KKN UPI Wujudkan Sekolah Adiwiyata Melalui Seminar

02Subang, UPI

Letak geografis Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang yang berada di bawah kaki Gunung Tangkuban Perahu memengaruhi kondisi alam yang sejuk dan tanah yang subur.  Namun, kondisi alam yang baik ini belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik. seperti yang terdapat dalam lingkungan Sekolah Dasar yang terlihat belum terawat dan masih terdapat masalah di lingkungan persekolahan, Adapun masalah tersebut yaitu belum adanya tempat sampah organik dan nonorganik, pengadaan dan pemeliharaan tanaman obat, dan penyediaan toilet bersih.

Hal tersebut mendorong kelompok mahasiswa KKN Tematik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Universitas Pendidikan Indonesia yang terdiri atas Desa Cicadas, Dayeuhkolot dan Leles, untuk mengadakan seminar dengan tema “Kiat Sukses dalam Upaya Pengembangan Sekolah Berbudaya Lingkugan (Sekolah Adiwiyata).

Kondisi lingkungan alam yang sudah memadai belum didukung dengan realisasi untuk mewujudkan sekolah berbudaya lingkungan. Untuk itu seminar ini bertujuan menyosialisasikan pentingnya sekolah berbudaya lingkungan (Sekolah Adiwiyata), karena dengan terwujudnya sekolah adiwiyata dapat berpengaruh terhadap kondisi belajar siswa yang lebih kondusif dan berdampak pada peningkatan prestasi siswa. Seminar ini juga bermaksud untuk menjawab dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan lingkungan yang akhir-akhir ini terjadi di Kabupaten Subang.01

Seminar Sekolah Adiwiyata disampaikan Dr. Hasbulah, M.T. (sebagai pembicara dan juga merupakan tim riviever sekolah adiwiyata tingkat nasional), yang bertempat di Desa Leles, berlangsung selama 90 menit dan dihadiri oleh perangkat desa, kepala sekolah dan guru sekolah dasar. Respons yang didapatkan sangat baik, bahkan salah satu peserta seminar, Saryum mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih banyak, karena seminar ini merupakan seminar pertama kali yang diadakan oleh mahasiswa KKN dengan tema yang sangat baik dan relevan dengan kebutuhan di Kecamatan Sagalaherang. Jujur, seminar ini memberikan pencerahan bagi kami sebagai pengajar.”

Seminar ini pula diharapkan menjadi langkah awal untuk mewujudkan sekolah berbudaya lingkungan (Sekolah Adiwiyata) di Kecamatan Sagalaherang. Selain itu, harapan lainnya dari seminar ini dapat dipraktikan di lingkup persekolahan. Seperti program penghijauan, daur ulang barang bekas, maupun pemisahan sampah organik dan nonorganik. Didiharapkan, pelatihan sekolah Adiwiyata bagi guru dapat dilaksanakan kembali di waktu berikutnya. (Tim KKN Tematik MBS 2016 Desa Cicadas, Desa Dayeuhkolot & Desa Leles Kec. Sagalaherang)