Malaysia Buka Peluang Kerjasama G to G

Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki potensi yang bagus. Kami melihat satu rencana tentang kerjasama Government to Government (G to G) yang melibatkan UPI. UPI diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dimaksud. UPI memiliki banyak kekuatan, diharapkan punya program yang unik dan menarik untuk berkerjasama dengan partner baru maupun partner lama.

Demikian ungkap Menteri Penasihat (Pendidikan) Kedutaan Besar Malaysia Prof. Madya Dr. Mior Harris Bin Mior Harun, saat melakukan kunjungan ke UPI. Rektor UPI beserta unsur pimpinan, diantaranya Sekretaris MWA Prof. Dr. H. Ishak Abdulhak, Ketua Senat Akademik Prof. Didi Suryadi M.Ed., dan Sekretarisnya Dr. Nuryadi, M.Pd., Ketua DGB Prof. H. Fuad Abdul Hamied, M. A., Ph. D.,, Kepala Kantor Humas UPI Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M. Si., dan Kepala OIER Achmad Buchori Muslim, M.A, Ph.D., serta Kasubbag Protokoler, BHK UPI Arciana Damayanti, M.M., menerima kunjungan tersebut di Ruang Teleconference, Gedung University Center, Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (15/8/2018).

Lebih lanjut dikatakan,”Kunjungan ini dimaksudkan untuk menjaga kebajikan 500 pelajar Malaysia di Indonesia, sebanyak 300 orang ada di Bandung. Masyarakat Malaysia tahu betul tentang UPI. Pemerintah Malaysia merencanakan kerjasama internasional G to G atau U to U, namun G to G yang diutamakan.

Agenda yang dibahas di UPI adalah sebuah rencana yang melibatkan provinsi, ujarnya, kerjasama yang ada impact-nya, menyeluruh pada masyarakat setempat. Masalah yang dimaksud yaitu masalah sampah dan masalah kemacetan. Satu lagi, yaitu campus management untuk meningkatkan kualitas kampus.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik beberapa tawaran program kerjasama yang dimaksud. Dikatakannya,”UPI siap melakukan sharing untuk model pembelajaran terkait pengelolaan sampah dan tertib berlalunitas, serta bentuk kerjasama lainnya yang berkaitan dengan reproksikal beasiswa terkait studi lanjut dosen di S3, kemudian mendorong program penjaminan mutu pada tingkat ASEAN. (dodiangga)