KKN TEMATIK UPI 2020: BUKTI UPI UNGGUL DALAM PENDIDIKAN

KKN Tematik 2020 jilid 2 bertema “Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19 di Bidang Pendidikan dan Ekonomi pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru”. Berbeda dengan KKN jilid sebelumnya yang mengedepankan program pendataan masyarakat di masa PSBB, KKN Tematik jilid 2 ini mengedepankan program pendidikan yang membantu sekolah dalam melakukan proses pembelajarannya selama masa adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi covid-19. KKN ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib dikontrak mahasiswa UPI untuk mendapatkan kelulusan. Bagi yang tidak melakukan KKN Tematik jilid 1, maka mahasiswa UPI yang mengontrak mata kuliah KKN semester 6 pada tahun 2020 wajib mengikuti kegiatan KKN Tematik jilid 2 ini.

            Saya merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti program KKN Tematik jilid 2, karena saya tidak mengikuti KKN tematik jilid 1. KKN Tematik jilid 2 ini dilakukan pada tanggal 16 November – 30 Desember 2020. Seperti yang dijelaskan di atas, KKN ini memfokuskan program pencegahan dan penanggulangan dampak covid-19 di bidang pendidikan dan ekonomi. Program wajib yang harus dilakukan oleh semua peserta KKN Tematik jilid 2 ini adalah program pencegahan dan penanggulangan covid-19 di bidang pendidikan, sedangkan program pilihan yang yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah program pencegahan dan penanggulangan dampak covid-19 di bidang pendidikan, masyarakat dan bidang ekonomi. Untuk program pilihan, mahasiswa mewajibkan menyelesaikan minimal 2 program pilihan, baik itu program di pendidikan, masyarakat ataupun bidang ekonomi. Perlu digarisbawahi KKN Tematik 2020 jilid 2 ini dilakukan secara daring karena untuk mencegah penyebaran virus covid-19 yang mengancam kita semua melalui kontak fisik secara langsung.

Program wajib KKN Tematik jilid 2 ini ada 7 program yang wajib dilakasanakan mahasiswa ketujuh program itu adalah 1) penguatan pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran di PAUD/TK SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK. (pilih salah satu jenjang pendidikan, bisa satu mata pelajaran atau lebih, dan dapat menentukan lebih dari satu sekolah dengan sasaran minimal 2 guru), 2) pendampingan pembelajaran daring siswa untuk semua mata pelajaran di TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK ( Minimal 10 orang siswa pada jenjang pendidikan yang sama dengan sasaran guru yang telah ditentukan), 3) pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran di TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK ( Minimal 10 Orang tua pada jenjang pendidikan yang sama dengan sasaran guru dan siswa yang telah ditentukan), 4) mendesain, membuat, melengkapi dan menggunakan media pembelajaran daring untuk sasaran program dan jenjang pendidikan yang telah ditentukan, 5) membantu administrasi sekolah secara daring untuk sasaran program dan jenjang pendidikan yang telah ditentukan, 6) membuat video edukasi program penanggulangan dampak Covid-19 di bidang pendidikan untuk dipublikasikan ke media sosial (Youtube, Instagram, Whatsapp dengan melaporkan jumlah viewer), dan 7) membuat artikel untuk berita (berita.upi.edu) atau artikel untuk jurnal program edukasi penanggulangan dampak Covid-19 di bidang pendidikan untuk dipublikasikan ke media sosial. Selain saya telah melaksanakan ketujuh program yang telah dituliskan di atas, saya juga memilih 2 program pilihan yaitu pembuatan dan sosisalisasi media edukasi daring berupa gambar atau video tentang pencegahan Covid-19 bagi siswa dan pembuatan media edukasi daring berupa gambar atau video pencegahan Covid-19 bagi masyarakat melalui media sosial.

Saya melaksanakan program wajib dan salah satu program pilihan saya di SMAN 18 Bandung. SMA tersebut melakukan pembelajaran secara daring/ PJJ akibat tingginya kasus covid-19. Saya melakukan penguatan pembelajaran daring bersama 2 guru sosiologi di SMA tersebut. Saya membantu mereka menyiapkan pembelajaran kepada muridnya seperti membuatkan format ujian daring melalui google form atau video pembelajaran. Saya juga membantu mereka merekap administrasi siswa seperti kehadiran dan nilai siswa. Saya juga melakukan pendampingan terhadap 33 siswa kelas XI IPS 1 yang dibagi menjadi 5 kelompok belajar untuk melakukan kegiatan pendampingan pembelajaran dengan mereka. Walaupun saya mendampingi guru sosiologi, saya tidak hanya membantu mereka menyelesaikan tugas sosiologi, tetapi saya juga membantu mereka menyelesaikan pelajaran lainnya selain sosiologi. Selain itu, saya juga berkoordinasi dengan wali kelas (salah satu guru sosiologi tersebut) untuk mendampingi orangtua ke 33 siswa tersebut dalam mengawasi pembelajaran yang dilakukan anak-anaknya.

Program penguatan pembelajaran, pendampingan siswa dan pendampingan orangtua saya lakukan melalui media sosial whatsapp, karena memang mereka melakukan pembelajaran dan komunikasi melalui whatsapp. Tampaknya baik siswa maupun orangtuanya tidak memiliki kesulitan yang besar dalam melaksanakan pembelajaran daring ini. Oleh karena itu,,saya lebih sering memberikan materi pembelajaran dan informasi (poster/ infografik) kepada siswa-siswa yang saya dampingi beserta orangtuanya. Secara umum, mereka hanya kesulitan dalam belajar fisika (lintas minat) dan matematika karena kedua pelajaran tersebut lebih banyak menghitung daripada menghafal. Saya pun membantu salah satu siswa yang kesulitan mengerjakan soal matematika dan memberikan latihan soal fisika untuk dipelajari oleh mereka. Selain itu, pada pekan UAS pada 30 November – 4 Desember 2020, saya banyak memberikan rangkuman materi pelajaran selama 1 semester pada beberapa pelajaran untuk menambah bahan ajar mereka menghadapi UAS/ PAS. Saya juga memberikan tips agar belajar lebih efektif selama pandemi covid-19, terutama belajar daring. Saya juga memberikan informasi mengenai persiapan dan tips orangtua dalam mendampingi belajar anak selama masa pandemi, baik daring maupun pembelajaran tatap muka (rencana semester depan/ awal Januari).

Untuk program pilihan saya banyak mengunggah infografik/ poster berisi edukasi mengenai dampak dan pencegahan covid-19 melalui akun sosial media, yaitu instagram. Melalui akun instagram arbiazadida saya mengunggah sejumlah informasi berupa poster, infografik dan video yang bisa diakses masyarakat/ pengikut untuk menambah pengetahuan dan wawasan mereka mengenai pencegahan dan penanggulangan dampak covid-19 sehingga bisa mereka terapkan langsung ke dalam kehidupan sehari-hari.

Di masa pandemi covid-19 ini ternyata dunia pendidikan pun mengalami kesulitan seperti bidang lainnya. Hal tersebut bisa dilihat dari sulitnya mengetahui bagaimana pemahaman siswa mengenai pembelajaran karena kemampuan asli mereka tidak terlalu terlihat. Banyak pula  informasi yang kurang tersampaikan pada siswa terkait pengumpulan tugas (disebabkan lemahnya jaringan/ faktor teknis lainnya) sehingga wali kelas sendiri harus langsung menghubungi orangtua siswa untuk melengkapi tugas yang belum dikumpulkan sebagai syarat mendapatkan nilai di atas KKM.

            Dari berbagai masalah yang terjadi pada bidang pendidikan itulah yang menurut saya sudah tepat bagi UPI mengadakan program KKN Tematik pencegahan dan penanggulangan dampak covid-19 di bidang pendidikan, karena kebanyakan mahasiswa UPI merupakan mahasiswa jurusan pendidikan, maka mahasiswa seperti saya juga bisa belajar banyak dan menjadikan pelajaran di masa depan saat kelak menjadi guru bagaimana menangani pembelajaran pada masa pandemi (PJJ) yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Selain itu, diskusi dengan guru pun membuat saya banyak belajar dari mereka bagaimana menangani murid-muridnya khususnya pada pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini. Saya harap mahasiswa lainnya pun bisa mengambil manfaat yang besar untuk mereka dalam melaksanakan KKN Tematik jilid 2 ini. Dari program yang UPI wajibkan mengenai program pendidikan untuk langsung diterapkan pada masyarakat dalam KKN Tematik ini membuat UPI menunjukkan keunggulannya dalam bidang pendidikan. Titel “pendidikan” yang disematkan pada UPI pun tidak hanya sebatas namanya, tetapi UPI mampu menjaga identitasnya dengan baik. Selain itu semoga pandemi ini cepat selesai dan kehidupan pendidikan bisa lebih maju sehingga KKN ini bisa dilakukan langsung bertatap muka dengan masyarakat tanpa melalui perantara media sosial. (Arbia Zadida)