Mahasiswa KKN UPI dan UNNES Seminarkan Hasil KKN Tematik Tahun 2018

Cirebon, UPI

Sebanyak 3 program KKN Tematik Tahun 2018, kolaborasi antara Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES), diseminarkan dihadapan 305 mahasiswa, 9 dosen pembimbing lapangan UPI, dan unsur Pemerintah Kabupaten Cirebon di Ruang Nyimas Gandasari Setda Kabupaten Cirebon Jalan Sunan Kalijaga No. 7 Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (24/8/2018). Ke-3 program yang dimaksud adalah KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan (KKN-PMBP), KKN Tematik Revolusi Mental (KKN-RM), dan KKN Tematik SMK-IPM.

Menurut Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan KKN LPPM UPI Dra. Katiah, M.Pd.,”Seminar Hasil KKN Tematik Tahun 2018 merupakan bentuk tanggungjawab moral sebagai mahasiswa. KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan (KKN-PMBP), mengajak masyarakat untuk peduli terhadap pendidikan melalui pendekatan pada orang tua. Pada kesempatan tersebut diselenggarakan Seminar Pendidikan yang diikuti oleh 75 anggota Dharma Wanita Persatuan Kecamatan Losari, harapannya dapat merubah paradigma masyarakat untuk tidak menggantungkan hidupnya dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia, serta memberikan pandangan tentang pentingnya mengenyam pendidikan.”

Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kemandirian, menumbuhkan semangat mencapai cita–cita, meningkatkan sikap disiplin, dan memberikan informasi seputar karir serta pendidikan tinggi

Sementara itu, KKN Tematik Revolusi Mental (KKN-RM) melibatkan 4 kelompok dari 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Plered, Gunung Jati dan Tengah Tani. Untuk Kecamatan Tengah Tani, permasalahan yang dihadapi adalah tidak meratanya penjualan batik dikarenakan keterbatasan desain atau model yang dibuat dengan metode cap, tulis, dan kombinasi. Tidak ada keinginan dari pengrajin untuk memasarkan produknya sendiri, jadi mengandalkan pihak ke-3, hal ini juga karena mereka kurang memahami marketing online, padahal potensinya sangat menjanjikan karena kualitas batiknya sangat baik dan memenuhi standar yang diinginkan konsumen.

“Adapun permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Kecamatan Gunung Jati adalah ketidakberdayaan masyarakat dalam mengolah potensi bandeng sebagai unggulan wilayah Gunung Jati. Inovasi sangat minim karena kurangnya pengetahuan, sekalipun mereka sudah familiar dengan penggunaan media sosial, namun penggunaannya masih sebatas untuk keperluan pribadi. Berdasarkan hal tersebut mahasiswa KKN Tematik UPI mengupayakan untuk mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya, lebih dari itu mengupayakan pemanfaatan media sosial untuk melakukan pemasaran produknya, seperti  mengoptimalkan instagram dengan membuat proram 1001 instagram, menyelenggarakan seminar untuk memberikan pelatihan penguasaan corel draw dan ms word sebanyak 4 kali,” ungkapnya.

Demikian juga permasalahan yang dihadapi masyarakat Kecamatan Plered, ujarnya, mereka seolah telah kehilangan jatidirinya karena melupakan potensi kerupuk geol, hal ini disebabkan tidak adanya regenerasi produk, padahal ini merupakan kearifan lokal.

Sementara itu, KKN Tematik SMK-IPM fokus pada manajemen pembelajaran, pemotivasian siswa, penguatan kegiatan belajar mengajar, penguatan media pembelajaran, serta pengembangan ekstrakurikuler. Indeks Pembangunan Manusia dihitung oleh 3 komponen yaitu pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat (ekonomi). Jumlah keluarga miskin harus dikurangi dan banyak anak-anak dari keluarga miskin memiliki potensi life skill yang membutuhkan bantuan dan harus dikembangkan dari lembaga pendidikan. SMK merupakan lembaga pendidikan yang tepat untuk menguatkan life skill anak-anak dari keluarga miskin.

KKN Tematik SMK-IPM bekerja sama dengan SMK PUI, satu-satunya sekolah yang menerapkan istilah jemput bola untuk mengakomodasi anak usia sekolah yang ingin melanjutkan pendidikannya, rata-rata mereka berasal dari keluarga tidak mampu. Tujuannya, untuk memberikan seluas-luasnya hararapan memperoleh pendidkan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Cirebon Dr. H. Sunjaya Purwadisastra, M.M., M.Si., yang diwakili Kabag Kesra Pemerintah Kabupaten Cirebon Sudarjo Adam mengatakan bahwa pemilihan model KKN Tematik tersebut sangatlah tepat karena sesuai visi Pemerintah Kabupaten Cirebon Tahun 2014-2019, yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang agamis, maju, adil, sinergi, dan sejahtera (amanah), yang didukung salah satu misinya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ber akhlak mulia yang berlandasakan pada pelaksanaan pendidikan agama yang baik.

“Diharapkan, kegiatan ini memberikan manfaat baik bagi pengembangan karakter diri sebagai bekal dalam menempuh kehidupan dan berkarya di lingkungan masyarakat serta dapat memberikan makna dan pencerahan bagi masyarakat, dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong meningkatnya pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian serta berkontribusi pada peningkatan indeks pembangunan manuisa Kabupaten Cirebon,” harapnya.

Hal serupa ditegaskan oleh Ketua LPPM UPI Prof. Dr. Ahman, M.Pd., dijelaskannya,”Kami mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk menggali dan belajar dalam kehidupan nyaya dan diharapkan memiliki dampak yang luas terhadap cara pandang mahaiswa dalam membangun masyarakat.”

Di wilayah Kabupaten Cirebon ada mahasiswa UPI dan UNNES, ungkapnya, keduanya dalam waktu 40 hari berkolaborasi untuk membangun masyarakat, namun rasanya waktu tersebut dirasakan tidak cukup, tetapi diharapkan mendapatkan pengalaman yang tidak terhingga. Jika nanti para mahasiswa ini menjadi pejabat, paham tentang hakekat membangun bangsa adalah membangun masyarakat.

“Cara pandang mahasiswa berbeda, mereka memiliki keinginan berdasarkan jaman. Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal, ulur tangan mahasiswa diperlukan dimana-mana, diperlukan pemikiran untuk membangun masyarakat, dengan memotret kebutuhan dasar masyarakat,” pungkasnya. (dodiangga)