MAHACITA GAGAS PRODUK DISINFEKTAN HERBAL

Bandung, UPI

Unit Kegiatan Mahasiswa Mahacita Universitas Pendidikan Indonesia mengagas Disinfektan Herbal berbahan dasar Daun Sirih dan Daun Serai, gagasan ini muncul dilatar belakangi oleh kondisi yang terjadi akhir-akhir ini yaitu pandemi Covid-19 yang menimbulkan keresahan masyarakat sehingga terjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tanpa terkecuali di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia Bumi Siliwangi kelurahan isola sukasari kota bandung.

Setiap lapisan masyarakat bahu membahu untuk mencegah penyebaran covid-19 setidaknya per 04 mei 2020 sudah merenggut 872 nyawa. Dalam kondisi seperti ini peran mahasiswa sebagai bagian civitas akademik dan manusia-manusia yang terpelajar sudah sepaptutnya bereaksi dan melakukan aksi sesuai dengan kompetensi akademiknya untuk menekan penceghan penyebaran covid-19 ini “ ini adalah permasalahan bersama yang harus menjadi perhatian kita semua, kami sebagai mahasiswa memliki keresahan dan ingin menjawab dan memberikan sedikit kontribusi atas permasalahan yang terjadi saat ini. Maka dari itu lahirlah gagasan Disinfektan Herbal Mahacita setelah beberapa kali meminta saran dari rektor dan pimpinan dari kampus UPI” ujar Tri Gustriana salah anggota UKM MAHACITA.Tujuan dibuatnya Disinfektan Herbal Mahacita ini untuk membantu pencegahan covid-19 dengan sasaran khususnya di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia umumnya untuk masyarakat luas. Tidak menutup kemungkinan Disinfektan Herbal Mahacita ini di produksi secara masal untuk memenuhi kebutuhan di wilayah kampus Universitas Pendidikan Indonesia dan masyarakat sekitar sesuai dengan arahan rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

Di sisi lain bahan yang digunkan dalam Disinfektan Herbal Mahacita ini terbuat dari bahan-bahan alami seperti daun sirih dan daun serai kemudian ditambahkan air sebagai pelarut, selain itu bahan yang digunakan relatif mudah untuk dicari dan yang terpenting adalah aman dipakai untuk tubuh manusia. Dalam 1 kg daun serai dan 2 kg daun sirih bisa menghasilkan setidaknya 10 liter bibit disinfektan. Ini adalah alternatif lain ketika cairan disinfektan yang terbuat dari bahan kimia menjadi pro kontra di kalangan masyarakat umum bahkan secara tegas WHO organisasi kesehatan yang berada dibawah naungan PBB tidak menyarankan disinfektan berbahan dasar kimia.

 Setidaknya sebagai langkah awal Minggu, 03 mei 2020 Mahacita meluncurkan dan menghibahkkan Disinfektan herbal dalam rangka Program Pengabdian Pada Masyrakat Bantuan Pencegahan Dampak Covid-19 Dan Sosial Ekonomi Kepada Masyarakat RW 15 Kampung Andir Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang dihadiri oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Prof, Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd. , Direktur Direktorat Kemahasiswaan Dr. H. Mupid Hidayat, M.A., Kepala Divisi Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan Dr. Sandey Tantra Paramitha, M.Pd. , Aparat desa gudangkahuripan, ketua RW 15, Pengurus DKM Mesjid Al Ahqof dan Tokoh Masyarakat Setempat. “ Saya sangat mengapresiasi inisiatif dari adik-adik UKM Mahacita dengan adanya kegiatan seperti ini setidaknya bisa memberikan semangat bersama dalam mengurangi penyebaran covid-19 ini” sedangkan menurut Ucup Supriatna “ Saya mewakili warga RW 15 mengucapkan terimakasih banyak atas hibah Disinfektan Herbal semoga dengan adanya kegiatan ini menjadi penanda bahwa pandemi covid-19 ajab segera berakhir” pungkasnya.

Ke depan  tentunya masih banyak permasalahan yang ada di tengah masyarakat, sehingga tugas kami sebagai mahasiswa adalah hadir di tengah tengah permasalahan tersebut dan membuat gagasan-gagasan baru untuk menjawab permasalahan yang ada. Sebaik-baiknya manusia yang terpelajar dan berpendidikan ia bisa hadir dan memberikan sumbangsih pada masyarakat luas. (AADP)