Kabar dari Perancis (20)

Hak-hak Anak: Pentingnya Waktu Luang, Olahraga dan Seni bagi Keseimbangan Kepribadian Anak

Oleh : Nenden Nurhayati Issartel (Koresponden, Perancis)

             Tri Indri Hardini (Dosen, Universitas Pendidikan Indonesia)

« Si je crois à la liberté c’est que je crois à l’égalité » (Clément Coste, Philosophe français)

“Jika saya percaya pada kebebasan, itu karena saya percaya pada kesetaraan” (Clément Coste, filsuf Perancis)

Di Perancis terdapat suatu badan yang dinamakan le Défenseur de droits (Pembela hak-hak) yang merupakan suatu otoritas administratif yang independen (tidak terkait negara). Défenseur de droits adalah lembaga yang memantau penghormatan terhadap hak dan tindakan tanpa campur tangan Pemerintah. Pemegang hak dapat menggunakan hak untuk bertindak atas nama yang berkepentingan.

Jadi Le défenseur de droits adalah institusi yang memungkinkan peraturan dalam suatu masyarakat untuk hidup bersama yang dibuat negara, dihormati dan ditetapkan olah masyarakat.  Pemantauan dan keikutcampuran institusi ini merupakan hal yang penting untuk pemeliharaan dan berfungsinya masyarakat.

Dalam laporan tahunannya mengenai hak-hak anak, Le Défenseur des droits menekankan perlunya  anak-anak untuk menikmati waktu luang dengan berolahraga dan mengeksplorasi rasa berbudaya. Institusi ini khususnya mengusulkan untuk mengembangkan praktik olahraga di sekolah dan mengingatkan pentingnya waktu luang bagi kesejahteraan anak-anak.

Diterbitkan pada tanggal 15 November 2023, laporan tentang hak-hak anak didasarkan pada 3.800 kesaksian dari anak-anak dan remaja berusia 3 hingga 21 tahun. Pembukaan Undang-Undang Dasar tanggal 27 Oktober 1946 menyatakan bahwa Negara “menjamin setiap orang, khususnya anak-anak, […] istirahat dan bersenang-senang.”

Hak untuk beristirahat dan hak untuk bersantai: Unsur yang penting untuk kesejahteraan anak

Komite Hak-Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (Le Comité des droits de l’enfant des Nations Unies) menganggap bahwa “permainan ditandai dengan kesenangan yang diberikannya, […]. Hubungan dari faktor-faktor ini menjadikan permainan sebagai sumber kesenangan, yang ingin   dinikmati anak-anak lebih lama”. Menurut laporan tersebut, waktu yang dihabiskan untuk bermain telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, sehingga meningkatkan risiko psikopatologi terkait stres atau depresi. Padahal, aktivitas rekreasi dalam arti luas (aktivitas bermain bebas, rekreasi, kesenangan, olah raga, budaya atau seni) merupakan pengantar utama pada perkembangan kognitif (persepsi, perhatian, ingatan, bahasa, proses intelektual) dan sosio-emosional anak. Hak untuk istirahat bagi anak yang mencakup kebutuhan istirahat dan tidur, tidak cukup diterapkan. Menurut anak-anak yang ditanyai, mereka ingin memiliki lebih banyak waktu tanpa aktivitas.

Laporan tersebut merujuk kepada “Tuntutan pendidikan yang semakin meningkat”. Selain itu, terdapat banyak pekerjaan rumah tangga bagi anak-anak dari keluarga tak punya dan, atau sebaliknya, terlalu banyak kegiatan ekstrakurikuler bagi anak-anak dari keluarga mampu yang menambah beban sekolah. Laporan ini juga menyoroti adanya aktivitas berlebihan dalam konteks aktivitas olahraga.

Menghadapi kenyataan tersebut, 30 rekomendasi diusulkan oleh Pembela Hak Manusia (Le Défenseur de droits) yang antara lain adalah sebagai berikut.

  • Menjamin efektivitas jam wajib latihan olahraga di sekolah dan menambah jumlah jam olahraga yang diselenggarakan di sekolah menengah pertama dan atas.
  • Meningkatkan informasi mengenai bantuan untuk pergi berlibur bagi semua orang dan memusatkan prosedur yang dapat dilakukan dalam “toko serba ada digital”.
  • Melaksanakan rencana renovasi peralatan olahraga.
  • Memperkuat kampanye kesadaran untuk memerangi stereotip dan diskriminasi gender.

Pendidikan untuk kesetaraan gender: Bagaimana memerangi stereotip di sekolah?

Bagi Dewan Tinggi untuk Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki (Le Haut Conseil à l’égalité entre les femmes et les hommes : HCE), sekolah adalah tempat pertama beredarnya stereotip yang melahirkan seksisme yang berkaitan dengan “ruangan kekerasan”. HCE menyerukan kepada otoritas publik (petugas dan penanggung jawab) untuk menjadikan pendidikan untuk kesetaraan dan rasa hormat antara kedua jenis kelamin sebagai “prioritas yang mutlak harus dilakukan”. (Sumber:

https://www.vie-publique.fr/en-bref/286194-education-legalite-des-sexes-lecole-les-pistes-du-hce )

Keadaan kesehatan mental anak

Dua penelitian yang diterbitkan pada tanggal 20 Juni 2023 difokuskan pada gangguan jiwa pada anak. Untuk Kesehatan Masyarakat Perancis, 13% anak usia 6-11 tahun kemungkinan menderita gangguan kesehatan mental. Menurut layanan statistik Kementerian Kesehatan (La direction de la recherche, des études, de l’évaluation et des statistiques : DREES), hampir satu dari enam anak di bawah umur mengalami kesulitan psikososial antara usia 3 dan 17 tahun. Hal ini tentu saja membawa pada kebutuhan perawatan dan penyembuhan bagi mereka. Dari studi ini, ditemukan bahwa standar hidup memainkan peranan yang sangat penting dalam kesejahteraan anak. Proporsi anak-anak yang mengalami kesulitan emosional, dalam perilaku, dalam berhubungan dengan orang lain, yang kurang perhatian,  lebih tinggi pada rumah tangga yang paling tidak mampu secara ekonomi (13% dari 20% rumah tangga yang paling tidak mampu secara ekonomi, dibandingkan dengan 7% di antara 20%  rumah tangga yang lebih makmur).

Ketimpangan sosial merupakan hambatan pertama untuk mengikuti kegiatan: 71% anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan rendah tidak terdaftar di klub atau asosiasi olahraga dan budaya dibandingkan dengan 38% anak-anak yang berasal dari keluarga mampu.

Selain kesenjangan sosial ini, kesenjangan teritorial juga terjadi karena seluruh wilayah tidak mempunyai infrastruktur penerimaan dan jaringan transportasi yang sama.

Sekolah-sekolah mengurangi kesenjangan ini dengan menawarkan akses yang setara terhadap kegiatan olahraga, budaya, dan rekreasi. Namun, ketidaktetapan dalam program sekolah ini menimbulkan masalah terutama yang berkaitan dengan tujuan pengembangan olahraga di masyarakat untuk sesuai dengan konteks penyelenggaraan Olimpiade di Perancis tahun 2024.

( misalnya jadwal yang berbeda untuk setiap tingkat sekolah (3 jam olahraga untuk SD-SMP dan 2 jam untuk SMA),

Pass Culture / Karcis Budaya

Di Perancis, Pemerintah memberikan fasilitas Pass Culture (karcis budaya) yang diciptakan agar pemuda dan pemudi Perancis tidak tertutup dan berinteraksi dengan dunia luar (lihat https://pass.culture.fr). Pass Culture  adalah aplikasi gratis bernilai 300 Euros yang berlaku selama 24 bulan. Aplikasi ini memberikan penawaran kegiatan budaya dan seni yang dapat diakses oleh kaum muda berusia antara 15-18 tahun.  Pass Culture ini diujicobakan pada tahun 2019 dan diterapkan pada tahun 2021. Pass Culture ini bertujuan untuk memungkinkan anak-anak adan anak muda bisa menikmati kegiatan  berbudaya secara mandiri seperti misalnya menonton pertunjukan, berlangganan layanan streaming, atau mengikuti pelajaran gitar atau menari.

Berikut ini adalah daftar-daftar atau  kegiatan dan produk budaya yang dapat diakses melalui Pass Culture.

  • Film dan video : Kaum muda dapat membeli DVD dan blu-ray di banyak toko di sekitarnya, dan dapay juga berlangganan perpustakaan media atau platform video-on-demand. Netflix, Amazon Prime Video, Hulu, dan Disney + tidak bisa memakai Culture Pass, tetapi banyak platform lain yang terbuka untuk mereka.
  • Bioskop : anak muda Perancis dapat memesan kartu langganan bioskop  atau membeli tiket bioskop.
  • Konferensi & Perkumpulan : jika kaum muda Perancis tertarik dengan konferensi atau perkumpulan anak muda dan memenuhi syarat untuk menghadirinya,  mereka bisa menggunakan karcis ini.
  • Permainan : beberapa kursus, permainan, dan acara yang ditawarkan oleh struktur budaya tertentu memenuhi syarat untuk dibayar dengan Culture pass namun permainan seperti monopoli, catur, dll tidak bisa dibeli dengan Pass Culture.
  • Permainan video : video game daring (online) tertentu ada yang memenuhi syarat untuk menggunakan aplikasi ini, namun video game yang membutuhkan media fisik (disc, minidisc, cartridge) dan konsol game tidak bisa memakai aplikasi ini.  
  • Buku : jika anak muda Perancis tertarik untuk kegiatan membaca, mereka dapat memesan buku melalui aplikasi ini, dalam segala bentuknya : buku fisik (komik, novel, dll), buku digital, buku audio, atau bahkan berlangganan perpustakaan.  Namun, aplikasi ini tidak boleh digunakan untuk membeli buku pelajaran sekolah dan ekstrakurikuler. Dengan demikian, aplikasi ini betul-betul digunakan untuk hiburan.
  • Kunjungan ke museum dan monumen : anak muda Perancis dapat menggunakan aplikasi ini untuk kunjungan ke museum dan monumen, baik dipandu atau tidak oleh  pemandu wisata. Bahkan ada tawaran untuk pemesanan dua tempat (DUO) jika anak tersebut ingin ditemani oleh Ibu, ayah, atau kakaknya.
  • Musik : Dengan Pass Culture, anak muda Perancis dapat memesan tiket untuk konser atau festival! Namun mereka juga dapat membeli piringan hitam, atau jika mereka lebih menyukai digital, platform streaming musik bisa juga menggunakan aplikasi ini.
  • Praktik artistik : Anak muda Perancis bisa berlangganan tahunan atau mengikuti kelas uji coba atau kursus satu kali yang memungkinkan mereka menemukan bakatnya untuk praktik artistik, misalnya untuk coba-coba belajar melukis. Namun kelas olahraga, belajar bahasa, belajar memasak, dan menjahit tidak memenuhi syarat untuk memakai aplikasi ini.
  • Pertunjukan langsung : aplikasi ini dapat digunakan untuk menghadiri pertunjukan tari, pertunjukan teater, dan banyak acara lainnya.
  • Alat musik : aplikasi ini dapat digunakan untuk pembelian atau sewa alat musik di took musik, namun tidak dapat digunakan untuk perlengkapan audio.

Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang tidak dapat menggunakan aplikasi Pass Culture.

  • Kegiatan olah raga: masuk ke kolam renang, karting, bowling atau paintball.
  • Taman hiburan dan kebun binatang.
  • Biaya perjalanan atau travel seperti tiket kereta api atau pesawat.
  • IT dan peralatan berteknologi tinggi, termasuk komputer.
  • Pemberat kertas
  • Buku ekstrakurikuler atau sekolah
  • Barang bekas.

Perancis adalah negara besar, Pewarisan sikap hidup dari generasi tua pada generasi muda merupakan hal yang penting. Mereka menekankan juga pentingnya agar generasi muda tidak melakukan kesalahan yang sama dengan yang pernah dilakukan generasi sebelumnya. Mereka menyadari bahwa generasi sekarang adalah pilar yang akan membuat negara Perancis tetap berdiri dan menjadi salah satu negara besar. Dengan demikian pendidikan diterapkan pada seluruh anak-anak dari usia muda tanpa pilih kasih. Anak-anak sekarang yang kelak menjadi dewasa dan mengambil alih aktivitas generasi tua untuk mempertahankan kehidupan dan memperbaikinya.

Pemerintah Perancis sangat memahami bahwa mereka perlu berinvestasi demi generasi muda, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dana Kependudukan PBB (UNFPA: United Nations Population Fund). Hasil dari studi ini menyatakan bahwa hal ini adalah bagian dari strategi pengurangan kemiskinan nasional dan memberi catatan dan analisis mengenai kependudukan dan pengentasan kemiskinan.

Studi ini memberikan delapan argumen pentingnya berinvestasi untuk generasi muda, yaitu sebagai berikut.

Argumen 1: Pemerintah telah membuat komitmen yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan kaum muda, baik di tingkat regional maupun internasional.

Argumen 2: generasi muda mempunyai hak atas pembagian sumber daya yang adil.

argumen 3: generasi muda memainkan peran utama dalam mencapai tujuan pembangunan milenium (masa depan).

argumen 4 dan 5: keuntungan makroekonomi dan mikroekonomi

argumen 6: membantu kaum muda melewati tahapan-tahapan penting dalam kehidupan mereka.

argumen 7: mempromosikan manfaat transisi demografi. Pemuda sekarang dipersiapkan untuk mampu menjadi tulang punggung bagi orang tua yang lemah dan anak-anak yang belum mampu hidup mandiri.

argumen 8: manfaat jangka panjang dan pengurangan risiko gangguan ketertiban umum. Anak anak mendapat pendidikan untuk tidak menjadi penjahat yang menjadi beban bagi pemerintah.

Dengan demikian, dengan segala kepedulian pemerintah, semua orang Perancis, baik kaya maupun miskin, baik laki-laki maupun perempuan, mereka memiliki kesempatan yang sama untuk maju.