Menariknya Dunia Politik bagi Artis Senior

1ENTERTAIMENT merupakan dunia yang diidam-idamkan hampir semua orang. Gambaran bagaimana mewah dan bahagianya kehidupan orang-orang yang terjun ke dunia entertaint di media, membuat banyak orang berlomba-lomba untuk bisa terjun ke dunianya para selebritis tersebut. Namun ternyata, gambaran itu tak sepenuhnya benar, meskipun tidak salah. Cepatnya perputaran di dunia entertaint membuat banyak selebritas yang sedang naik daun, untuk segera  menginvestasikan penghasilannya ke bidang lain seperti investasi kuliner, properti, clothing line, dan lain sebagainya.

Selain menginvestasikan sebagian penghasilan, ternyata beberapa selebritas lain juga ada yang memilih untuk terjun ke dunia lain yang lebih pasti dibanding dunia entertaint. Karena pasar di dunia entertaint tidak dapat ditebak. Seperti yang dialami Norman Kamaru yang terkenal berkat video youtube-nya, hingga akhirnya melepas jabatan polisinya. Hanya sebentar di dunia entertaint, Norman akhirnya memilih untuk berjualan bubur Manado untuk melanjutkan hidup.

Lalu dunia apa yang paling banyak menjadi tempat peralihan para selebritas selain dunia bisnis? Ya, dunia politik merupakan salah satu tujuan bagi para artis yang sudah mulai tergeser eksistensinya karena banyak artis baru yang lebih fresh. Modal keyakinan akan ketenaran yang dimiliki, meskipun kebanyakan pada awalnya tidak memiliki pengetahuan politik yang baik, beberapa pekerja seni di Indonesia mencalonkan diri dalam pemilihan umum untuk duduk sebagai pejabat di negeri ini, baik itu menjadi DPRD, DPD, DPR RI, Bupati/Wakil Bupati, Wali Kota/Wakil Wali Kota, hingga mencalonkan menjadi Gubernur/Wakil Gubernur.

Meskipun tidak semua artis mulus melancarkan misinya untuk duduk di kursi pemerintahan. Seperti beberapa selebritas berikut yang kalah dalam pemilihan umum, misalnya saja Arzeti Bilbina, Andre Hehanusa, Ridho Rhoma, hingga pelawak Andre Taulany. Namun tidak sedikit pula yang lolos dan melenggang ke kursi pemerintahan, seperti contohnya Anang Hermansyah (Komisi X DPR RI), Dede Yusuf (Ketua Komisi IX DPR RI), Rachel Maryam (Komisi I DPR RI), Desi Ratnasari (Komisi VIII DPR RI), Emil Elestianto (Bupati Trenggalek),  Zumi Zola (Gubernur Provinsi Jambi),  hingga Pasha ‘Ungu” yang menjadi Wakil Walikota Palu.2

Menanggapi fenomena tersebut, M. Iqbal pakar di bidang politik mengungkapkan, memang dari 18 orang artis yang duduk di kursi DPR, selama dua tahun menjabat sebagai anggota dewan belum ada pemikiran kritis yang mereka tuangkan baik mengenai isu luar negeri, isu sosial, kebijakan pemerintah, narkoba, bahkan isu ekonomi kreatif yang memang seharusnya bidang mereka. Hal tersebut menimbulkan pandangan, apakah politik itu merupakan sampingan pekerjaan atau mungkin merupakan kebutuhan untuk melindungi atau mengembangkan dunia kebudayaan yang merupakan dunia mereka.

Untuk itu, ada baiknya sebelum seorang artis ataupun orang di luar politik masuk ke ranah ini, ada baiknya dilakukan seleksi khusus dan kemudian diadakan kursus kenegaraan, agar yang masuk ke dunia politik adalah orang yang mengerti politik, bukan sekadar karena artis dan dapat dengan mudah melenggang ke Gedung DPR dari suara yang mereka dapat dari para penggemarnya. Seperti di Amerika Serikat, Arnold Schwarzenegger, actor Hollywood ternama, sebelum akhirnya menjabat sebagai Gubernur California, terlebih dahulu melakukan kursus kenegaraan selama setahun, sehingga ia mempunyai dasar untuk memimpin dan memajukan daerahnya. (Desy Mariana Sagala/Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI/WAS)3