Kantor Humas UPI dan Trans TV Selenggarakan Seminar dan Talkshow Literasi Media

 

Bandung, UPI

Jika kita berbicara tentang jurnalisme, seorang reporter yang baik bisa membedakan berita bagus atau kuat dari berita yang lebih lemah, sementara itu news  judgement disesuaikan dengan media tempat kita bekerja, contohnya TV berbeda dengan online, koran atau radio, demikian pula dengan media konvensional berbeda dengan pers mahasiswa. News judgement bisa membuat liputan kita lebih efektif dan efisien.

Demikian penjelasan yang disampaikan oleh News Anchor, Produser dan Koresponden Politik CNN Indonesia Budi Adiputro saat berbagi ilmu dalam Seminar dan Talkshow Literasi Media hasil kerja sama Kantor Humas Universitas Pendidikan Indonesia dengan Trans TV di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (6/12/2017).

Lebih lanjut dipaparkan,”Ada beberapa kriteria yang menyatakan kelayakan sebuah berita, seperti penting artinya suatu peristiwa layak diliput jika punya arti penting bagi publik, terutama yang menjadi tujuan pasar kita. Kedua, actual artinya suatu peristiwa layak diliput jika baru terjadi, makanya ada ungkapan berita hangat atau breaking news. Kemudian unik, suatu peristiwa layak diliput jika punya keunikan, kekhasan atau tidak biasa, kita akan selalu ada peristiwa luar biasa. Ada juga unsur kedekatan atau proximity, yaitu  suatu peristiwa lebih dekat dengan kita, tidak hanya geografis tapi juga kepentingan.”

Keterkenalan, lanjutnya, nama terkenal bisa dijadikan berita yang menarik dan laku dijual. Magnitude atau adanya potensi dampak, seperti gempa. Kemudian human interest, ini menyangkut manusia, kesedihan, kegemberiaan, perjuangan. Kriteria lainnya yaitu unsur konflik dan trend, karena sesuatu yang sedang menjadi trend atau menggejala di masyarakat patut mendapat perhatian.

Sementara itu jika kita berbicara tentang media sosial hari ini, di Indonesia tercatat sebanyak 74 juta pengguna aktif dari 28% populasi, dan steller mencapai 5000 user hanya dalam 2 minggu, namun kebanyakan netizen Indonesia masih menunjukkan perilaku yang tidak produktif.

“Keberadaan media sosial terkait dengan adanya kebutuhan diri untuk narsis, namun jika berita dan informasi yang kita bagikan memiliki nilai maka kita termasuk kategori citizen journalism. Citizen journalism didasarkan pada warga negara bermain dalam peran aktif dalam proses mengumpulkan, melaporkan, menganalisa, dan menyebarkan berita,” tegasnya.

Adapun keterkaitan antara media sosial dan citizen journalism adalah media sosial telah memberdayakan warga biasa untuk berperan sebagai reporter berita. pengguna dapat mengekspresikan pandangan dan pendapat mereka. penggunaan media sosial mendorong diskusi dan membawa orang-orang yang berpikiran sama.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Departement Head Production TransTV Yessy Yani Agus mempertanyakan tentang bagaimana tv di era digital, dijelaskannya,”Televisi dan media sosial layaknya persahabatan bagai kepompong, lalu bagaimana caranya bisa menciptakan trend dan menjadi karyawan TransTV yang happening? Ya kita harus mengikuti perkembangan zaman artinya kita juga harus kekinian di “zaman now” yang memiliki wawasan luas, energik, dinamis, dan ceria, serta sering gaul dan hang out.”

Menanggapi kegiatan Seminar dan Talkshow Literasi Media, Kepala Kantor Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M. Si., menjelaskan,”Peran Humas di era millennial harus mampu memanfaatkan dan maksimalkan perkembangan teknologi dan informasi. Bahwa betul media massa telah berkembang pesat, nah baiknya sekarang kita harus memetakan potensi dengan baik, dan jika masyarakat sudah bisa memanfaatkan media massa dengan baik maka praktisi Humas pun harus demikian. Di lapangan, memang masih banyak Humas di era digital ini yang masih teringgal.”

Kehadiran TransTV di Kampus UPI dalam kegiatan seminar ini sangat cocok dengan audiens yang diundang, katanya, karena memberikan pengetahuan dan berbagi pengalaman yang nyata terkait kondisi media massa terkini juga memberikan persepsi dalam menggunakan media sosial. Seminar tersebut bisa dimanfaatkan oleh disiplin ilmu, tdk hanya bisa tapi harus.

“Dukungan universitas terhadap Humas di UPI dirasakan menuju kemajuan ke arah yang positif, dukungannya sangat maksimal. Pimpinan universitas dengan serius memetakan tugas pokok dan fungsi Humas. Dalam waktu dekat, pimpinan universitas akan mengundang pihak Kemenristekdikti untuk memberikan pemahaman terhadap peranan kehumasan bagi seluruh stakeholder di UPI,” jelasnya.

Seminar dan Talkshow Literasi Media yang membahas seputar perkembangan media saat ini, menghadirkan News Anchor, Produser dan Koresponden Politik CNN Budi Adiputro,  Departement Head Production TransTV Yessy Yani Agus, David John Schaap serta Rikas Harsa selaku host My Trip My Adventure (MTMA Trans TV).

Acara terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama membahas mengenai “Jurnalistik Vs Media Sosial”, sesi kedua membahas mengenai “Tantangan Televisi di Era Millennial” dan sesi ketiga mengenai “Talkshow dan Edu Games”. Tidak hanya seminar dan talkshow acara ini juga dimeriahkan oleh Voice MRL, Arumba MRL, Dede AP & RADAR, serta dipandu oleh Bagus Pasta dan Parintan Wulandari selaku MC. Acara yang didukung oleh Trans TV, My Trip My Adventure, dan CNN Indonesia ini juga di sponsori oleh Bandung Kunafe, May Outfit, Nobu Ramen. Serta bekerjasama dengan Urban Radio, Oz Radio Bandung, Rase, Ardan, Eska Radio, Pasundan Radio, Info UPI. (dodiangga/humasupi)