penelitian lebih lanjut di bidang ini. (Jatmika Nurhadi)