Labschool Harus Menjadi Sekolah Model
|Bandung, UPI
Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju dan sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan menuntut kita untuk terus berinovasi, salah satunya inovasi tersebut dilakukan dalam rangka pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efesiensi dan efektivitas pendidikan, serta relevansi pendidikan, salah satunya bisa diwujudkan dalam bentuk pembelajaran di dalam dan di luar kelas.
“Labschool UPI sebagai kawah candradimukanya UPI dalam bidang pembelajaran harus memiliki peran yang maksimal dalam melakukan inovasi khususnya dalam bidang pembelajaran,” demikian dikatakan Kepala Badan Penyelenggara Sekolah Laboratorium Percontohan UPI, Dr. Prayoga Bestari, M.Si pada acara Seminar Dies Natalis Labschool UPI, yang dilaksanakan di Gedung Achmad Sanusi Kampus UPI, Jln,. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Jumat (23/11/2018).
Dikatakan Prayoga Bestari, hingga saat ini, perkembangan labschool sudah menjadi semakin berkembang baik dari sisi kualitas maupun kuantitas di mata masyarakat. Keberadaan sekolah Labschool tidak hanya terdapat di kampus pusat tetapi telah berkembang di kampus daerah.
“Saat ini terdapat tujuh sekolah yang sudah terakreditasi A, yang diantaranya SMA Bumsil, SMP Bumsil, SD Bumsil, SD Cibiru, SMP Cibiru, TK Cibiru, dan SD Tasik. Selain itu, terdapat dua sekolah sedang proses perijinan dan dua sekolah yang sedang proses akreditasi. Sehingga sekarang ini sudah berdiri 14 unit sekolah laboratorium yang tersebar baik di kampus UPI Bumi Siliwangi dan UPI kampus daerah,” ujar Prayoga Bestari.
Lebih lanjut dijelaskan Prayoga Bestari, dari segi pengembangan mutu pembelajaran, pada tahun ini telah dibuka kelas Tauhid di SMP Labschool, hasil kerjasama antara UPI dengan Ponpes Daarut Tauhid. Selain itu, dibuka juga kelas bilingual yang diterapkan di SMP labschool Cibiru dan SMP Labschool Bumsil. Sementara kelas Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI) yang dahulu dikenal dengan kelas akselerasi baru dibuka di SD Cibiru dan SMP Cibiru. Sedangkan tahun 2019 akan dibuka kelas tahfidz di SD Bumsil, Cibiru, Tasik dan SMP Cibiru.
Selain kegiatan seminar yang menghadirkan keynote speaker Prof. Fakry Gaffar, M.Ed., dalam kesempatan tersebut, Rektor UPI melounching Jurnal Inovasi Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah, jurnal tersebut hasil kerjasama yang dilakukan oleh Prof. Tatat, dengan Kolej Islam Teknologi Antar Bangsa Penang, Kolej Islam Teknologi Antar Bangsa Johor Malaysia, Institut Pendidikan Guru Kampus Ilmu Khas Kuala Lumpur dan JISDA, Yala Thailand.
Sementara itu, Rektor UPI, Prof. H.R. Asep Kadarohman, M.Si mengatakan, Labschool UPI harus menjadi sekolah model bagi sekolah lain. Labschool akan menjadi lebih baik jika kita memiliki penjaminan mutu yang baik, oleh karena itu, Rektor UPI sangat mengapresiasi kinerja BPS untuk terus mendorong para guru labschool dalam meningkatkan kualitas diri sebagai upaya peningkatan pelayanan terhadap peserta didik.
“Kepada seluruh unsur di sekolah Labschool, berharap bahwa sekolah ini dibangun sebagai sekolah yang kompetitif, komparatif, dan menjadi model bagi sekolah lain. Untuk mencapai sekolah tersebut diperlukan dua komponen diantaranya, labschool harus mampu membangun sekolah yang berkarakter baik bagi peserta didiknya”, tegas Rektor UPI.
Dikatakan Rektor UPI, untuk membangun sekolah yang berkarakter, sekolah harus mampu menciptakan suasana kedamaian bagi peserta didik, serta mencipatakan kenyamanan bagi orang tua untuk menitipkan anaknya di sekolah. Oleh karena itu, hal tersebut harus dimulai dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan harus membeikan contoh yang baik kepada para peserta didiknya.
Selain berkarakter, diungkapkan Rektor UPI, labschool juga harus menjadi pusat inovasi, kepada unsur sekolah diharapkan tidak memiliki sikap apriori terhadap perkembangan yang baru, karena labschool dikembangkan dalam upaya menjadi laboratoriumnya inovasi pembelajaran. Sehingga kedepan Labschool menjadi sekolah model bagi sekolah lain. (DN)