LOLOS PENDANAAN!! Lokalasting: Platform Kemitraan Inovatif guna Meningkatkan Pelestarian Budaya dan Pendapatan UMKM Produk Kerajinan Asli  Indonesia Khususnya Pulau Jawa dan Papua demi Terwujudnya 8th SDGs Decent Work and Economic Growth

Dalam upaya untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pelestarian budaya Indonesia, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan telah meluncurkan platform inovatif bernama “Lokalasting.” Platform ini bertujuan untuk mewadahi UMKM kerajinan lokal Pulau Jawa dan Papua serta sarana edukasi guna mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

Kekayaan budaya Indonesia sangat beragam mulai dari makanan, pakaian, tarian, nyanyian, hingga kerajinan tangan yang memiliki keunikan, corak dan ciri khasnya masing-masing. Kerajinan tangan merupakan suatu kebanggan dan menjadi salah satu kekayaan Indonesia yang pasti berkontribusi pada perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerajinan tangan khas Indonesia yang sangat menarik perhatian dunia seperti kerajinan Wayang yang sudah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Indonesia.

Menurut data kementerian perindustrian tahun 2023 bahwa industri kreatif kerajinan lokal khususnya bidang fashion dan kriya tercatat berkontribusi sebesar 7,8% terhadap Produk Domestik Bruto Nasional (PDB) yang termasuk penyokong perekonomian Indonesia. Memanfaatkan keadaan ini seharusnya terus adanya inovasi untuk memfasilitasi dan mewadahi para UMKM agar terus berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas serta beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin digital.

Namun, di Indonesia sendiri masih terdapat kesenjangan daerah yang menjadi perputaran ekonomi, melihat Kembali data kementerian perindustrian pada 2023 bahwa sebesar 61,76% kawasan industri masih terpusat di Pulau Jawa, ditambah pada Januari 2022 Pemerintah Provinsi Papua mencatat sebanyak 50 persen masyarakat Papua, masih tinggal di wilayah terpencil bahkan terisolir. Dikatakan terpencil dan terisolir, sebab tempat tinggal mereka berada di wilayah yang sulit dijangkau atau bahkan tidak bisa diakses melalui jalan darat, laut maupun udara. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pemasaran produk-produk kerajinan khas yang tidak dapat diakses oleh masyarakat luar bahkan dapat terjadi hilangnya pasar produk kerajinan tersebut sehingga dapat berakibat dengan tidak terlestarinya kerajinan khas Indonesia.

Dilatarbelakangi permasalahan tersebut didampingi oleh dosen pembimbing Adam Hermawan S.Kom., M.B.A terdapat kolaborasi 5 mahasiswa dari jurusan Bisnis Digital, Desain Produk Industri, dan Kewirausahaan di Universitas Pendidikan Indonesia mencetus Lokalasting sebagai sebuah platform digital untuk mewadahi para UMKM pengrajin kerajinan lokal khas Indonesia.

Tim Lokalasting:

  1. Wulan Yuniar Rahmawati (Bulan)
  2. Nasha Nurul Fadila (Nasha)
  3. Dian M. Manufandu (Dian)
  4. Zahra Aurelia Andina (Aurel)
  5. Silvia Fajari Rasyieda (Silvia)

Perencanaan pemilihan mitra yang berada di Pulau Papua dilatarbelakangi oleh daerah asal dari salah satu tim Lokalasting, yaitu Dian yang merupakan mahasiswa Bisnis Digital Universitas Pendidikan Indonesia yang asli berasal dari Papua. Dian melihat sendiri bahwa pasar kerajinan di Papua berpotensi untuk dijual ke luar Papua namun masih belum terdapatnya fasilitas.

Lokalasting hadir sebagai stabilisasi porsi Kawasan industri antara Pulau Jawa dan luar Jawa dengan berbentuk sebuah platform website. Lokalasting dapat diakses dengan nama lokalasting.id menjadi jembatan perantara UMKM kerajinan lokal dengan para konsumen, sehingga para UMKM dapat menjangkau pasar yang luas dalam konsumen lokal dan internasional.

Platform ini menawarkan berbagai fitur unik untuk mendukung UMKM kerajinan khas lokal dan pelestarian budaya Indonesia:

1. Menggandeng Mitra UMKM Kerajinan Lokal Indonesia

Lokalasting mengadopsi model bisnis B2B2C yang artinya mereka melakukan Kerjasama dengan berbagai mitra UMKM kerajinan lokal dalam Pulau Jawa dan Papua.

Hingga saat ini nLokalasting telah memiliki kontrak kerjasama dengan 10 mitra dalam Pulau Jawa maupun Papua dalam kurun waktu 1 bulan setelah peluncuran website. Kedepannya Lokalasting tidak hanya menyasar para UMKM di daerah Jawa dan Papua saja namun juga berencana untuk mewadahi para UMKM di seluruh wilayah Indonesia.

2.Terdapat Fitur Kategori Barang dan Daerah

Untuk memudahkan para konsumen, dalam website Lokalasting telah disediakan fitur filterisasi sesuai kelompok jenis barang seperti kategori tas, dekorasi, pakaian, dan aksesoris. Selain itu untuk memperlihatkan kerajinan khas tiap-tiap daerah juga terdapat fitur kategori daerah yang hanya terdapat isian produk kerajinan dalam daerah tersebut.

3. Fitur Literasi Filosofi Kerajinan Lokal Indonesia

Dalam website Lokalasting menyediakan konten edukatif tentang budaya Indonesia, seperti sejarah, tradisi, dan teknik pembuatan kerajinan. Hal ini terdapat pada fitur literasi filosofi kerajinan lokal Indonesia, sehingga para konsumen dapat menerapkan Belajar Belanja yaitu selain dapat melakukan pembelian barang kerajinan khas Indonesia, konsumen dapat langsung diperkenalkan dengan sejarah tiap-tiap barang kerajinan yang tersedia. Hal ini menjadi fitur unggulan dalam website Lokalasting yang akan membantu memperkenalkan dan mengangkat sejarah warisan budaya Indonesia.

Platform Lokalasting telah didukung oleh Universitas Pendidikan Indonesia dan mendapatkan pendanaan oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi. Kedepannya Lokalasting yang merupakan social commerce diharapkan memberi manfaat bagi peningkatan aktivitas pelestarian budaya Indonesia dengan inovasi digital yang sesuai dengan perkembangan zaman. 

Dibawa dengan slogan “Preserve Your Culture Lasting” bersama #LestarikanBudayaIndonesia menjadi satuan semangat pelestarian budaya dan dukungan terhadap UMKM lokal, Lokalasting adalah contoh nyata kolaborasi antara pendidikan dan pengembangan ekonomi lokal, yang dapat membantu menjaga warisan budaya Indonesia hidup dan berkembang. Semoga platform ini sukses dalam misinya untuk mempromosikan budaya Indonesia dan mendukung para UMKM kerajinan lokal.

Oleh: Wulan Yuniar Rahmawati

Tanggal: 10 Oktober 2023